Warga Mengeluh, Harga Ikan di Ternate Melonjak
http://www.beritamalukuonline.com/2015/08/warga-mengeluh-harga-ikan-di-ternate.html
BERITA MALUKU. Warga Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan melonjaknya harga ikan di pasaran setempat beberapa hari terakhir ini.
"Harga ikan di Ternate saat ini justru jauh lebih mahal jika dibandingkan saat lebaran Idul Fitri lalu, dan ini bisa jadi karena permainan para pedagang ikan," kata salah seorang warga Ternate Nona ketika di temui di pasar higienis Ternate, Rabu (5/8/2015).
Harga ikan cakalang berukuran sedang, kata dia, biasanya paling mahal Rp150.000 per ekor sekarang melonjak sampai Rp200.000 per ekor, begitu pula ikan kombong yang biasanya 12 ekor seharga Rp20.000, kini dengan harga itu hanya sebanyak lima ekor.
Ia meminta kepada Pemkot Ternate untuk memantau penyabab naiknya harga ikan tersebut, bisa jadi pedagang pengumpul ikan sengaja menyembunyikan stok ikan dan mendistribusikannya ke pasar dalam jumlah sedikit untuk mendorong naiknya harga ikan.
Sementara itu, pedagang ikan di pasar higienis Ternate mengaku naiknya harga ikan tersebut karena pengaruh terbatasnya pasokan ikan dari para nelayan, baik dari Ternate maupun dari daerah lainnya di Malut yang selama ini memasok ikan di Ternate.
"Terbatasnya pasokan ikan dari nelayan tersebut karena pengaruh bulan purnama serta adanya cuaca berupa angin kencang di perairan Malut, sehingga nelayan takut melaut, terutama yang kapal berukuran kecil," kata salah seorang pedagang ikan di pasar higienis Ternate, Ramin.
Mahalnya harga ikan tersebut mendorong warga beralih membeli ikan asin atau ikan teri kering, walaupun harganya juga ikut naik, harga ikan teri kering misalnya yang biasanya Rp20.000 per kg, naik menjadi Rp25.000 per kg.
Harga kebutuhan pokok lainnya di Ternate yang dalam beberapa hari terakhir ini juga mengalami kenaikan adalah ayam potong Rp30.000 per ekor naik menjadi Rp35.000 per ekor karena terlambatnya pasokan dari luar Malut. (ant/bm 01)
"Harga ikan di Ternate saat ini justru jauh lebih mahal jika dibandingkan saat lebaran Idul Fitri lalu, dan ini bisa jadi karena permainan para pedagang ikan," kata salah seorang warga Ternate Nona ketika di temui di pasar higienis Ternate, Rabu (5/8/2015).
Harga ikan cakalang berukuran sedang, kata dia, biasanya paling mahal Rp150.000 per ekor sekarang melonjak sampai Rp200.000 per ekor, begitu pula ikan kombong yang biasanya 12 ekor seharga Rp20.000, kini dengan harga itu hanya sebanyak lima ekor.
Ia meminta kepada Pemkot Ternate untuk memantau penyabab naiknya harga ikan tersebut, bisa jadi pedagang pengumpul ikan sengaja menyembunyikan stok ikan dan mendistribusikannya ke pasar dalam jumlah sedikit untuk mendorong naiknya harga ikan.
Sementara itu, pedagang ikan di pasar higienis Ternate mengaku naiknya harga ikan tersebut karena pengaruh terbatasnya pasokan ikan dari para nelayan, baik dari Ternate maupun dari daerah lainnya di Malut yang selama ini memasok ikan di Ternate.
"Terbatasnya pasokan ikan dari nelayan tersebut karena pengaruh bulan purnama serta adanya cuaca berupa angin kencang di perairan Malut, sehingga nelayan takut melaut, terutama yang kapal berukuran kecil," kata salah seorang pedagang ikan di pasar higienis Ternate, Ramin.
Mahalnya harga ikan tersebut mendorong warga beralih membeli ikan asin atau ikan teri kering, walaupun harganya juga ikut naik, harga ikan teri kering misalnya yang biasanya Rp20.000 per kg, naik menjadi Rp25.000 per kg.
Harga kebutuhan pokok lainnya di Ternate yang dalam beberapa hari terakhir ini juga mengalami kenaikan adalah ayam potong Rp30.000 per ekor naik menjadi Rp35.000 per ekor karena terlambatnya pasokan dari luar Malut. (ant/bm 01)