Seminggu Lampu Hanya Menyala Tiga Kali, Warga Taniwel Kecewa
http://www.beritamalukuonline.com/2015/09/seminggu-lampu-hanya-menyala-tiga-kali.html
BERITA MALUKU. Pemadaman aliran listrik sangat meresahkan warga di Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat. Pasalnya, PLN hanya menyalakan lampu tiga kali seminggu. Itupun hanya 12 jam.
Tokoh Muda SBB, Ferry Kasale mengungkapkan rasa kecewanya kepada media ini, Senin (14/9/2015). Menurutnya, PLN Taniwel tidak menunjukkan kemajuan dalam memberikan pelayanan yang prima kepada para pelanggan.
"Saya lihat, pelayanan kelistrikan oleh pihak PT PLN di Kecamatan Taniwel itu tidak perna ada kemajuan dan perbaikan yang positif sebagai bentuk pelayanan yang prima bagi para pelangang. Padahal di tingkat PT. PLN Wilayah Maluku - Malut maupun di Level Area Ambon, para pimpinanannya gencar berbicara soal pelayanan efektif dan efisien, sehingga tentunya persoalan di Taniwel sangat berbeda dengan apa yang selalu digembor-gemborkan oleh General Manejer PT PLN Wilayah ini maupun Manejer PT PLN Area Ambon," sebutnya.
Dijelaskan, bahwa pelangang yang adalah warga di kecamatan itu selalu membayar rekening setiap bulan. Ongkosnya bisa mencapai Rp. 100/bulan.
"Ini sangat tidak logis. Coba dibandingkan dengan pelangang di kota Ambon yang menyala setiap hari, tetapi pembayaran rekeningnya belum tentu sampai sebesar itu," kesalnya.
Kasale juga merasa heran, karena kenyataan yang ditemuinya dilapangan bahwa ada banyak pelanggan yang belum memiliki meteran listrik, namun sudah diwajibkan membayar Rekening.
"Lewat media ini, saya mendesak Manager PT. PLN Area Ambon, Ichkas Pattha untuk fokus mengevaluasi kinerja PLN Ranting Taniwel, sebab masalah-masalah seperti ini sudah terjadi berulang kali. Kami sudah dorong pihak PLN, namun mereka selalu pura-pura melakukan perbaikaan," ungkapnya.
Dirinya menilai, kinerja PLN di kecamatan itu sangat buruk karena masyarakat tidak bisa menikmati pelayanan seperti yang diharapkan.
"Saya sangat perihatin. Seakan-akan, masyarakat belum merdeka," keluhnya.
Dia pun meminta, PLN harus punya komitmen yang jelas untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. "Jangan cuman asal-asalan." (*/bm 01)
Tokoh Muda SBB, Ferry Kasale mengungkapkan rasa kecewanya kepada media ini, Senin (14/9/2015). Menurutnya, PLN Taniwel tidak menunjukkan kemajuan dalam memberikan pelayanan yang prima kepada para pelanggan.
"Saya lihat, pelayanan kelistrikan oleh pihak PT PLN di Kecamatan Taniwel itu tidak perna ada kemajuan dan perbaikan yang positif sebagai bentuk pelayanan yang prima bagi para pelangang. Padahal di tingkat PT. PLN Wilayah Maluku - Malut maupun di Level Area Ambon, para pimpinanannya gencar berbicara soal pelayanan efektif dan efisien, sehingga tentunya persoalan di Taniwel sangat berbeda dengan apa yang selalu digembor-gemborkan oleh General Manejer PT PLN Wilayah ini maupun Manejer PT PLN Area Ambon," sebutnya.
Dijelaskan, bahwa pelangang yang adalah warga di kecamatan itu selalu membayar rekening setiap bulan. Ongkosnya bisa mencapai Rp. 100/bulan.
"Ini sangat tidak logis. Coba dibandingkan dengan pelangang di kota Ambon yang menyala setiap hari, tetapi pembayaran rekeningnya belum tentu sampai sebesar itu," kesalnya.
Kasale juga merasa heran, karena kenyataan yang ditemuinya dilapangan bahwa ada banyak pelanggan yang belum memiliki meteran listrik, namun sudah diwajibkan membayar Rekening.
"Lewat media ini, saya mendesak Manager PT. PLN Area Ambon, Ichkas Pattha untuk fokus mengevaluasi kinerja PLN Ranting Taniwel, sebab masalah-masalah seperti ini sudah terjadi berulang kali. Kami sudah dorong pihak PLN, namun mereka selalu pura-pura melakukan perbaikaan," ungkapnya.
Dirinya menilai, kinerja PLN di kecamatan itu sangat buruk karena masyarakat tidak bisa menikmati pelayanan seperti yang diharapkan.
"Saya sangat perihatin. Seakan-akan, masyarakat belum merdeka," keluhnya.
Dia pun meminta, PLN harus punya komitmen yang jelas untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. "Jangan cuman asal-asalan." (*/bm 01)