Raih Juara Dunia, Karateka Maluku Ini Terima Bonus Pemda Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2015/10/raih-juara-dunia-karateka-maluku-ini.html
BERITA MALUKU. Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pendidikan NasionaL (Diknas) memberikan penghargaan berupa beasiswa kepada kareteka putri asal daerah ini, Sharon Ririhena yang meraih juara dunia pada Banzai Cup Open Karate Championship 2015, di Berlin, Jerman.
"Beasiswa yang diberikan ini sebagai penghargaan atas prestasi yang ditorehkan Sharon sebagai juara dunia karate," kata Kadis Diknas Maluku, Saleh Thio saat menyambut kedatangan atlet tersebut disaksikan Wakil Gubernur Zeth Sahuburua, di Ambon, Jumat (16/10/2015).
Beasiswa yang diberikan Pemprov Maluku melalui Dinas Diknas yakni untuk menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas (SMA) pada SMA Kartika XIII-1 Ambon, serta beasiswa untuk melanjutkan pendidikan strata I (S1) pada perguruan tinggi negeri (PTN) di Ambon.
Menurut, Saleh prestasi yang ditorehkan Sharon selain membanggakan dan mengangkat dunia olahraga serta nama Maluku di kancah Internasional, sekaligus juga menjadi motivasi bagi para siswa lainnya untuk mengukir prestasi terbaik.
"Gelar juara dunia yang diraih sharon memberikan gambaran bahwa perkembangan dunia pendidikan di Maluku tidak statis, tetapi terus berkembang dan sejajar dengan daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.
Tuntutan dunia pendidikan, lanjutnya, tidak hanya untuk menimba ilmu dan berprestasi akademik, tetapi juga memacu kreativitas di bidang lainnya termasuk olahraga.
"Keberhasilan Sharon sebagai juara dunia junior karate membuktikan bahwa siswa-siswa Maluku mampu berprestasi gemilang di berbagai bidang. Prestasi ini menjadi momentum untuk membangkitkan dan memajukan dunia pendidikan di Maluku," katanya.
Saleh berharap keberhasilan yang diraih Sharon dapat memotivasi para siswa di Maluku untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan sehingga mampu mengukit prestasi di berbagai bidang lainnya.
Dia juga mengingatkan para guru serta pengelola sekolah untuk tidak membatasi siswa guna mengembangkan diri dan berkreativitas di berbagai bidang sehingga mampu berprestasi.
"Prestasi siswa tidak hanya di bidang akademik, tetapi di bidang lain seperti olahraga juga harus dipertimbangkan dalam penentuan prestasi anak didik di sekolah," tandasnya.
Dinas Maluku menggelar penyambutan meriah terhadap Sharon Ririhena yang tiba di Kota Ambon, Maluku, Jumat.
Sharon disambut oleh kadis Saleh Thio bersama jajaran Dinas Diknas di Jalan Pattimura dan kemudian berjalan kaki sambil membawa piala juara dunia yang diperoleh menuju kantor Dinas Diknas di Jalan Achmad Yani untuk mengikuti acara penyambutan yang dihadiri Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua.
Sedikitnya delapan atlet junior yang diterjunkan mewakili Indonesia pada kejuaraan dunia Banzai Cup Open Karate Championship 2015 di Berlin, Jerman.
Pada kejuraan internasional tersebut Sharon Ririhena yang bertanding pada kelas min (-) 59 Kg putri, mencatatkan diri sebagai satu-satunya atlet yang meraih juara di kejuaraan tersebut setelah pada partai final mengalahkan karateka asal Inggris dengan skor skor 2-1.
Sharon Ririhena bersama tujuh atlet tersebut terpilih mewakili Indonesia setelah meraih juara pada kejuaraan Olympiade Olahraga Siswa Nasional (O2NS) di Makassar, Agustus 2012. (Ant/bm 01)
"Beasiswa yang diberikan ini sebagai penghargaan atas prestasi yang ditorehkan Sharon sebagai juara dunia karate," kata Kadis Diknas Maluku, Saleh Thio saat menyambut kedatangan atlet tersebut disaksikan Wakil Gubernur Zeth Sahuburua, di Ambon, Jumat (16/10/2015).
Beasiswa yang diberikan Pemprov Maluku melalui Dinas Diknas yakni untuk menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas (SMA) pada SMA Kartika XIII-1 Ambon, serta beasiswa untuk melanjutkan pendidikan strata I (S1) pada perguruan tinggi negeri (PTN) di Ambon.
Menurut, Saleh prestasi yang ditorehkan Sharon selain membanggakan dan mengangkat dunia olahraga serta nama Maluku di kancah Internasional, sekaligus juga menjadi motivasi bagi para siswa lainnya untuk mengukir prestasi terbaik.
"Gelar juara dunia yang diraih sharon memberikan gambaran bahwa perkembangan dunia pendidikan di Maluku tidak statis, tetapi terus berkembang dan sejajar dengan daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.
Tuntutan dunia pendidikan, lanjutnya, tidak hanya untuk menimba ilmu dan berprestasi akademik, tetapi juga memacu kreativitas di bidang lainnya termasuk olahraga.
"Keberhasilan Sharon sebagai juara dunia junior karate membuktikan bahwa siswa-siswa Maluku mampu berprestasi gemilang di berbagai bidang. Prestasi ini menjadi momentum untuk membangkitkan dan memajukan dunia pendidikan di Maluku," katanya.
Saleh berharap keberhasilan yang diraih Sharon dapat memotivasi para siswa di Maluku untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan sehingga mampu mengukit prestasi di berbagai bidang lainnya.
Dia juga mengingatkan para guru serta pengelola sekolah untuk tidak membatasi siswa guna mengembangkan diri dan berkreativitas di berbagai bidang sehingga mampu berprestasi.
"Prestasi siswa tidak hanya di bidang akademik, tetapi di bidang lain seperti olahraga juga harus dipertimbangkan dalam penentuan prestasi anak didik di sekolah," tandasnya.
Dinas Maluku menggelar penyambutan meriah terhadap Sharon Ririhena yang tiba di Kota Ambon, Maluku, Jumat.
Sharon disambut oleh kadis Saleh Thio bersama jajaran Dinas Diknas di Jalan Pattimura dan kemudian berjalan kaki sambil membawa piala juara dunia yang diperoleh menuju kantor Dinas Diknas di Jalan Achmad Yani untuk mengikuti acara penyambutan yang dihadiri Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua.
Sedikitnya delapan atlet junior yang diterjunkan mewakili Indonesia pada kejuaraan dunia Banzai Cup Open Karate Championship 2015 di Berlin, Jerman.
Pada kejuraan internasional tersebut Sharon Ririhena yang bertanding pada kelas min (-) 59 Kg putri, mencatatkan diri sebagai satu-satunya atlet yang meraih juara di kejuaraan tersebut setelah pada partai final mengalahkan karateka asal Inggris dengan skor skor 2-1.
Sharon Ririhena bersama tujuh atlet tersebut terpilih mewakili Indonesia setelah meraih juara pada kejuaraan Olympiade Olahraga Siswa Nasional (O2NS) di Makassar, Agustus 2012. (Ant/bm 01)