Dishub Maluku Rencanakan Pengadaan Kapal Rakyat
http://www.beritamalukuonline.com/2016/02/dishub-maluku-rencanakan-pengadaan.html
BERITA MALUKU. Dalam menghubungkan transportasi sampai ke Desa, maka dalam waktu dekat ini Dinas Perhubungan Maluku merencanakan untuk melakukan pengadaan kapal rakyat.
“Kedepan kita akan usulkan hal ini, sehingga transportasi bisa menjangkau ke desa-desa di daerah ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Benny Gaspersz, Jumat (12/2/2016).
Menurutnya, hal ini sejalan dengan geografis Maluku yang desa-desanya terbesar lebih dari 1000 pulau.
Untuk itu, secara bertahap pihaknya akan melakukan pengadaan kapal kecil agar bisa sampai ke desa-desa. Sehingga diharapkan transportasi dari desa bisa sampai ke Ibukota provinsi maupun kabupaten/kota lainnya.
Usulan kapal rakyat ini menurut Gaspersz, masuk dalam usulan perhubungan, mengingat usulan tersebut sudah dicanangkan namun masih terkendala dengan anggaran.
“Kita sudah merencanakan untuk melakukan pembelian, tetapi kapal tersebut harganya sangat mahal. Dimana kapal rakyat ini berbeda dengan kapal-kapal yang selama ini melayari sampai di kecamatan dan desa,” ucapnya.
WAKTU TUNGGU DI PELABUHAN YOS SUDARSO
Gasperzs juga menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya juga sedang mengkaji waktu tunggu yang ada di pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
“Sementara ini kita sedang meneliti waktu tunggu di pelabuhan Yos Sudarso, jangan sampai rute banyak tetapi waktu tunggunya merugikan penumpang. Apalagi kita sudah mempunyai 18 kapal rute kapal perintis dan Sembilan Pelni. Ini yang perlu kita lihat rute dari kapal-kapal tersebut,” sebutnya.
Menurutnya, paling tidak penumpang yang tiba di pelabuhan Ambon, bisa melanjutkan sampai ke desa tujuannya. Sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan tersebut.
“Kedepan kita akan usulkan hal ini, sehingga transportasi bisa menjangkau ke desa-desa di daerah ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Benny Gaspersz, Jumat (12/2/2016).
Menurutnya, hal ini sejalan dengan geografis Maluku yang desa-desanya terbesar lebih dari 1000 pulau.
Untuk itu, secara bertahap pihaknya akan melakukan pengadaan kapal kecil agar bisa sampai ke desa-desa. Sehingga diharapkan transportasi dari desa bisa sampai ke Ibukota provinsi maupun kabupaten/kota lainnya.
Usulan kapal rakyat ini menurut Gaspersz, masuk dalam usulan perhubungan, mengingat usulan tersebut sudah dicanangkan namun masih terkendala dengan anggaran.
“Kita sudah merencanakan untuk melakukan pembelian, tetapi kapal tersebut harganya sangat mahal. Dimana kapal rakyat ini berbeda dengan kapal-kapal yang selama ini melayari sampai di kecamatan dan desa,” ucapnya.
WAKTU TUNGGU DI PELABUHAN YOS SUDARSO
Gasperzs juga menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya juga sedang mengkaji waktu tunggu yang ada di pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
“Sementara ini kita sedang meneliti waktu tunggu di pelabuhan Yos Sudarso, jangan sampai rute banyak tetapi waktu tunggunya merugikan penumpang. Apalagi kita sudah mempunyai 18 kapal rute kapal perintis dan Sembilan Pelni. Ini yang perlu kita lihat rute dari kapal-kapal tersebut,” sebutnya.
Menurutnya, paling tidak penumpang yang tiba di pelabuhan Ambon, bisa melanjutkan sampai ke desa tujuannya. Sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan tersebut.