Gubernur Maluku Lantik Bupati–Wakil Bupati Kabupaten SBT Dan Kepulauan Aru
http://www.beritamalukuonline.com/2016/02/gubernur-maluku-lantik-bupatiwakil.html
BERITA MALUKU. Gubernur Maluku, Said Assagaff, melantikan Mukti Keliobas–Fachri Husni Alkatiri sebagai Bupati–Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Dr. Johan Gonga–Muin Sogalrey sebagai Bupati–Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Aru.
Pelantikan berlangsung di lantai VII kantor Gubernur Maluku, Rabu (17/02) dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan beberapa Bupati/Walikota.
Pelantikan Bupati-Wakil Bupati SBT dan Kepulauan Aru sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor: 131.81-634 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pelantikan Bupati SBT, Mukti Keliobas dan SK nomor: 132.81-635 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pelantikan Wakil Bupati SBT Fachri Husni, serta SK nomor: 131.81-633 tentang pemberhentian penjabat Bupati Kabupaten SBT Hendrik Far-Far.
Selain itu, SK Mendagri nomor: 131.81-697 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pelantikan Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Dr. Johan Ngonga, SK nomor Mendagri nomor: 132.81-698 tahun 2016 tentang pelantikan dan pengangkatan Wakil Bupati Kepulauan Aru, serta SK Mendagri nomor: 131.81-698 tahun 2016, tertanggal 12 Febuari tentang pemberhentian penjabat Kabupaten Kepulauan Aru, Angky Renjaan.
Gubernur dalam sambutannya, mengatakan dengan telah dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati, maka proses politik untuk menentukan kepemimpinan pemerintahan di kedua Kabupaten ini telah berakhir, sekaligus menjadi titik awal dimulainya proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, dengan tujuan utama untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat di daerah.
Menurut Assagaff, setidaknya ada beberapa pilar yang harus dipenuhi untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, yaitu manajemen pemerintahan yang baik. Kehidupan demokrasi dan politik yang bermoral. Penegakan hukum yang adil serta pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Namun kunci utama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat tersebut akan sangat ditentukan oleh kepemimpinan saudara-saudara sebagai Bupati dan Wakil Bupati dalam mengelola pemerintahan sesuai dengan prinisp-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
“Saya ingin mengingatkan saudara-saudara bahwa menjadi seorang pemimpin pemerintahan itu tidaklah mudah. Mengapa tidak mudah? sebab bagi saya, menjadi pemimpin adalah sebuah amanah mulia yang diterima dari Tuhan, sekaligus pula kepercayaan dari rakyat. Mereka memilih karena mereka mencintai saudara-saudara, dan mereka memilih karena mereka percaya bahwa saudara-saudara akan mensejahterakan mereka,” ujarnya.
Selaku wakil pemerintah pusat di daerah, dirinya menegaskan bahwa sebagai pasangan pemimpin yang dipilih rakyat, saudara-saudara harus saling mendukung, saling menghormati dan saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga hubungan Bupati dan Wakil Bupati akan tetap solid dan langgeng yang akan menjamin pencapaian visi dan misi saudara-saudara untuk membangun dan membesarkan Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kepulauan Aru kedepan.
Dirinya juga meminta agar Bupati-Wakil Bupati SBT dan Kepulauan Aru untuk mempelajari dan temu-kenali masalah-masalah internal pemerintahan, perencanaan, administrasi kepegawaian, kelembagaan, tata kelola keuangan, pemberdayaan masyarakat dan urusan-urusan yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten. Sebagai daerah yang masih terus berpacu dengan pembangunan, potensi kedua kabupaten ini belum banyak tereksplorasi. Saya minta Bupati dan Wakil Bupati bekerja keras. Dorong terus pergerakan roda perekonomian dan pembangunan. Upayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan asli daerah. Permudah hadirnya investasi, sehingga membuka lapangan kerja baru.
“Turun dan temui rakyat di bawah agar dapat mengetahui apa kebutuhan mereka. Perbanyak program pemberdayaan masyarakat. Pastikan bahwa mereka mendapatkan kebutuhan air bersih, beras, sembako, BBM dan anak-anakpun dapat bersekolah, disaat yang sama rumah sakit dan puskesmas mampu memberikan layanan kesehatan, serta ketersediaan akses transportasi antar desa dan masih banyak problem kemasyarakatan lainnya,”ucapnya.
Jelasnya, visi-misi daerah yang merupakan manifestasi dari visi-misi saudara selama kampanye, mesti diselaraskan secara terstruktur dengan visi-misi presiden dan visi-misi gubernur. Dengan begitu, kita akan mendapat skema besar penjabaran visi-misi nasional yang terintegrasi dari pusat, provinsi hingga ke kabupaten/kota.
Kata Assagaff, mewujudkan kesejahteraan rakyat di daerah, tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Bupati dan Wakil Bupati, akan tetapi menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Kepulauan Aru yang terkristalisasi dalam semangat Jagaria serta spirit Ita Wotu Nusa masyarakat Seram Bagian Timur.
