Distan Maluku Kembangkan Pajele untuk Kebutuhan Pangan Masyarakat
http://www.beritamalukuonline.com/2015/10/distan-maluku-kembangkan-pajele-untuk.html
BERITA MALUKU. Dinas Pertanian Provinsi Maluku sedang mengembangkan program tanaman padi, jagung dan kedele (Pajale) untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Kami menikdanlanjuti Pajale yang merupakan program strategis nasional dicanangkan Presiden, Joko Widodo, beberapa waktu lalu," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Diana Padang di Ambon, Jumat (2/10/2015).
Karena itu Provinsi Maluku dibawah kepimpinan Gubernur, Said Assagaff dan Wakil Gubernur, Zeth Sahuburua pada 2014 - 2019 memprogramkan swasembada beras.
"Saat ini kondisi produksi padi di Maluku baru mencapai 40,7 persen, sedangkan pada 2015 harus terealisasi 50 persen," katanya.
Sedangkan kebutuhan beras di Maluku pada 2014 untuk penduduk 1.662.360 jiwa membutuhkan sebanyak 124.178 ton.
Produksi tahun anggaran 2014 baru mencapai 61.642 ton atau hanya 49,65 persen sehingga harus dipasok dari luar Maluku sebesar 50,35 persen atau setara dengan Rp625,2 miliar (harga beras Rp10.000/kg).
"Jadi kalau berbicara tentang Pajale, terutama padi terdapat pada dua lokasi terbesar yakni di Pulau Seram dan Pulau Buru," katanya.
Dia menjelaskan, di Pulau Seram pada tiga kabupaten yakni Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Tinmur (SBT), sedangkan di Pulau Buru yakni kabupaten Buru dan Buru Selatan.
Sedangkan jagung dan kedele itu tersebar di mana-mana, seperti di Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat dan juga sebagian kabupaten di Pulau Seram.
Dia menambahkan, guna terlaksana dan peningkatan produksi program Pajale telah dibentuk Tim UPSUS berdasarkan SK Gubernur Maluku Nomor : 53 Tahun 2015.
Tim UPSUS diketuai Kepala Dinas Pertanian Maluku dengan melibatkan Badan Koordinasi Penyuluhan, Dinas PU, Dinas Perdagangan, Badan Ketahanan Pangan, TNI - AD, Fakultas Pertanian Unpatti dan istansi terkait lainnya, dengan tugas melakukan upaya khusus terkait peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.
"Kami juga sudah melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU)antara Gubernur Maluku dengan Panglima Kodam XVI Pattimura untuk pendampingan dan pengawalan Upsus Pajale," katanya. (Ant/bm 01)
"Kami menikdanlanjuti Pajale yang merupakan program strategis nasional dicanangkan Presiden, Joko Widodo, beberapa waktu lalu," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Diana Padang di Ambon, Jumat (2/10/2015).
Karena itu Provinsi Maluku dibawah kepimpinan Gubernur, Said Assagaff dan Wakil Gubernur, Zeth Sahuburua pada 2014 - 2019 memprogramkan swasembada beras.
"Saat ini kondisi produksi padi di Maluku baru mencapai 40,7 persen, sedangkan pada 2015 harus terealisasi 50 persen," katanya.
Sedangkan kebutuhan beras di Maluku pada 2014 untuk penduduk 1.662.360 jiwa membutuhkan sebanyak 124.178 ton.
Produksi tahun anggaran 2014 baru mencapai 61.642 ton atau hanya 49,65 persen sehingga harus dipasok dari luar Maluku sebesar 50,35 persen atau setara dengan Rp625,2 miliar (harga beras Rp10.000/kg).
"Jadi kalau berbicara tentang Pajale, terutama padi terdapat pada dua lokasi terbesar yakni di Pulau Seram dan Pulau Buru," katanya.
Dia menjelaskan, di Pulau Seram pada tiga kabupaten yakni Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Tinmur (SBT), sedangkan di Pulau Buru yakni kabupaten Buru dan Buru Selatan.
Sedangkan jagung dan kedele itu tersebar di mana-mana, seperti di Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat dan juga sebagian kabupaten di Pulau Seram.
Dia menambahkan, guna terlaksana dan peningkatan produksi program Pajale telah dibentuk Tim UPSUS berdasarkan SK Gubernur Maluku Nomor : 53 Tahun 2015.
Tim UPSUS diketuai Kepala Dinas Pertanian Maluku dengan melibatkan Badan Koordinasi Penyuluhan, Dinas PU, Dinas Perdagangan, Badan Ketahanan Pangan, TNI - AD, Fakultas Pertanian Unpatti dan istansi terkait lainnya, dengan tugas melakukan upaya khusus terkait peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.
"Kami juga sudah melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU)antara Gubernur Maluku dengan Panglima Kodam XVI Pattimura untuk pendampingan dan pengawalan Upsus Pajale," katanya. (Ant/bm 01)