Menristek Dikti: Pesparawi Mantapkan Kerukunan Beragama
http://www.beritamalukuonline.com/2015/10/menristek-dikti-pesparawi-mantapkan.html
BERITA MALUKU. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohammad Nasir menegaskan, penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XI nasional di Ambon 2-12 Oktober 2015 berdampak memantapkan kehidupan antarumat beragama di Tanah Air.
"Pesparawi nasional diikuti peserta dari 34 provinsi dan dibuka Presiden Joko Widodo pada 6 Oktober 2015, telah berdampak lebih memantapkan dan menguatkan hubungan kerukunan antarumat beragama di Tanah Air," katanya saat menutup Pesparawi nasional XI, di Ambon, Sabtu malam (10/10/2015).
Menristekdiktihadir menggantikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengatakan, sukses penyelenggaraan Pesparawi di Ambon memiliki makna ganda karena selain untuk mempererat hubungan antarumat Kristiani juga terbukti menjadi wadah meningkatkan hubungan antarseluruh umat beragama di Tanah Air.
"Pesparawi nasional ini tidak hanya mempererat hubungan umat Kristiani, tetapi kerukunan dan persaudaraan antarumat beragama secara keseluruhan di Indonesia. Ini (Pesparawi) menjadi wadah pembelajaran bagi seluruh komponen masyarakat," katanya.
Dalam kontek kehidupan yang majemuk di Indonesai, tandas Menristekdikti, dapat memberikan sumbangsih besar untuk menggelorakan rasa cinta Tanah Air maupun memperkuat kerukunan hidup antarumat beragama maupun nasionalisme antarumat beragama di Tanah Air.
"Saya mengakui Pesparawi di Ambon memberikan harapan dan nuansa persaudaraan hakiki serta keyakinan bahwa nyanyian dan musik merupakan bahasa universal dan jembatan untuk menyatukan perbedaan budaya, bahasa dan suku di Tanah Air," tegasnya.
Dia berharap penyelenggaraan lomba banding nyanyi tiga tahunan tersebut dapat diorganisir lebih baik sehingga menjadi sebuah kekuatan untuk membangun peradaban serta menyatukan segala perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa mendatang.
Selain itu, proses interaksi antarmasyarakat maupun antarumat beragama dari berbagai daerah selama penyelenggaraan Pesparawi di ibu kota provinsi Maluku tersebut, dapat menjadi pelajaran berharga sekaligus panutan dan contoh bagi berbagai daerah maupun bangsa dan negara untuk membangun kerukunan dan persaudaran yang hakiki.
Menristekdikti juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Maluku yang telah bersatu padu menjadi tuan dan nyonya rumah yang baik untuk melayani 7.000 lebih peserta Pesparawi dari 33 provinsi di Tanah Air.
Penutupan Pesparawi nasional di stadion Mandala Remaja kawasan Karang Panjang Ambon tersebut, diwarnai pesta kembang api selama hampir satu jam.
Selain itu, tarian kolosal yang dibawakan 500 siswa SMP, SMA dan SMK se-Kota Ambon, parade musik gerejawi oleh 250 pendukung acara yang merupakan penyanyi kantoria dari seluruh gereja di Ambon.
Acara penutupan juga didukung perpaduan musik tradisional Maluku yakni tifa-totobuang dengan peniup terompet serta ratusan peniup suling bambu yang tergabung dalam Molucca Bambowind orkestra (MBO) pimpinan Reinhard Alfons dan dikolaborasi dengan musik beraliran Islam hadrat. (Ant/bm 01)
"Pesparawi nasional diikuti peserta dari 34 provinsi dan dibuka Presiden Joko Widodo pada 6 Oktober 2015, telah berdampak lebih memantapkan dan menguatkan hubungan kerukunan antarumat beragama di Tanah Air," katanya saat menutup Pesparawi nasional XI, di Ambon, Sabtu malam (10/10/2015).
Menristekdiktihadir menggantikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengatakan, sukses penyelenggaraan Pesparawi di Ambon memiliki makna ganda karena selain untuk mempererat hubungan antarumat Kristiani juga terbukti menjadi wadah meningkatkan hubungan antarseluruh umat beragama di Tanah Air.
"Pesparawi nasional ini tidak hanya mempererat hubungan umat Kristiani, tetapi kerukunan dan persaudaraan antarumat beragama secara keseluruhan di Indonesia. Ini (Pesparawi) menjadi wadah pembelajaran bagi seluruh komponen masyarakat," katanya.
Dalam kontek kehidupan yang majemuk di Indonesai, tandas Menristekdikti, dapat memberikan sumbangsih besar untuk menggelorakan rasa cinta Tanah Air maupun memperkuat kerukunan hidup antarumat beragama maupun nasionalisme antarumat beragama di Tanah Air.
"Saya mengakui Pesparawi di Ambon memberikan harapan dan nuansa persaudaraan hakiki serta keyakinan bahwa nyanyian dan musik merupakan bahasa universal dan jembatan untuk menyatukan perbedaan budaya, bahasa dan suku di Tanah Air," tegasnya.
Dia berharap penyelenggaraan lomba banding nyanyi tiga tahunan tersebut dapat diorganisir lebih baik sehingga menjadi sebuah kekuatan untuk membangun peradaban serta menyatukan segala perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa mendatang.
Selain itu, proses interaksi antarmasyarakat maupun antarumat beragama dari berbagai daerah selama penyelenggaraan Pesparawi di ibu kota provinsi Maluku tersebut, dapat menjadi pelajaran berharga sekaligus panutan dan contoh bagi berbagai daerah maupun bangsa dan negara untuk membangun kerukunan dan persaudaran yang hakiki.
Menristekdikti juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Maluku yang telah bersatu padu menjadi tuan dan nyonya rumah yang baik untuk melayani 7.000 lebih peserta Pesparawi dari 33 provinsi di Tanah Air.
Penutupan Pesparawi nasional di stadion Mandala Remaja kawasan Karang Panjang Ambon tersebut, diwarnai pesta kembang api selama hampir satu jam.
Selain itu, tarian kolosal yang dibawakan 500 siswa SMP, SMA dan SMK se-Kota Ambon, parade musik gerejawi oleh 250 pendukung acara yang merupakan penyanyi kantoria dari seluruh gereja di Ambon.
Acara penutupan juga didukung perpaduan musik tradisional Maluku yakni tifa-totobuang dengan peniup terompet serta ratusan peniup suling bambu yang tergabung dalam Molucca Bambowind orkestra (MBO) pimpinan Reinhard Alfons dan dikolaborasi dengan musik beraliran Islam hadrat. (Ant/bm 01)