Kesultanan Ternate Serahkan Berkas Penyelesaian Tapal Batas
http://www.beritamalukuonline.com/2015/10/kesultanan-ternate-serahkan-berkas.html
BERITA MALUKU. Kesultanan Ternate, Maluku Utara, akan menyerahkan berkas penyelesaian tapal batas antara kawasan Takome dan Sulamadaha, menyusul terjadinya konflik antarwarga kedua kelurahan itu selama sebulan terakhir.
"Kami akan menyerahkan berkas penyelesaian tapal batas antara Kelurahan Sulamadaha dan Takome kepada Pemkot Ternate, sehingga konflik antarwarga kedua kelurahan tersebut bisa diminimalisir," kata Perangkat Kesultanan Ternate, Mahmud Zulkiram, di Ternate, Rabu (21/10/2015).
Bahkan, Kesultanan Ternate telah menerima surat dari kedua kelurahan yang mempersengketakan tapal batas wilayah.
Dalam surat itu menyebutkan bahwa kedua kelurahan itu tetap berpegang teguh pada argumentasi serta alasan berdasarkan masing - maisng perspektif.
"Dua kelurahan menolak dan merasa keberatan, jadi atas dasar surat itu yang disampaikan ke Pemkot Ternate dan menjadi tanggung jawab secara sama-sama, karena sudah disepakati seperti itu, apabila tidak ditemukan titik penyelesaian, maka akan menjadi tanggung jawab Pemkot setempat untuk menyelesaikan," katanya.
Kendati akan dilimpahkan ke Pemkot untuk menyelesaikan konflik tapal batas secara administratif, namun Kesultanan Ternate tidak akan meninggalkan pemerintah untuk bekerja secara sendiri-sendiri.
"Kami akan tetap bersama-sama karena ini telah menjadi tanggung jawab karena kewenangan tapal batas ini adalah administratif yang secara adat semuanya sudah jelas, sedangkan soal batas administrasi itu ranahnya Pemkot, " tandas Mahmud.
Selain itu, langkah mediasi yang dilakukan Kesultanan Ternate telah selesai, di mana kedua kelurahan itu lebih memilih ikut alasan tersendiri, sehingga tidak bisa dipaksakan harus mengikuti keputusan yang ada.
"Kita mau memaksakan juga nanti seperti apa. Jadi kita sampaikan agar disepakati. Namun, sekiranya tidak disepakati dikembalikan kepada pemerintah untuk menyelesaikan," katanya.
Mahmud mengakui, dalam proses penyelesaian sengketa tapal batas di Sulamadaha dan Takome, Kesultanan Ternate memiliki kendala, karena kedua kelurahan ini tetap bersihk eras dengan masing-masing keputusan.
Untuk itu, dijadwalkan dalam waktu dekat saat Penjabat Wali Kota Ternate, Idrus Assagaf dan Sekda setempat, Tauhid Soleman kembali dari masa tugas di luar daerah barulah berkas tersebut diserahkan.
"Kita sudah siapkan konsep terkait dengan surat balasan itu sehingga nanti disampaikan ke Pemkot Ternate untuk dipelajari, dan nanti apa kira-kira langkah dari Pemerintah dan upaya ini untuk kemaslahatan masyarakat," ujar Mahmud. (Ant/bm 01)
"Kami akan menyerahkan berkas penyelesaian tapal batas antara Kelurahan Sulamadaha dan Takome kepada Pemkot Ternate, sehingga konflik antarwarga kedua kelurahan tersebut bisa diminimalisir," kata Perangkat Kesultanan Ternate, Mahmud Zulkiram, di Ternate, Rabu (21/10/2015).
Bahkan, Kesultanan Ternate telah menerima surat dari kedua kelurahan yang mempersengketakan tapal batas wilayah.
Dalam surat itu menyebutkan bahwa kedua kelurahan itu tetap berpegang teguh pada argumentasi serta alasan berdasarkan masing - maisng perspektif.
"Dua kelurahan menolak dan merasa keberatan, jadi atas dasar surat itu yang disampaikan ke Pemkot Ternate dan menjadi tanggung jawab secara sama-sama, karena sudah disepakati seperti itu, apabila tidak ditemukan titik penyelesaian, maka akan menjadi tanggung jawab Pemkot setempat untuk menyelesaikan," katanya.
Kendati akan dilimpahkan ke Pemkot untuk menyelesaikan konflik tapal batas secara administratif, namun Kesultanan Ternate tidak akan meninggalkan pemerintah untuk bekerja secara sendiri-sendiri.
"Kami akan tetap bersama-sama karena ini telah menjadi tanggung jawab karena kewenangan tapal batas ini adalah administratif yang secara adat semuanya sudah jelas, sedangkan soal batas administrasi itu ranahnya Pemkot, " tandas Mahmud.
Selain itu, langkah mediasi yang dilakukan Kesultanan Ternate telah selesai, di mana kedua kelurahan itu lebih memilih ikut alasan tersendiri, sehingga tidak bisa dipaksakan harus mengikuti keputusan yang ada.
"Kita mau memaksakan juga nanti seperti apa. Jadi kita sampaikan agar disepakati. Namun, sekiranya tidak disepakati dikembalikan kepada pemerintah untuk menyelesaikan," katanya.
Mahmud mengakui, dalam proses penyelesaian sengketa tapal batas di Sulamadaha dan Takome, Kesultanan Ternate memiliki kendala, karena kedua kelurahan ini tetap bersihk eras dengan masing-masing keputusan.
Untuk itu, dijadwalkan dalam waktu dekat saat Penjabat Wali Kota Ternate, Idrus Assagaf dan Sekda setempat, Tauhid Soleman kembali dari masa tugas di luar daerah barulah berkas tersebut diserahkan.
"Kita sudah siapkan konsep terkait dengan surat balasan itu sehingga nanti disampaikan ke Pemkot Ternate untuk dipelajari, dan nanti apa kira-kira langkah dari Pemerintah dan upaya ini untuk kemaslahatan masyarakat," ujar Mahmud. (Ant/bm 01)