Semua Penumpang Kapal Motor Rindu Sabar Ditemukan Selamat
http://www.beritamalukuonline.com/2015/12/semua-penumpang-kapal-motor-rindu-sabar.html
BERITA MALUKU. Seluruh penumpang perahu layar motor (PLM) Rindu Sabar yang dinyatakan hilang sejak 23 Desember 2015 lalu bersama nakhoda dan empat anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat.
"Perahu bermesin ini ditemukan mengapung pada posisi 10 mil laut ke arah utara dari Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya," kata anggota DPRD Maluku asal dapil Kabupaten MTB-MBD, Melkias Frans di Ambon, Selasa (29/12/2015).
Menurut Melkias Frans, para penumpang yang ada di atas PLM Rindu Sabar terdiri dari 16 orang dewasa dan empat balita, dua orang wanita diantaranya juga dalam keadaan hamil.
Perahu bermesin yang dinakhodai Simon Pertafun berangkat dari Desa Desa Masupun, Wetar Timur seharusnya sudah tiba di Pulau Wonreli-Kisar selama empat jam perjalanan, namun kerusakan mesin membuat mereka terdampar sangat jauh.
Ketua DPRD Kabupaten MBD, Chauw Petruz mengatakan, PLM Rindu Sabar ditemukan tim SAR gabungan dari berbagai instansi terkait, Polres MTB-MBD bersama masyarakat yang melakukan pencarian.
"KLM Santi dan sebuah kapal milik masyarakat dibantu kapal milik Dinas Perhubungan MBD melakukan pencarian hingga arah utara Pulau Moa dan akhirnya menemukan PLM Rindu Sabar," katanya.
Sejak ditemukan Senin (28/12) tengah malam, PLM Rindu Sabar langsung ditarik dan merapat di Pelabuhan Kaiwatu di Tiakur, (Pulau Moa) Ibu Kota Kabupaten MBD, dan seluruh penumpang, nakhoda serta ABK sedang menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bergerak Tiakur.
Ketua DPRD Kabupaten MBD Chauw Petruz bersama B. Maipiku, Ais Tunai, serta Eric Angky yang merupakan ketua komisi B DPRD setempat yang kebetulan sedang berada di Kota Ambon melakukan koordinasi intensif dengan Badan SAR dan Polres MTB-MBD untuk mencari warganya yang hilang selama lima hari di laut.
"Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemprov Maluku, Kapolres MTB-MBD, Badan SAR, serta Dinas Perhubungan kabupaten maupun instansi terkait dalam membantu upaya pencarian warga," kata B. Maupiku.
Para wakil rakyat asal daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste ini juga menyampaikan terimakasih kepada media massa yang telah mengekspos bencana tersebut sehingga mendorong pemerintah melakukan pencarian secara maksimal.
"Perahu bermesin ini ditemukan mengapung pada posisi 10 mil laut ke arah utara dari Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya," kata anggota DPRD Maluku asal dapil Kabupaten MTB-MBD, Melkias Frans di Ambon, Selasa (29/12/2015).
Menurut Melkias Frans, para penumpang yang ada di atas PLM Rindu Sabar terdiri dari 16 orang dewasa dan empat balita, dua orang wanita diantaranya juga dalam keadaan hamil.
Perahu bermesin yang dinakhodai Simon Pertafun berangkat dari Desa Desa Masupun, Wetar Timur seharusnya sudah tiba di Pulau Wonreli-Kisar selama empat jam perjalanan, namun kerusakan mesin membuat mereka terdampar sangat jauh.
Ketua DPRD Kabupaten MBD, Chauw Petruz mengatakan, PLM Rindu Sabar ditemukan tim SAR gabungan dari berbagai instansi terkait, Polres MTB-MBD bersama masyarakat yang melakukan pencarian.
"KLM Santi dan sebuah kapal milik masyarakat dibantu kapal milik Dinas Perhubungan MBD melakukan pencarian hingga arah utara Pulau Moa dan akhirnya menemukan PLM Rindu Sabar," katanya.
Sejak ditemukan Senin (28/12) tengah malam, PLM Rindu Sabar langsung ditarik dan merapat di Pelabuhan Kaiwatu di Tiakur, (Pulau Moa) Ibu Kota Kabupaten MBD, dan seluruh penumpang, nakhoda serta ABK sedang menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bergerak Tiakur.
Ketua DPRD Kabupaten MBD Chauw Petruz bersama B. Maipiku, Ais Tunai, serta Eric Angky yang merupakan ketua komisi B DPRD setempat yang kebetulan sedang berada di Kota Ambon melakukan koordinasi intensif dengan Badan SAR dan Polres MTB-MBD untuk mencari warganya yang hilang selama lima hari di laut.
"Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemprov Maluku, Kapolres MTB-MBD, Badan SAR, serta Dinas Perhubungan kabupaten maupun instansi terkait dalam membantu upaya pencarian warga," kata B. Maupiku.
Para wakil rakyat asal daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste ini juga menyampaikan terimakasih kepada media massa yang telah mengekspos bencana tersebut sehingga mendorong pemerintah melakukan pencarian secara maksimal.