Pegawai RSUD Halsel Lima Bulan Belum Terima Insentif
http://www.beritamalukuonline.com/2016/02/pegawai-rsud-halsel-lima-bulan-belum.html
"Kami saat inspeksi mendadak ke RSUD Labuha dua hari lalu menemukan bahwa pihak manajemen RSUD Labuha tidak membayar intentif pegawainya sejak Oktober 2015 hingga Februari 2016 ," kata Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Halsel, Husen Said di Ternate, Senin (22/2/2016).
Dia mengatakan, hasil Sidak juga menemukan banyak masalah maupun keluhan yang disampaikan para pegawai.
"Kita menemukan fakta ternyata banyak masalah di RSUD Labuha. Salah satunya soal insentif pegawai yang sudah lima bulan tidak dibayar, makanya pihak RSUD diminta segera membayar karena itu hak mereka," ujar Husen.
Selain itu, ditemukan juga masalah pelayanan medis yang tidak sesuai dengan standar operasional serta upah pelaya kebersihan dibayar dibawah standar.
"Kita juga menemukan ada pasien menular yang ditempatkan dengan pasien penyakit tidak menular. Ini tentunya tidak sesuai dengan prosedur pelayanan," tandas Husen.
Karena itu, Komisi I meminta agar berbagai persoalan yang ditemui itu segera dibenahi oleh pihak manajemen RSUD Labuha dan Direktur harus bertanggungjawab dengan segera membenahi temuan.
Dia mengemukakan, Komisi I juga meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Halsel agar membatalkan rekrutmen Pegawai Tidak Tetap (PTT) tenaga kesehatan.
Penerimaan PTT baru oleh Dinas Kesehatan Halsel tidak termuat dalam DIPA, sehingga Komisi I meminta dibatalkan.
Sesuai analisa kebutuhan di seluruh Puskesmas masih membutuhkan tenaga kesehatan, baik bidan, perawat, gizi dan lainnya. Itu dalam rangka menghadapi akreditasi Puskesmas yang dilakukan 2016 sehingga perlu memenuhi kebutuhan SDM.
"Kalau memang seperti itu, maka dari awal mestinya diusulkan sehingga bisa dimasukkan dalam DIPA," tegas Husen.
