Izin Penerbangan Wings Ambon-Dobo Sedang Diproses di Kemenhub
http://www.beritamalukuonline.com/2016/02/izin-penerbangan-wings-ambon-dobo.html
BERITA MALUKU. Manajemen Wings Air mengatakan izin penerbangan rute Bandara Internasional Pattimura Ambon ke Bandara Rar Gwamar, Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru sedang diproses di Kementerian Perhubungan.
Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku, Jhon Rante, di Ambon, Senin (15/2/2016), mengatakan, perizinan diproses setelah tim manajemen Wings Air melakukan survei Bandara Rar Gwamar.
"Survei dikoordinir Area Manager Lion Air Ambon, Ramly, di Dobo pada akhir Januari 2016," ujarnya.
Jhon mengakui, telah berkoordinasi dengan Area Manager Lion Air Ambon, Ramly untuk pengoperasian pesawat ke Bandara Rar Gwamar yang awalnya dijadwalkan pada 18 Februari 2016.
"Saya mengkoordinasikan terakhir terkait rencana pelantikan Bupati - Wakil Bupati Kepulauan Aru di Ambon pada 17 Februari 2016, tetapi diberitahukan 18 Februari masih ditangguhkan karena sedang memproses perizinan rute penerbangan," katanya.
Disinggung soal kondisi Bandara Rar Gwamar, dia menjelaskan, tim manajemen Wings Air memastikan bisa untuk olah gerak pesawatnya.
"Khan tim Wings Air sudah ke Dobo sehingga keputusan mengoperasikan pesawat itu kewenangan manajemen maskapai penerbangan tersebut, "tandas Jhon.
Sebelumnya, Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaaan mengemukakan, manajemen Wings Air telah melakukan survei Bandara Rar Gwamar pada akhir Januari 2016 meminta perlunya pemangkasan sejumlah pohon di sekitar kawasan Bandara dan pengadaan avtur oleh PT. Pertamina di sana.
"Saya pun telah berkoordinasi dengan Kepala Depot Pertamina Dobo untuk pengadaan avtur di Bandara Rar Gwamar sebagaimana permintaan manajemen Wings Air," ujarnya.
Bahkan, Pemkab Kepulauan Aru berdasarkan persetujuan DPRD setempat melalui APBD 2016 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk mengembangkan Bandara Rar Gwamar agar bisa didarati pesawat berbadan lebar dan memperlancar aktivitas penerbangan.
"Kami memprogramkan landasan pacu mencapai 1.600 - 1.700 meter dan lebar minimal 30 meter agar mendukung minat manajemen Wings Air maupun Garuda Indonesia Airlines mengoperasikan pesawatnya ke maupun dari Bandara Rar Gwamar," kata Angelius.
Panjang landasan pacu Bandara Rar Gwamar saat ini 1.300 meter, itu pun perlu membenahi 200 meter yang baru dikerjakan pada 2014 karena kualitasnya kurang baik dan lebarnya 23 meter.
"Jadi dengan dukungan dana APBN yang dialokasikan Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2016, maka Bandara Rar Gwamar dikembangkan agar bisa didarati pesawat berbadan besar guna menjamin kelancaran penerbangan," ujar Angelius.
Dia menyatakan, bila manajmen Wings Air telah mengoperasikan pesawatnya, baik ke maupun balik Bandara Rar Gwamar, maka harga tiket cenderung menurun.
"Harga tiket Ambon - Dobo PP yang selama ini dilayani pesawat milik Trigana Air bervariasi Rp1.300.000 - Rp1.900.000/ penumpang sehingga sering meresahkan masyarakat," kata Angelius.
Kabupaten Kepulauan Aru secara georgrafis berbatasan dengan Australia.
Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku, Jhon Rante, di Ambon, Senin (15/2/2016), mengatakan, perizinan diproses setelah tim manajemen Wings Air melakukan survei Bandara Rar Gwamar.
"Survei dikoordinir Area Manager Lion Air Ambon, Ramly, di Dobo pada akhir Januari 2016," ujarnya.
Jhon mengakui, telah berkoordinasi dengan Area Manager Lion Air Ambon, Ramly untuk pengoperasian pesawat ke Bandara Rar Gwamar yang awalnya dijadwalkan pada 18 Februari 2016.
"Saya mengkoordinasikan terakhir terkait rencana pelantikan Bupati - Wakil Bupati Kepulauan Aru di Ambon pada 17 Februari 2016, tetapi diberitahukan 18 Februari masih ditangguhkan karena sedang memproses perizinan rute penerbangan," katanya.
Disinggung soal kondisi Bandara Rar Gwamar, dia menjelaskan, tim manajemen Wings Air memastikan bisa untuk olah gerak pesawatnya.
"Khan tim Wings Air sudah ke Dobo sehingga keputusan mengoperasikan pesawat itu kewenangan manajemen maskapai penerbangan tersebut, "tandas Jhon.
Sebelumnya, Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaaan mengemukakan, manajemen Wings Air telah melakukan survei Bandara Rar Gwamar pada akhir Januari 2016 meminta perlunya pemangkasan sejumlah pohon di sekitar kawasan Bandara dan pengadaan avtur oleh PT. Pertamina di sana.
"Saya pun telah berkoordinasi dengan Kepala Depot Pertamina Dobo untuk pengadaan avtur di Bandara Rar Gwamar sebagaimana permintaan manajemen Wings Air," ujarnya.
Bahkan, Pemkab Kepulauan Aru berdasarkan persetujuan DPRD setempat melalui APBD 2016 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk mengembangkan Bandara Rar Gwamar agar bisa didarati pesawat berbadan lebar dan memperlancar aktivitas penerbangan.
"Kami memprogramkan landasan pacu mencapai 1.600 - 1.700 meter dan lebar minimal 30 meter agar mendukung minat manajemen Wings Air maupun Garuda Indonesia Airlines mengoperasikan pesawatnya ke maupun dari Bandara Rar Gwamar," kata Angelius.
Panjang landasan pacu Bandara Rar Gwamar saat ini 1.300 meter, itu pun perlu membenahi 200 meter yang baru dikerjakan pada 2014 karena kualitasnya kurang baik dan lebarnya 23 meter.
"Jadi dengan dukungan dana APBN yang dialokasikan Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2016, maka Bandara Rar Gwamar dikembangkan agar bisa didarati pesawat berbadan besar guna menjamin kelancaran penerbangan," ujar Angelius.
Dia menyatakan, bila manajmen Wings Air telah mengoperasikan pesawatnya, baik ke maupun balik Bandara Rar Gwamar, maka harga tiket cenderung menurun.
"Harga tiket Ambon - Dobo PP yang selama ini dilayani pesawat milik Trigana Air bervariasi Rp1.300.000 - Rp1.900.000/ penumpang sehingga sering meresahkan masyarakat," kata Angelius.
Kabupaten Kepulauan Aru secara georgrafis berbatasan dengan Australia.