Pemprov Maluku Siapkan Lahan Rehabilitasi Narkoba
http://www.beritamalukuonline.com/2015/09/pemprov-maluku-siapkan-lahan.html
BERITA MALUKU. Pemerintah Provinsi Maluku mendukung pembangunan pusat rehabilitasi pengguna narkoba di daerah itu oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku, karena jumlah mereka semakin banyak.
"Pemprov Maluku siap mendukung BNN membangun pusat rehabilitasi pengguna narkoba dengan menyediakan lahan," kata Gubernur Maluku Said Assagaff di Ambon, Rabu (16/9/2015).
Menurut dia, setiap pembangunan untuk kepentingan masyarakat perlu mendapatkan dukungan.
Apabila BNNP meminta lahan pemprov, pihaknya akan membantu merealisasikan hal itu, apalagi dalam rangka pemulihan pencandu narkoba di daerah itu yang jumlahnya semakin banyak.
"Pada prinsipnya pemprov siap bantu kalau BNN meminta lahan dan tidak mungkin kita bangun karena sudah menjadi tanggung jawab BNN, dan biasanya pembangunan untuk prasarana lembaga vertikal di daerah, dibiayai dana APBN," katanya.
Menurut data hasil penelitian yang dimiliki BNN pada 2014, Provinsi Maluku menempati posisi ketujuh dengan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 27.150 jiwa dari jumlah populasi 1.169.800 jiwa.
Oleh karena itu, pada 2015 Provinsi Maluku memiliki target 1.000 pecandu untuk dapat direhabilitasi, seperti yang telah dideklarasikan pada program rehabilitasi 100.000 penyalahgunaan narkoba di Maluku pada pertengahan Maret 2015.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Maluku juga telah melaksanakan tes urine bagi 588 calon mahasiswa baru Politeknik Kesehatan Ambon, Tahun Ajaran 2015/2016, dengan lima program studi, antara lain Program Studi Gizi, Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, dan Analis Kesehatan.
Langkah itu, untuk mendeteksi para calon mahasiswa agar bebas dari narkoba, dan menimba ilmu dan pengetahuan di Politeknik Kesehatan Negeri Ambon dengan baik.
Dalam kegiatan tes urine itu, ditemukan satu orang calon mahasiswa yang menggunakan narkotika jenis THC.
"Untuk menciptakan lingkungan kampus yang bersih dan bebas dari peredaran gelap narkoba perlu peran aktif dari seluruh civitas akademika," kata Kepala BNNP Maluku Mochammad Arief Damjati. (Ant/bm 01)
"Pemprov Maluku siap mendukung BNN membangun pusat rehabilitasi pengguna narkoba dengan menyediakan lahan," kata Gubernur Maluku Said Assagaff di Ambon, Rabu (16/9/2015).
Menurut dia, setiap pembangunan untuk kepentingan masyarakat perlu mendapatkan dukungan.
Apabila BNNP meminta lahan pemprov, pihaknya akan membantu merealisasikan hal itu, apalagi dalam rangka pemulihan pencandu narkoba di daerah itu yang jumlahnya semakin banyak.
"Pada prinsipnya pemprov siap bantu kalau BNN meminta lahan dan tidak mungkin kita bangun karena sudah menjadi tanggung jawab BNN, dan biasanya pembangunan untuk prasarana lembaga vertikal di daerah, dibiayai dana APBN," katanya.
Menurut data hasil penelitian yang dimiliki BNN pada 2014, Provinsi Maluku menempati posisi ketujuh dengan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 27.150 jiwa dari jumlah populasi 1.169.800 jiwa.
Oleh karena itu, pada 2015 Provinsi Maluku memiliki target 1.000 pecandu untuk dapat direhabilitasi, seperti yang telah dideklarasikan pada program rehabilitasi 100.000 penyalahgunaan narkoba di Maluku pada pertengahan Maret 2015.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Maluku juga telah melaksanakan tes urine bagi 588 calon mahasiswa baru Politeknik Kesehatan Ambon, Tahun Ajaran 2015/2016, dengan lima program studi, antara lain Program Studi Gizi, Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, dan Analis Kesehatan.
Langkah itu, untuk mendeteksi para calon mahasiswa agar bebas dari narkoba, dan menimba ilmu dan pengetahuan di Politeknik Kesehatan Negeri Ambon dengan baik.
Dalam kegiatan tes urine itu, ditemukan satu orang calon mahasiswa yang menggunakan narkotika jenis THC.
"Untuk menciptakan lingkungan kampus yang bersih dan bebas dari peredaran gelap narkoba perlu peran aktif dari seluruh civitas akademika," kata Kepala BNNP Maluku Mochammad Arief Damjati. (Ant/bm 01)