Pelanggan PDAM di Ternate Sulit Nikmati Air Bersih
http://www.beritamalukuonline.com/2015/09/pelanggan-pdam-di-ternate-sulit-nikmati.html
BERITA MALUKU. Sejumlah pelanggan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate, Maluku Utara, kesulitan menikmati air bersih sehubungan tidak normalnya distribusi air pada sebulan terakhir.
Salah seorang warga Ternate, Ade Kaidati, dikonfirmasi, Senin (28/9/2015), mengatakan, pelanggan PDAM setempat tidak mendapatkan air bersih yang didistribusikan pada sebulan terakhir ini.
"Kami kesulitan memenuhi kebutuhan air minum dan mencuci sehingga terpaksa warga harus membeli dari pedagang eceran dengan harga Rp50 ribu/galon," ujarnya.
Kesulitan mendapatkan air dari PDAM juga sangat dirasakan warga yang mendiami Kelurahan Toboko terutama ibu-ibu rumah tangga yang aktifitas seharian memasak, cuci dan mandi.
"Beberapa hari ini air sangat terbatas dan menyengsarakan warga, sehingga meminta Pemerintah Kota Ternate agar mengatasi adanya kesulitan air masalah tersebut, terutama bagi warga yang berada di kawasan lereng Gunung Gamalama," katanya.
Dampak kemarau panjang lebih dari sebulan terakhir ini mengakibatkan warga Kecamatan Hiri juga mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang warga Hiri, Rustam menyatakan, musim kemarau panjang yang melanda pulau Hiri akhir-akhir ini, membuat warga sulit mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sudah hampir sebulan masyarakat di sini susah mendapatkan air untuk kebutuhan sehari- hari. Kami mengambil jalan pintas dengan mengkonsumsi air bercampur dengan air laut," ujarnya.
Selain itu, depot air yang terletak di Pulau Hiri juga mengalami kerusakan.
Warga Hiri mengharapkan air tawar ketika turun hujan, tetapi cuaca yang melanda pulau Ternate juga kurang stabil.
"Kami mengharapkan Pemkot Ternate agar menangani masalah yang diderita warga Hiri," kata Rustam. (Ant/bm 01)
Salah seorang warga Ternate, Ade Kaidati, dikonfirmasi, Senin (28/9/2015), mengatakan, pelanggan PDAM setempat tidak mendapatkan air bersih yang didistribusikan pada sebulan terakhir ini.
"Kami kesulitan memenuhi kebutuhan air minum dan mencuci sehingga terpaksa warga harus membeli dari pedagang eceran dengan harga Rp50 ribu/galon," ujarnya.
Kesulitan mendapatkan air dari PDAM juga sangat dirasakan warga yang mendiami Kelurahan Toboko terutama ibu-ibu rumah tangga yang aktifitas seharian memasak, cuci dan mandi.
"Beberapa hari ini air sangat terbatas dan menyengsarakan warga, sehingga meminta Pemerintah Kota Ternate agar mengatasi adanya kesulitan air masalah tersebut, terutama bagi warga yang berada di kawasan lereng Gunung Gamalama," katanya.
Dampak kemarau panjang lebih dari sebulan terakhir ini mengakibatkan warga Kecamatan Hiri juga mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang warga Hiri, Rustam menyatakan, musim kemarau panjang yang melanda pulau Hiri akhir-akhir ini, membuat warga sulit mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sudah hampir sebulan masyarakat di sini susah mendapatkan air untuk kebutuhan sehari- hari. Kami mengambil jalan pintas dengan mengkonsumsi air bercampur dengan air laut," ujarnya.
Selain itu, depot air yang terletak di Pulau Hiri juga mengalami kerusakan.
Warga Hiri mengharapkan air tawar ketika turun hujan, tetapi cuaca yang melanda pulau Ternate juga kurang stabil.
"Kami mengharapkan Pemkot Ternate agar menangani masalah yang diderita warga Hiri," kata Rustam. (Ant/bm 01)