Pemulangan Eks Gafatar ke Ambon, Pemprov Maluku Lakukan Rapat Koordinasi
http://www.beritamalukuonline.com/2016/02/pemulangan-eks-gafatar-ke-ambon-pemprov.html
BERITA MALUKU. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengkoordinasikan pemulangan enam Kepala Keluarga (KK) atau 18 jiwa eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tiba di Ambon pada Senin (1/2) petang kemarin.
"Setelah diberitahu dari Makassar, Sulawesi Selatan bahwa ada 18 orang eks Gafatar dari Samarinda, Kalimantan Timur yang menyatakan kesediaan kembali ke Ambon, maka dilakukan rapat koordinasi untuk mengkoordinasikan pemulangan mereka," kata Sekda Maluku, Hamin Bin Tahir, dikonfirmasi, Selasa (2/2/2016).
Koordinasi dijalin dengan Polda Maluku, Kantor Kementerian Agama Wilayah setempat, Dinas Kesehatan dan Sosial, baik Provinsi setempat maupun Kota Ambon, Pemkab Seram Bagian Barat (SBB) serta Pemkot Ambon.
"Jadi setelah tiba dengan pesawat Lion Air di Bandara Internasional Pattimura di desa Laha, selanjutnya diangkut mobil Polda Maluku untuk ditampung di Balai Diklat Kementerian Agama Wilayah Maluku di desa Waiheru, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon," ujarnya.
Para pengikut eks Gafatar ini juga diperiksa kesehatannya di Puskesmas Nania, kecamatan Teluk Ambon dan diberikan pencerahan oleh MUI Wilayah Maluku.
"Kami pun berkoordinasi dengan pimpinan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) di desa Negeri Lama, Kota Ambon, mengantisipasi kemungkinanada yang harus diperiksa psikologisnya," tandas Hamin.
Dia pun memastikan Sekda SBB, Mansyur Tuharena dan sejumlah stafnya sudah menjenguk para eks pemngikut Gafatar asal daerahnya pada Senin (1/2) malam.
"Kami memprogrankan pada pengikut eks Gafatar kembali ke daerahnya pada 3 Februari dengan Polda Maluku telah berkoordinasi dengan Polres SBB maupun pulau Ambon dan pulau - pulau Lease," tegas Hamin.
18 eks pengikur Gafatar itu teridentifikasi yakni Arafik Lessy (31), Muhammad Guntur (25), Ardi (26), Aisyah(20), Ajazzirah Messiana (0,5), Hajun Ardihariy(26), Narson Ardihariy (23), Zulkiardikar (22), Abdila Wagola(24) dan Hartati Jafar(24).
Selain itu, Hamdan Tanassy (24), Hajar Angkotaran(24), Erwan Banea(37), Fauzia Banea(32), Inkana Dewanti Banea(15), Nur Pratiwi Jaya(25) serta Muhammad Ardi Kurniawan (28).
"Setelah diberitahu dari Makassar, Sulawesi Selatan bahwa ada 18 orang eks Gafatar dari Samarinda, Kalimantan Timur yang menyatakan kesediaan kembali ke Ambon, maka dilakukan rapat koordinasi untuk mengkoordinasikan pemulangan mereka," kata Sekda Maluku, Hamin Bin Tahir, dikonfirmasi, Selasa (2/2/2016).
Koordinasi dijalin dengan Polda Maluku, Kantor Kementerian Agama Wilayah setempat, Dinas Kesehatan dan Sosial, baik Provinsi setempat maupun Kota Ambon, Pemkab Seram Bagian Barat (SBB) serta Pemkot Ambon.
"Jadi setelah tiba dengan pesawat Lion Air di Bandara Internasional Pattimura di desa Laha, selanjutnya diangkut mobil Polda Maluku untuk ditampung di Balai Diklat Kementerian Agama Wilayah Maluku di desa Waiheru, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon," ujarnya.
Para pengikut eks Gafatar ini juga diperiksa kesehatannya di Puskesmas Nania, kecamatan Teluk Ambon dan diberikan pencerahan oleh MUI Wilayah Maluku.
"Kami pun berkoordinasi dengan pimpinan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) di desa Negeri Lama, Kota Ambon, mengantisipasi kemungkinanada yang harus diperiksa psikologisnya," tandas Hamin.
Dia pun memastikan Sekda SBB, Mansyur Tuharena dan sejumlah stafnya sudah menjenguk para eks pemngikut Gafatar asal daerahnya pada Senin (1/2) malam.
"Kami memprogrankan pada pengikut eks Gafatar kembali ke daerahnya pada 3 Februari dengan Polda Maluku telah berkoordinasi dengan Polres SBB maupun pulau Ambon dan pulau - pulau Lease," tegas Hamin.
18 eks pengikur Gafatar itu teridentifikasi yakni Arafik Lessy (31), Muhammad Guntur (25), Ardi (26), Aisyah(20), Ajazzirah Messiana (0,5), Hajun Ardihariy(26), Narson Ardihariy (23), Zulkiardikar (22), Abdila Wagola(24) dan Hartati Jafar(24).
Selain itu, Hamdan Tanassy (24), Hajar Angkotaran(24), Erwan Banea(37), Fauzia Banea(32), Inkana Dewanti Banea(15), Nur Pratiwi Jaya(25) serta Muhammad Ardi Kurniawan (28).