Ini Jumlah Peserta Pesparawi Maluku yang Dipastikan Hadir
http://www.beritamalukuonline.com/2015/09/ini-jumlah-peserta-pesparawi-maluku.html
BERITA MALUKU. Terdata sebanyak 7.024 orang akan menghadiri Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XI tingkat Nasional di kota Ambon pada 2 - 12 Oktober 2015.
"Data yang dihimpun panita daerah sebanyak 7.024 orang terdata akan menghadiri pelaksanaan Pesparawi tingkat nasional XI di kota Ambon, " kata Ketua Panitia Harian Pesparawi tingkat nasional, Poly Kastanja, di Ambon, Selasa (22/9/2015).
Ia mengatakan, 34 provinsi di Indonesia mengutus kontingen mengikuti Pesparawi. Jumlah tersebut juga belum termasuk para pejabat daerah dan tamu undangan lainnya.
"34 provinsi di Indonesia termasuk Aceh mengambil bagian, sehingga tidak ada yang absen untuk mengutus kontingen dalam lomba tingkat nasional. Peserta Pesparawi pada 2015 merupakan yang terbanyak dibaNdingkan pelaksanaan sebelumnya," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah Provinsi Maluku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk memastikan ketersediaan akomodasi dan transportasi para peserta Pesparawi.
"Hasil koordinasi daya tampung akomodasi seluruh hotel berbintang, penginapan dan wisma dipastikan jumlahnya tidak mencukupi untuk menampung peserta, sehingga sebagian peserta akan ditampung di rumah masyarakat, " katanya.
Poly menjelaskan, 41 persen peserta akan ditampung di rumah masyarakat diantaranya di kawasan Batu Merah, Silale, Tanah Rata yang merupakan kawasan pemukiman masyarakat beragama Islam.
Selain itu juga akan ditempatkan di rumah umat Kristen yakni wilayah klasis Pulau Ambon, kota dan Ambon timur.
"Rumah basudara (saudara) Islam di Ambon juga akan digunakan untuk menampung peserta, seperti di kawasan Tanah Rata kurang lebih akan tinggal 100 orang, serta Silale dan Batu Merah, karena titik berat kita untuk menjaga persaudaraan," ujarnya.
Diakuinya, dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan serta keragaman agama di Maluku maka sebagian peserta akan tinggal di rumah komunitas Islam.
"Kita ingin buktikan persaudaraan yang rukun. Kalau pada MTQ Nasional pada 2012 ada kafilah yang tinggal di komunitas Kristen, saya kira kali ini kita juga ingin buktikan hal yang sama agar mereka tahu apa yang ingin kita capai, Pemprovf Maluku, lanjutnya, ingin menjadikan Maluku sebagai pusat laboratrorium kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Jadi kalau ada orang yang mau belajar kerukunan umat beragama, belajar di Maluku. Kita pun ingin menjadikan Maluku pusat pendidikan multi kultural," tandas Polly Kastanya. (Ant/bm 01)
"Data yang dihimpun panita daerah sebanyak 7.024 orang terdata akan menghadiri pelaksanaan Pesparawi tingkat nasional XI di kota Ambon, " kata Ketua Panitia Harian Pesparawi tingkat nasional, Poly Kastanja, di Ambon, Selasa (22/9/2015).
Ia mengatakan, 34 provinsi di Indonesia mengutus kontingen mengikuti Pesparawi. Jumlah tersebut juga belum termasuk para pejabat daerah dan tamu undangan lainnya.
"34 provinsi di Indonesia termasuk Aceh mengambil bagian, sehingga tidak ada yang absen untuk mengutus kontingen dalam lomba tingkat nasional. Peserta Pesparawi pada 2015 merupakan yang terbanyak dibaNdingkan pelaksanaan sebelumnya," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah Provinsi Maluku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk memastikan ketersediaan akomodasi dan transportasi para peserta Pesparawi.
"Hasil koordinasi daya tampung akomodasi seluruh hotel berbintang, penginapan dan wisma dipastikan jumlahnya tidak mencukupi untuk menampung peserta, sehingga sebagian peserta akan ditampung di rumah masyarakat, " katanya.
Poly menjelaskan, 41 persen peserta akan ditampung di rumah masyarakat diantaranya di kawasan Batu Merah, Silale, Tanah Rata yang merupakan kawasan pemukiman masyarakat beragama Islam.
Selain itu juga akan ditempatkan di rumah umat Kristen yakni wilayah klasis Pulau Ambon, kota dan Ambon timur.
"Rumah basudara (saudara) Islam di Ambon juga akan digunakan untuk menampung peserta, seperti di kawasan Tanah Rata kurang lebih akan tinggal 100 orang, serta Silale dan Batu Merah, karena titik berat kita untuk menjaga persaudaraan," ujarnya.
Diakuinya, dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan serta keragaman agama di Maluku maka sebagian peserta akan tinggal di rumah komunitas Islam.
"Kita ingin buktikan persaudaraan yang rukun. Kalau pada MTQ Nasional pada 2012 ada kafilah yang tinggal di komunitas Kristen, saya kira kali ini kita juga ingin buktikan hal yang sama agar mereka tahu apa yang ingin kita capai, Pemprovf Maluku, lanjutnya, ingin menjadikan Maluku sebagai pusat laboratrorium kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Jadi kalau ada orang yang mau belajar kerukunan umat beragama, belajar di Maluku. Kita pun ingin menjadikan Maluku pusat pendidikan multi kultural," tandas Polly Kastanya. (Ant/bm 01)