"Unpatti Harus Berbenah Diri, Perbaiki Akreditasi"
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/unpatti-harus-berbenah-diri-perbaiki.html
BERITA MALUKU. Direktur Utama Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan Mokhamad Mahdum menyatakan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon harus segera berbenah diri untuk memperbaiki akreditasi.
"Akreditasi Unpatti masih C, artinya masih banyak yang harus dibenahi, mulai dari administrasi hingga kualitas," kata Mahdum usai acara sosialisasi beasiswa "Belajar ke Luar Negeri", di Ambon, Jumat kemarin.
Kegiatan itu melibatkan Unpatti dan Excellence Learning Center (ELC) Education.
Menurut Mokhamad, pimpinan Unpatti harus memiliki rencana hingga 10-20 tahun ke depan.
"Jika ingin menaikkan akreditas, Unpatti bisa mendata berapa jumlah master dan doktor yang dibutuhkan," katanya.
Ia juga menyarankan agar Unpatti benar-benar menggunakan kesempatan beasiswa LPDP untuk menciptakan semuanya itu.
"Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan mutu para pendaftar beasiswa LPDP, lewat kemampuan berbahasa Inggris dan softskill yang makin ditingkatkan agar bisa bersaing dengan masyarakat Indonesia lainnya" ujarnya.
Cara lain yang ditawarkan Mahdum adalah menyerahkan penanganan masalah akreditasi ke LPDP.
"Nantinya LPDP akan memberikan bantuan lulusan S2 dan S3 untuk bekerja di Unpatti. Cara kedua ini merupakan cara tercepat yang bisa dilakukan," katanya.
Selain Unpatti, menurut Mahdum, pemerintah provinsi juga harus turun tangan memperhatikan pendidikan di Maluku.
"APBD, kalau bisa, tidak memberikan dana untuk studi S2 dan S3. Harusnya dana tersebut digunakan untuk memperbanyak pendidikan toefl dan ielts untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Unpatti berbahasa Inggris," ujarnya.
Selain itu, pemerintah provinsi juga perlu mendatangkan tokoh-tokoh inspirator yang bisa menyemangati anak muda agar semakin giat belajar.
Ia juga menyarankan agar mahasiswa berprestasi perlu diberikan pendidikan singkat (short course) ke negara lain.
"Intinya mereka belajar dan mempersiapkan diri. Selanjutnya mereka bisa mengikuti seleksi beasiswa LPDP," katanya. (ant/bm 01)
"Akreditasi Unpatti masih C, artinya masih banyak yang harus dibenahi, mulai dari administrasi hingga kualitas," kata Mahdum usai acara sosialisasi beasiswa "Belajar ke Luar Negeri", di Ambon, Jumat kemarin.
Kegiatan itu melibatkan Unpatti dan Excellence Learning Center (ELC) Education.
Menurut Mokhamad, pimpinan Unpatti harus memiliki rencana hingga 10-20 tahun ke depan.
"Jika ingin menaikkan akreditas, Unpatti bisa mendata berapa jumlah master dan doktor yang dibutuhkan," katanya.
Ia juga menyarankan agar Unpatti benar-benar menggunakan kesempatan beasiswa LPDP untuk menciptakan semuanya itu.
"Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan mutu para pendaftar beasiswa LPDP, lewat kemampuan berbahasa Inggris dan softskill yang makin ditingkatkan agar bisa bersaing dengan masyarakat Indonesia lainnya" ujarnya.
Cara lain yang ditawarkan Mahdum adalah menyerahkan penanganan masalah akreditasi ke LPDP.
"Nantinya LPDP akan memberikan bantuan lulusan S2 dan S3 untuk bekerja di Unpatti. Cara kedua ini merupakan cara tercepat yang bisa dilakukan," katanya.
Selain Unpatti, menurut Mahdum, pemerintah provinsi juga harus turun tangan memperhatikan pendidikan di Maluku.
"APBD, kalau bisa, tidak memberikan dana untuk studi S2 dan S3. Harusnya dana tersebut digunakan untuk memperbanyak pendidikan toefl dan ielts untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Unpatti berbahasa Inggris," ujarnya.
Selain itu, pemerintah provinsi juga perlu mendatangkan tokoh-tokoh inspirator yang bisa menyemangati anak muda agar semakin giat belajar.
Ia juga menyarankan agar mahasiswa berprestasi perlu diberikan pendidikan singkat (short course) ke negara lain.
"Intinya mereka belajar dan mempersiapkan diri. Selanjutnya mereka bisa mengikuti seleksi beasiswa LPDP," katanya. (ant/bm 01)