Sebelum Dikurbankan, Dua Kambing di Kaitetu Didandani
http://www.beritamalukuonline.com/2015/09/sebelum-dikurbankan-dua-kambing-di.html
BERITA MALUKU. Masyarakat Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah mendandani dua ekor kambing yang sebelum disembelih dalam ritual berkurban hari raya Idul Adha 10 Djulhijah 1436, yang baru dilaksanakan, Jumat (25/9/2015).
Dua ekor kambing sedekah dari masyarakat setempat tersebut, didandani dengan hiasan kalung bunga plumeria atau kamboja di tanduk dan lehernya, dan selempang kain putih melingkari tubuh.
Hewan kurban itu dihiasi sejak pukul 06.00 WIT, satu ekor kambing dihiasi di rumah raja setempat, sedangkan seekor lainnya didandani di rumah soa Nukuhaly yang dalam silsilah pemerintahan adat negeri Kaitetu, merupakan mata rumah keturunan para penasihat raja.
Begitu selesai didandani, hewan-hewan persembahan yang akan disembelih bersama dengan tujuh ekor sapi dan delapan ekor kambing lainnya di masjid tersebut Masjid Jami Hena Lua dan Masjid kuno Wapaue, digendong dan diarak keliling kampung.
Pawai tarian hadrat oleh puluhan masyarakat, yang diselingi bacaan shalawat dan takbir oleh para pemuka agama dan pejabat negeri setempat mengiringi arak-arakan dua ekor kambing itu.
"Adalah baik berkurban kepada Allah SWT dengan memberikan persembahan yang terbaik, kambing-kambing yang dihias ini mengibaratkan Nabi Ismail yang akan dikurbankan oleh Nabi Ibrahim tapi kemudian diganti dengan seekor kibas," kata Penghulu Masjid Wapaue Jafar Lain.
Usai diarak oleh penduduk, kambing yang dibawa dari rumah raja (kepala desa) diantar ke Masjid Jami Hena Lua, sedangkan seekor lainnya dibawa ke Masjid Wapaue.
Sesuai dengan ritual pengorbanan pada hari raya Idul Adha, hewan-hewan itu kemudian dibawa keliling masjid sebanyak tujuh kali sebelum disembelih oleh Imam Muhammad Nur Lumaela.
"Karena waktunya sempit, sapi-sapi kurban baru akan disembelih usai pelaksanaan shalat Jumat nanti," kata Jafar.
Berada sekitar 42 kilometer dari pusat Kota Ambon, Kaitetu yang merupakan satu dari 11 desa berpenduduk muslim Sunni di Kecamatan Leihitu, telah melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha pada 24 September 2015, tapi baru melaksanakan pemotongan kurban pada hari ini. (Ant/bm 01)
Dua ekor kambing sedekah dari masyarakat setempat tersebut, didandani dengan hiasan kalung bunga plumeria atau kamboja di tanduk dan lehernya, dan selempang kain putih melingkari tubuh.
Hewan kurban itu dihiasi sejak pukul 06.00 WIT, satu ekor kambing dihiasi di rumah raja setempat, sedangkan seekor lainnya didandani di rumah soa Nukuhaly yang dalam silsilah pemerintahan adat negeri Kaitetu, merupakan mata rumah keturunan para penasihat raja.
Begitu selesai didandani, hewan-hewan persembahan yang akan disembelih bersama dengan tujuh ekor sapi dan delapan ekor kambing lainnya di masjid tersebut Masjid Jami Hena Lua dan Masjid kuno Wapaue, digendong dan diarak keliling kampung.
Pawai tarian hadrat oleh puluhan masyarakat, yang diselingi bacaan shalawat dan takbir oleh para pemuka agama dan pejabat negeri setempat mengiringi arak-arakan dua ekor kambing itu.
"Adalah baik berkurban kepada Allah SWT dengan memberikan persembahan yang terbaik, kambing-kambing yang dihias ini mengibaratkan Nabi Ismail yang akan dikurbankan oleh Nabi Ibrahim tapi kemudian diganti dengan seekor kibas," kata Penghulu Masjid Wapaue Jafar Lain.
Usai diarak oleh penduduk, kambing yang dibawa dari rumah raja (kepala desa) diantar ke Masjid Jami Hena Lua, sedangkan seekor lainnya dibawa ke Masjid Wapaue.
Sesuai dengan ritual pengorbanan pada hari raya Idul Adha, hewan-hewan itu kemudian dibawa keliling masjid sebanyak tujuh kali sebelum disembelih oleh Imam Muhammad Nur Lumaela.
"Karena waktunya sempit, sapi-sapi kurban baru akan disembelih usai pelaksanaan shalat Jumat nanti," kata Jafar.
Berada sekitar 42 kilometer dari pusat Kota Ambon, Kaitetu yang merupakan satu dari 11 desa berpenduduk muslim Sunni di Kecamatan Leihitu, telah melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha pada 24 September 2015, tapi baru melaksanakan pemotongan kurban pada hari ini. (Ant/bm 01)