Balai Karantina Ternate Intensif Awasi Masuknya Virus Unggas
http://www.beritamalukuonline.com/2015/08/balai-karantina-ternate-intensif-awasi.html
BERITA MALUKU. Balai Karantina Ternate, Maluku Utara (Malut) intensif mengawasi masuknya pasokan unggas dari luar daerah melalui Bandara Sultan Babullah.
"Kami telah menempatkan personel di lapangan untuk mengantisipasi adanya unggas terkena virus yang masuk ke Ternate dengan melakukan pemeriksaaan secara ketat," kata Kepala Balai Karantina Ternate Difarita Mandiri Rudi, Minggu (9/8/2015).
Dia mengatakan, para pemasok unggas saat ini lebih memilih menggunakan pesawat terbang ketimbang melalui kapal laut, sehingga petugas di lapangan melakukan pengawasan di bandara untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya unggas bervirus ke Ternate.
Upaya ini untuk memastikan unggas yang masuk bebas virus, termasuk yang menimbulkan penyakit flu burung. Unggas yang masuk bandara pun hanya jenis ayam.
"Biasanya unggas yang sudah menetas dikirim dan selalu dilakukan pemeriksaan oleh pihak Balai Karantina dan Dinas Peternakan Kota Ternate," kata Difarita.
Sejauh ini, belum pernah ditemukan unggas yang terkena virus, sehingga Balai Karantina dan Dinas Peternakan Kota Ternate melakukan pengawasan, agar unggas dari luar masuk harus melalui pos tertentu, sehingga terhindar dari masalah flu burung atau lain yang membahayakan kesehatan masyarakat.
Dia menambahkan, pengiriman unggas hanya diizinkan untuk ukuran kecil, sedangkan ukuran besar tidak diizinkan untuk masuk, bahkan dalam satu kali pengiriman bisa mencapai 1.700 ekor, karena permintaan banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jika permintaan banyak, maka pengiriman juga banyak dan untuk pasokan sudah mencapai 12 siklus, karena untuk tingkat perawatan unggas jangka waktu selama empat hari harus diberi vaksin, agar terhindar dari penyakit maupun bakteri lainnya," katanya.
Pemeliharaan unggas pun harus jauh dari pemukiman, agar masyarakat tidak terganggu bau kotoran, dan setiap hari harus dilakukan perawatan kandang serta penjagaan makanan. (Ant/bm 01)
"Kami telah menempatkan personel di lapangan untuk mengantisipasi adanya unggas terkena virus yang masuk ke Ternate dengan melakukan pemeriksaaan secara ketat," kata Kepala Balai Karantina Ternate Difarita Mandiri Rudi, Minggu (9/8/2015).
Dia mengatakan, para pemasok unggas saat ini lebih memilih menggunakan pesawat terbang ketimbang melalui kapal laut, sehingga petugas di lapangan melakukan pengawasan di bandara untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya unggas bervirus ke Ternate.
Upaya ini untuk memastikan unggas yang masuk bebas virus, termasuk yang menimbulkan penyakit flu burung. Unggas yang masuk bandara pun hanya jenis ayam.
"Biasanya unggas yang sudah menetas dikirim dan selalu dilakukan pemeriksaan oleh pihak Balai Karantina dan Dinas Peternakan Kota Ternate," kata Difarita.
Sejauh ini, belum pernah ditemukan unggas yang terkena virus, sehingga Balai Karantina dan Dinas Peternakan Kota Ternate melakukan pengawasan, agar unggas dari luar masuk harus melalui pos tertentu, sehingga terhindar dari masalah flu burung atau lain yang membahayakan kesehatan masyarakat.
Dia menambahkan, pengiriman unggas hanya diizinkan untuk ukuran kecil, sedangkan ukuran besar tidak diizinkan untuk masuk, bahkan dalam satu kali pengiriman bisa mencapai 1.700 ekor, karena permintaan banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jika permintaan banyak, maka pengiriman juga banyak dan untuk pasokan sudah mencapai 12 siklus, karena untuk tingkat perawatan unggas jangka waktu selama empat hari harus diberi vaksin, agar terhindar dari penyakit maupun bakteri lainnya," katanya.
Pemeliharaan unggas pun harus jauh dari pemukiman, agar masyarakat tidak terganggu bau kotoran, dan setiap hari harus dilakukan perawatan kandang serta penjagaan makanan. (Ant/bm 01)