Sholad Idul Fitri di Alfatah Ambon, Khatib: Jangan Mau Diperhamba Nafsu
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/sholad-idul-fitri-di-alfatah-ambon.html
BERITA MALUKU. Imam Masjid Istiqlal Jakarta KH Ahmad Husni Ismail, MA mengimbau umat Muslim untuk menjaga kesucian diri setelah melaksanakan bulan Suci Ramadhan dan jangan mau diperhamba hawa nafsu.
"Setelah Ramadhan umat Muslim harus mengekspresikan dirinya sebagai hamba Allah. Bukan kembali dipeerhamba nafsu duniawi, apalagi menjadi hamba setan dan iblis," kata Ahmad Husni Ismail, saat menjadi Khatib Sholat Idul Fitri 1436 Hijriyah di Masjid Alfatah, Ambon, Jumat (17/7/2015).
Dia menegaskan, sejak beduk Magrib, Kamis (16/7) sore gema takbir dan tahmid terus berkumandang di angkasa sebagai bentuk ekspresi kegembiraan dan kesuka citaan umat Muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan dalam menjalankan perintah Allah dan larangan-Nya.
Hari kemenangan itu juga merupakan momentum menyempurnakan dan merekonstruksi diri menjadi manusia baru setelah sebulan penuh berpuasa dan menahan segala nafsu duniawi.
Karena itu, kemenangan yang diraih hendaknya dipertahankan dengan menjadi hamba yang soleh, patuh serta taat menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-laranganNya dalam kehidupan sehari-hari.
Umat Muslim juga diingatkan untuk tidak berhenti bertaqwa dan menjalankan perintah Allah setelah selesai bulan Ramadhan serta tidak menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk tunduk dan bertobat.
"Jangan kita hanya patuh dan taqwa saat di Masjid dan sebaliknya bermaksiat melampaui batas di luar Masjid. Allah Maha Kuasa dengan didikan Ramadhan selalu dekat dengan semua hambanya yang bertakwa dan taat," tegasnya.
Ahmad Husni Ismail juga menegaskan, dibalik kegembiraan yang dirayakan saat ini, Umat Muslim juga patut bersedih karena bulan Ramadhan telah pergi dengan membawa banyak kenangan, serta berharap diperkenankan bertemu Ramadhan di tahun-tahun mendatang.
"Ramadhan telah mengajarkan kita menjadi mahluk yang suci. Karena itu jadilah hamba Allah yang bertakwa 'luar-dalam'. Jangan mengotori diri dengan berbagai hal maksiat," tandasnya.
Selain itu, tidak mengotori diri dengan kebencian, permusuhan atau bahkan saling membunuh diantara sesama umat manusia.
Dia juga mengingatkan umat Muslim untuk tidak melupakan kewajibannya setelah menyelesaikan puasa selama sebulan yakni memberikan zakat kepada sesama yang hidupnya berkekurangan. (ant/bm 01)
"Setelah Ramadhan umat Muslim harus mengekspresikan dirinya sebagai hamba Allah. Bukan kembali dipeerhamba nafsu duniawi, apalagi menjadi hamba setan dan iblis," kata Ahmad Husni Ismail, saat menjadi Khatib Sholat Idul Fitri 1436 Hijriyah di Masjid Alfatah, Ambon, Jumat (17/7/2015).
Dia menegaskan, sejak beduk Magrib, Kamis (16/7) sore gema takbir dan tahmid terus berkumandang di angkasa sebagai bentuk ekspresi kegembiraan dan kesuka citaan umat Muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan dalam menjalankan perintah Allah dan larangan-Nya.
Hari kemenangan itu juga merupakan momentum menyempurnakan dan merekonstruksi diri menjadi manusia baru setelah sebulan penuh berpuasa dan menahan segala nafsu duniawi.
Karena itu, kemenangan yang diraih hendaknya dipertahankan dengan menjadi hamba yang soleh, patuh serta taat menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-laranganNya dalam kehidupan sehari-hari.
Umat Muslim juga diingatkan untuk tidak berhenti bertaqwa dan menjalankan perintah Allah setelah selesai bulan Ramadhan serta tidak menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk tunduk dan bertobat.
"Jangan kita hanya patuh dan taqwa saat di Masjid dan sebaliknya bermaksiat melampaui batas di luar Masjid. Allah Maha Kuasa dengan didikan Ramadhan selalu dekat dengan semua hambanya yang bertakwa dan taat," tegasnya.
Ahmad Husni Ismail juga menegaskan, dibalik kegembiraan yang dirayakan saat ini, Umat Muslim juga patut bersedih karena bulan Ramadhan telah pergi dengan membawa banyak kenangan, serta berharap diperkenankan bertemu Ramadhan di tahun-tahun mendatang.
"Ramadhan telah mengajarkan kita menjadi mahluk yang suci. Karena itu jadilah hamba Allah yang bertakwa 'luar-dalam'. Jangan mengotori diri dengan berbagai hal maksiat," tandasnya.
Selain itu, tidak mengotori diri dengan kebencian, permusuhan atau bahkan saling membunuh diantara sesama umat manusia.
Dia juga mengingatkan umat Muslim untuk tidak melupakan kewajibannya setelah menyelesaikan puasa selama sebulan yakni memberikan zakat kepada sesama yang hidupnya berkekurangan. (ant/bm 01)