Pemda Maluku Dukung Alih Fungsi Pelabuhan Yos Sudarso
http://www.beritamalukuonline.com/2016/02/pemda-maluku-dukung-ahli-fungsi.html
BERITA MALUKU. Pemerintah Daerah Provinsi Maluku mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Pusat lewat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengalihfungsikan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuhan parawisata.
Dukungan pemerintah ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, Rabu (24/2/2016).
Dikatakan, pada prinsipnya Pemda selalu mendukung sepenuhnya kebijakan Pempus, namun dukungan ini harus ditunjang dengan pembangunan infrastuktur yang memadai, meninggat anggaran yang ada di Pemda sangat terbatas, sehingga diperlukan bantuan Pempus untuk melihat hal ini.
“Yang pastinya upaya ini tidak hanya melalui bantuan ucapan saja, namun harus diberikan dalam bentuk konkrit,” ujarnya.
Untuk lahan bongkar muat, pihaknya sementara ini melakukan penilitian dan survey lahan tersebut, yang berlangsung di Desa Passo dan sekitarnya, mengingat lahan yang ditentukan harus sesuai dengan kriteria.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengungakpakan, pengalihan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuhan parawisata mengingat pelabuhan tersebut dirasakan tidak layak lagi untuk menjadi pelabuhan bongkar muat serta embarkasi.
“Kami rencanannya akan melakukan pembenahan dan perluasan Pelabuhan Yos Sudarso agar bisa lebih efisien lagi serta sarana pelabuhan akan ditambah seperti penambahan crane. Namun kami merasa pelabuhan Yos Sudarso sudah tidak layak lagi menjadi pelabuhan utama di Kota Ambon lantaran arealnya sempit,“ ujar Menteri Rini dalam lawatannya di kota Ambon, Selasa kemarin (22/2/206).
Dikatakan, tujuan pengalihan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuha parawisata, agar dapat menunjang sektor pariwisata di Kota Ambon khususnya di Maluku. Mengingat setiap tahunnya ada kapal-kapal pesiar yang menyinggahi Kota Ambon.
Ditanya mengenai lahan pengganti, Rini mengakui pihaknya lewat Pelindo IV Maluku tengah mecari lahan yang dianggap strategis untuk membangu pelabuhan, dimana pelabuhan yang baru nantinya akan dilengkapi dengan sarana bongkar muat cargo yang lebih memadai lagi, disertai fasilitas penunjang lainnya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat lahan sudah kita dapat, sehingga pekerjaan pembangunan pelabuhan bisa dilakukan secepatnya,” tuturnya.
Dukungan pemerintah ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, Rabu (24/2/2016).
Dikatakan, pada prinsipnya Pemda selalu mendukung sepenuhnya kebijakan Pempus, namun dukungan ini harus ditunjang dengan pembangunan infrastuktur yang memadai, meninggat anggaran yang ada di Pemda sangat terbatas, sehingga diperlukan bantuan Pempus untuk melihat hal ini.
“Yang pastinya upaya ini tidak hanya melalui bantuan ucapan saja, namun harus diberikan dalam bentuk konkrit,” ujarnya.
Untuk lahan bongkar muat, pihaknya sementara ini melakukan penilitian dan survey lahan tersebut, yang berlangsung di Desa Passo dan sekitarnya, mengingat lahan yang ditentukan harus sesuai dengan kriteria.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengungakpakan, pengalihan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuhan parawisata mengingat pelabuhan tersebut dirasakan tidak layak lagi untuk menjadi pelabuhan bongkar muat serta embarkasi.
“Kami rencanannya akan melakukan pembenahan dan perluasan Pelabuhan Yos Sudarso agar bisa lebih efisien lagi serta sarana pelabuhan akan ditambah seperti penambahan crane. Namun kami merasa pelabuhan Yos Sudarso sudah tidak layak lagi menjadi pelabuhan utama di Kota Ambon lantaran arealnya sempit,“ ujar Menteri Rini dalam lawatannya di kota Ambon, Selasa kemarin (22/2/206).
Dikatakan, tujuan pengalihan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuha parawisata, agar dapat menunjang sektor pariwisata di Kota Ambon khususnya di Maluku. Mengingat setiap tahunnya ada kapal-kapal pesiar yang menyinggahi Kota Ambon.
Ditanya mengenai lahan pengganti, Rini mengakui pihaknya lewat Pelindo IV Maluku tengah mecari lahan yang dianggap strategis untuk membangu pelabuhan, dimana pelabuhan yang baru nantinya akan dilengkapi dengan sarana bongkar muat cargo yang lebih memadai lagi, disertai fasilitas penunjang lainnya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat lahan sudah kita dapat, sehingga pekerjaan pembangunan pelabuhan bisa dilakukan secepatnya,” tuturnya.