Walkot Ternate Arahkan Lurah Identifikasi Lokasi Rawan Kebakaran Hutan
http://www.beritamalukuonline.com/2015/09/walkot-ternate-arahkan-lurah.html
BERITA MALUKU. Pejabat Wali Kota Ternate, Maluku Utara , Idrus Assagaf mengarahkan para Lurah untuk mengidentifikasi lokasi rawan kebakaran, menyusul terjadinya kebakaran hutan saat musim kemarau dalam sepekan terakhir.
"Saya telah mengarahkan para Lurah yang wilayahnya berbatasan dengan areal hutan agar melakukan langkah antisipasi supaya tetap waspada terhadap resiko kebakaran hutan dengan mengidentifikasi maupun mengantisipasi kebakaran hutan," katanya, di Ternate, Jumat (18/9/2015).
Idrus mengatakan, langkah yang dilakukan oleh para Lurah yakni memberikan perhatian kepada para warga khususnya petani kebun agar jangan membakar rumput dan dibiarkan begitu saja.
Langkah yang akan diambil adalah menggalang pelaksanaan dan langkah antisipasi dari masyarakat agar jangan sampai kebakaran hutan khususnya bagi petani yang sering ke kebun, selanjutnya membakar rumput.
Alasannya, kebiasaan warga di sini ketika membakar rumput di kebun, api itu belum mati sudah pulang sehingga sering berakibat terjadi kebakaran.
Para Lurah juga harus melakukan indentifikasi terhadap titik rawan terjadinya kebakaran, terutama jauh dari jangkauan pemadaman karena pegalaman yang terjadi di Tobolo, Bula dan Kulaba itu kesulitan menjangkau hingga di lokasi kebakaran.
Menurut Idrus, upaya yang dilakukan tersebut untuk mengidentifikasi titik akhir jangkauannya, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate dapat mengambil langkah-langkah darurat seperti pembuatan bak darurat yang didukung oleh alkon dan sebagainya dengan bisa masuk sampai ke titik rawan.
"Itu sesuai dengan hasil identifikasi dari masing-masing Lurah dan langkah selanjutnya kita akan turun ke masing-masing Kelurahan sudah sampai sejauh mana langkah antisipasinya," katanya.
Kelurahan yang sudah diklasifikasi itu nanti disesuaikan dengan tingkat resiko yakni tinggi, sedang dan biasa. Saat ini identifikasinya masih dilakukan oleh masing-masing Lurah.
"Masih diindentifikasi, nanti paling lambat pekan depan kita sudah mendapatkan data sejauh ini belum ada anggaran, jika sampai terjadi kebakaran, maka digunakan dana tanggap darurat yang melekat ke BPBD," ujarnya. (Ant/bm 01)
"Saya telah mengarahkan para Lurah yang wilayahnya berbatasan dengan areal hutan agar melakukan langkah antisipasi supaya tetap waspada terhadap resiko kebakaran hutan dengan mengidentifikasi maupun mengantisipasi kebakaran hutan," katanya, di Ternate, Jumat (18/9/2015).
Idrus mengatakan, langkah yang dilakukan oleh para Lurah yakni memberikan perhatian kepada para warga khususnya petani kebun agar jangan membakar rumput dan dibiarkan begitu saja.
Langkah yang akan diambil adalah menggalang pelaksanaan dan langkah antisipasi dari masyarakat agar jangan sampai kebakaran hutan khususnya bagi petani yang sering ke kebun, selanjutnya membakar rumput.
Alasannya, kebiasaan warga di sini ketika membakar rumput di kebun, api itu belum mati sudah pulang sehingga sering berakibat terjadi kebakaran.
Para Lurah juga harus melakukan indentifikasi terhadap titik rawan terjadinya kebakaran, terutama jauh dari jangkauan pemadaman karena pegalaman yang terjadi di Tobolo, Bula dan Kulaba itu kesulitan menjangkau hingga di lokasi kebakaran.
Menurut Idrus, upaya yang dilakukan tersebut untuk mengidentifikasi titik akhir jangkauannya, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate dapat mengambil langkah-langkah darurat seperti pembuatan bak darurat yang didukung oleh alkon dan sebagainya dengan bisa masuk sampai ke titik rawan.
"Itu sesuai dengan hasil identifikasi dari masing-masing Lurah dan langkah selanjutnya kita akan turun ke masing-masing Kelurahan sudah sampai sejauh mana langkah antisipasinya," katanya.
Kelurahan yang sudah diklasifikasi itu nanti disesuaikan dengan tingkat resiko yakni tinggi, sedang dan biasa. Saat ini identifikasinya masih dilakukan oleh masing-masing Lurah.
"Masih diindentifikasi, nanti paling lambat pekan depan kita sudah mendapatkan data sejauh ini belum ada anggaran, jika sampai terjadi kebakaran, maka digunakan dana tanggap darurat yang melekat ke BPBD," ujarnya. (Ant/bm 01)