Tinggi Gelombang Laut di Arafura Berbahaya Bagi Pelayaran
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/tinggi-gelombang-laut-di-arafura.html
BERITA MALUKU. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon menyatakan tinggi gelombang laut Arafura, Maluku, pada beberapa hari ke depan mncapai lima meter sehingga berbahaya bagi pelayaran tradisional.
Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Minggu (26/7/2015), mengatakan gelombang tinggi itu hendaknya dipatuhi masyarakat pesisir yang biasanya melaut untuk menangkap ikan dan menyelam siput mutiara.
"Gelombang laut mencapai lima meter itu rawan terjadi musibah laut bila hanya mengandalkan armada tradisional, speedboat (kapal cepat) dan kapal motor penyeberangan(KMP)," ujarnya.
Apalagi, Kabupaten Kepulauan Aru merupakan salah satu wilayah perbatasan di Maluku yang secara geografis letaknya dekat dengan Australia.
Sedangkan gelombang laut mencapai tiga meter berpeluang terjadi di laut Banda, perairan Kepulauan Kei, perairan Kepulauan Babar dan pulau Meti.
George juga mengingatkan para penyedia dan pengguna jasa transportasi, baik laut maupun udara agar mewaspadai angin kencang dengan kecepatan lebih dari 30 Km/jam yang terjadi di Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada beberapa hari ke depan.
Peringatan dini tersebut mempertimbangkan Kabupaten MTB adalah salah satu wilayah perbatasan di Maluku yang secara geografis dekat dengan Timor Leste maupun Australia.
Peringatan dini tersebut telah disosialisasikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan Kabupaten dan dua Kota di Maluku.
Begitu pun, para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi agar memperhatikan perubahan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
Para pengguna jasa transportasi diharap memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.
"Namun angin kencang belum memengaruhi aktivitas penerbangan, baik dari maupun tiba Bandara Mathilda Batlayer," ujar George.
Sedangkan, kecepatan angin 25 Km/jam berpeluang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kota Ambon.
Disinggung kondisi cuaca, dia menjelaskan, Kabupaten Buru, Buru Selatan dan MBD hanya berawan.
Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten SBB, Kabupaten SBT, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kota Ambon diprakirakan hujan dengan intensitas ringan. (ant/bm 01)
Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Minggu (26/7/2015), mengatakan gelombang tinggi itu hendaknya dipatuhi masyarakat pesisir yang biasanya melaut untuk menangkap ikan dan menyelam siput mutiara.
"Gelombang laut mencapai lima meter itu rawan terjadi musibah laut bila hanya mengandalkan armada tradisional, speedboat (kapal cepat) dan kapal motor penyeberangan(KMP)," ujarnya.
Apalagi, Kabupaten Kepulauan Aru merupakan salah satu wilayah perbatasan di Maluku yang secara geografis letaknya dekat dengan Australia.
Sedangkan gelombang laut mencapai tiga meter berpeluang terjadi di laut Banda, perairan Kepulauan Kei, perairan Kepulauan Babar dan pulau Meti.
George juga mengingatkan para penyedia dan pengguna jasa transportasi, baik laut maupun udara agar mewaspadai angin kencang dengan kecepatan lebih dari 30 Km/jam yang terjadi di Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada beberapa hari ke depan.
Peringatan dini tersebut mempertimbangkan Kabupaten MTB adalah salah satu wilayah perbatasan di Maluku yang secara geografis dekat dengan Timor Leste maupun Australia.
Peringatan dini tersebut telah disosialisasikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan Kabupaten dan dua Kota di Maluku.
Begitu pun, para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi agar memperhatikan perubahan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
Para pengguna jasa transportasi diharap memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.
"Namun angin kencang belum memengaruhi aktivitas penerbangan, baik dari maupun tiba Bandara Mathilda Batlayer," ujar George.
Sedangkan, kecepatan angin 25 Km/jam berpeluang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kota Ambon.
Disinggung kondisi cuaca, dia menjelaskan, Kabupaten Buru, Buru Selatan dan MBD hanya berawan.
Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten SBB, Kabupaten SBT, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kota Ambon diprakirakan hujan dengan intensitas ringan. (ant/bm 01)