Penjualan Hewan Kurban di Ambon Mulai Marak
http://www.beritamalukuonline.com/2015/09/penjualan-hewan-kurban-di-ambon-mulai.html
BERITA MALUKU. Penjualan hewan kurban seperti sapi menjelang Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriah/2015 Masehi di Kota Ambon, Maluku, mulai marak, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap ternak tersebut.
Pantauan di Kelurahan Pandang Kasturi, tepatnya di salah satu lokasi penampungan hewan kurban baik sapi maupun kambing yang ditetapkan Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Jumat (18/9/2015), pedagang menawarkan harga jual sapi cukup bervariasi mulai dari Rp6 juta hingga Rp14 juta per satu ekor.
Hartati, salah seorang peternak, mengatakan harga sapi saat ini memang agak berbeda dari tahun lalu. Harga yang dipatok saat ini sesuai dengan ukuran berat dan besar maupun kecilnya hewan yang akan dijadikan hewan kurban.
"Harga sapi jenis pejantan yang sehat dengan bobot bisa mencapai 140 kilogram maka dipatok seharga Rp14 juta/ekor, kalau berat 100 kilogram harganya Rp10 juta, sedangkan yang 70 kilogram harganya Rp6 juta/ekor," katanya.
Penentuan harga, lanjutnya, tergantung pada kondisi sapi serta berat dari ternak yang ditawar tersebut. Selain itu, umur sapi juga berpengaruh pada harga jualnya.
Ditanya ada berapa ternak sapi yang disiapkan untuk dijual menjelang hari raya kurban, Hartati mengatakan sekitar 120 ekor yang tengah dipasarkan.
"Sejak berada di lokasi penampungan tepatnya di Jalan Sudirman kawasan Desa Tantui, Kelurahan Pandang Kasturi, Kecamatan Sirimau, sudah banyak yang dipesan, kebanyakan dari ibu-ibu pengajian, pribadi, sedangkan dari instansi maupun partai politik belum," ujarnya.
Sapi yang sudah ada di sini, lanjutnya, sebanyak 84 ekor, dan sudah lebih dari 20 ekor yang terjual maupun yang masuk dalam hitungan pesanan.
Dia menjelaskan, selama jual sapi tidak ada keluhan dari pembeli terkait harga sebab sejak beberapa tahun belakangan dirinya jualan di lokasi tersebut. Jadi kalau ada pembeli yang datang dan sudah mengenal saya tidak ragu lagi, tinggal mencocokan harga langsung beli.
"Ini sudah sesuai target akan laku terjual semua, sebab tahun lalu juga disiapkan 100 ekor semuanya terjual," ujarnya.
Ditanya soal pengadaan sapi tersebut, Hartati mengatakan, dari berbagai tempat, ada yang dari Namlea, Pulau Buru, ada juga dari Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan dari Waiisa, Bula, serta Kobi Sonta, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Pulau Seram.
"Sapi-sapi ini sudah dibeli sejak beberapa bulan yang lalu mempergunakan kesempatan saat harga sapi masih normal yakni berkisar antara Rp5 juta hingga Rp6 juta, nanti seminggu menjelang hari H baru dikirim ke Ambon dan saya sendiri yang melakukan penjualan," ujarnya.
Keuntungannya cukup lumayan, lanjutnya, kalau dihitung biaya yang dikeluarkan guna membeli sapi dan juga membayar warga yang diminta untuk merawat dan memberi makan sejak bulan Mei 2015 hingga kini.
Sedangkan kambing di lokasi yang sama harga yang dipatok penjual berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp3 juta tergantung ukuran besar kecilnya. (ant/bm 01)
Pantauan di Kelurahan Pandang Kasturi, tepatnya di salah satu lokasi penampungan hewan kurban baik sapi maupun kambing yang ditetapkan Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Jumat (18/9/2015), pedagang menawarkan harga jual sapi cukup bervariasi mulai dari Rp6 juta hingga Rp14 juta per satu ekor.
Hartati, salah seorang peternak, mengatakan harga sapi saat ini memang agak berbeda dari tahun lalu. Harga yang dipatok saat ini sesuai dengan ukuran berat dan besar maupun kecilnya hewan yang akan dijadikan hewan kurban.
"Harga sapi jenis pejantan yang sehat dengan bobot bisa mencapai 140 kilogram maka dipatok seharga Rp14 juta/ekor, kalau berat 100 kilogram harganya Rp10 juta, sedangkan yang 70 kilogram harganya Rp6 juta/ekor," katanya.
Penentuan harga, lanjutnya, tergantung pada kondisi sapi serta berat dari ternak yang ditawar tersebut. Selain itu, umur sapi juga berpengaruh pada harga jualnya.
Ditanya ada berapa ternak sapi yang disiapkan untuk dijual menjelang hari raya kurban, Hartati mengatakan sekitar 120 ekor yang tengah dipasarkan.
"Sejak berada di lokasi penampungan tepatnya di Jalan Sudirman kawasan Desa Tantui, Kelurahan Pandang Kasturi, Kecamatan Sirimau, sudah banyak yang dipesan, kebanyakan dari ibu-ibu pengajian, pribadi, sedangkan dari instansi maupun partai politik belum," ujarnya.
Sapi yang sudah ada di sini, lanjutnya, sebanyak 84 ekor, dan sudah lebih dari 20 ekor yang terjual maupun yang masuk dalam hitungan pesanan.
Dia menjelaskan, selama jual sapi tidak ada keluhan dari pembeli terkait harga sebab sejak beberapa tahun belakangan dirinya jualan di lokasi tersebut. Jadi kalau ada pembeli yang datang dan sudah mengenal saya tidak ragu lagi, tinggal mencocokan harga langsung beli.
"Ini sudah sesuai target akan laku terjual semua, sebab tahun lalu juga disiapkan 100 ekor semuanya terjual," ujarnya.
Ditanya soal pengadaan sapi tersebut, Hartati mengatakan, dari berbagai tempat, ada yang dari Namlea, Pulau Buru, ada juga dari Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan dari Waiisa, Bula, serta Kobi Sonta, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Pulau Seram.
"Sapi-sapi ini sudah dibeli sejak beberapa bulan yang lalu mempergunakan kesempatan saat harga sapi masih normal yakni berkisar antara Rp5 juta hingga Rp6 juta, nanti seminggu menjelang hari H baru dikirim ke Ambon dan saya sendiri yang melakukan penjualan," ujarnya.
Keuntungannya cukup lumayan, lanjutnya, kalau dihitung biaya yang dikeluarkan guna membeli sapi dan juga membayar warga yang diminta untuk merawat dan memberi makan sejak bulan Mei 2015 hingga kini.
Sedangkan kambing di lokasi yang sama harga yang dipatok penjual berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp3 juta tergantung ukuran besar kecilnya. (ant/bm 01)