Dirinya mengajak seluruh komponen bangsa yang ada di kedua Kabupaten ini untuk memberikan dukungan kepada Bupati dan Wakil Bupati dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, khususnya dukungan dan partisipasi terhadap berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang akan diimplementasikan dalam penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Pelantikan berlangsung di lantai VII kantor Gubernur Maluku, Rabu (17/02) dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan beberapa Bupati/Walikota.
Pelantikan Bupati-Wakil Bupati SBT dan Kepulauan Aru sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor: 131.81-634 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pelantikan Bupati SBT, Mukti Keliobas dan SK nomor: 132.81-635 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pelantikan Wakil Bupati SBT Fachri Husni, serta SK nomor: 131.81-633 tentang pemberhentian penjabat Bupati Kabupaten SBT Hendrik Far-Far.
Selain itu, SK Mendagri nomor: 131.81-697 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pelantikan Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Dr. Johan Ngonga, SK nomor Mendagri nomor: 132.81-698 tahun 2016 tentang pelantikan dan pengangkatan Wakil Bupati Kepulauan Aru, serta SK Mendagri nomor: 131.81-698 tahun 2016, tertanggal 12 Febuari tentang pemberhentian penjabat Kabupaten Kepulauan Aru, Angky Renjaan.
Gubernur dalam sambutannya, mengatakan dengan telah dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati, maka proses politik untuk menentukan kepemimpinan pemerintahan di kedua Kabupaten ini telah berakhir, sekaligus menjadi titik awal dimulainya proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, dengan tujuan utama untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat di daerah.
Menurut Assagaff, setidaknya ada beberapa pilar yang harus dipenuhi untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, yaitu manajemen pemerintahan yang baik. Kehidupan demokrasi dan politik yang bermoral. Penegakan hukum yang adil serta pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Namun kunci utama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat tersebut akan sangat ditentukan oleh kepemimpinan saudara-saudara sebagai Bupati dan Wakil Bupati dalam mengelola pemerintahan sesuai dengan prinisp-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
“Saya ingin mengingatkan saudara-saudara bahwa menjadi seorang pemimpin pemerintahan itu tidaklah mudah. Mengapa tidak mudah? sebab bagi saya, menjadi pemimpin adalah sebuah amanah mulia yang diterima dari Tuhan, sekaligus pula kepercayaan dari rakyat. Mereka memilih karena mereka mencintai saudara-saudara, dan mereka memilih karena mereka percaya bahwa saudara-saudara akan mensejahterakan mereka,” ujarnya.
Selaku wakil pemerintah pusat di daerah, dirinya menegaskan bahwa sebagai pasangan pemimpin yang dipilih rakyat, saudara-saudara harus saling mendukung, saling menghormati dan saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga hubungan Bupati dan Wakil Bupati akan tetap solid dan langgeng yang akan menjamin pencapaian visi dan misi saudara-saudara untuk membangun dan membesarkan Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kepulauan Aru kedepan.
Dirinya juga meminta agar Bupati-Wakil Bupati SBT dan Kepulauan Aru untuk mempelajari dan temu-kenali masalah-masalah internal pemerintahan, perencanaan, administrasi kepegawaian, kelembagaan, tata kelola keuangan, pemberdayaan masyarakat dan urusan-urusan yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten. Sebagai daerah yang masih terus berpacu dengan pembangunan, potensi kedua kabupaten ini belum banyak tereksplorasi. Saya minta Bupati dan Wakil Bupati bekerja keras. Dorong terus pergerakan roda perekonomian dan pembangunan. Upayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan asli daerah. Permudah hadirnya investasi, sehingga membuka lapangan kerja baru.
“Turun dan temui rakyat di bawah agar dapat mengetahui apa kebutuhan mereka. Perbanyak program pemberdayaan masyarakat. Pastikan bahwa mereka mendapatkan kebutuhan air bersih, beras, sembako, BBM dan anak-anakpun dapat bersekolah, disaat yang sama rumah sakit dan puskesmas mampu memberikan layanan kesehatan, serta ketersediaan akses transportasi antar desa dan masih banyak problem kemasyarakatan lainnya,”ucapnya.
Jelasnya, visi-misi daerah yang merupakan manifestasi dari visi-misi saudara selama kampanye, mesti diselaraskan secara terstruktur dengan visi-misi presiden dan visi-misi gubernur. Dengan begitu, kita akan mendapat skema besar penjabaran visi-misi nasional yang terintegrasi dari pusat, provinsi hingga ke kabupaten/kota.
Kata Assagaff, mewujudkan kesejahteraan rakyat di daerah, tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Bupati dan Wakil Bupati, akan tetapi menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Kepulauan Aru yang terkristalisasi dalam semangat Jagaria serta spirit Ita Wotu Nusa masyarakat Seram Bagian Timur.
Dirinya mengajak seluruh komponen bangsa yang ada di kedua Kabupaten ini untuk memberikan dukungan kepada Bupati dan Wakil Bupati dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, khususnya dukungan dan partisipasi terhadap berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang akan diimplementasikan dalam penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun ke depan.