Rekomendasi Tidak Diberikan ke Kader Golkar, Assagaff Kecewa

BERITA MALUKU. Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Maluku Said Assagaff mengaku kecewa karena surat rekomendasi oleh DPP Partai Golkar tidak diberikan kepada kader sendiri namun justru ke figur lain dalam Pemilihan Bupati Seram Bagian Timur (SBT).

"Yang jelas saya kecewa berat dan selaku ketua dewan pertimbangan tidak ditanyakan masalah pemberian rekomendasi, tetapi kalau ditanya tentu saya minta rekomendasinya dikembalikan kepada Mukti Keliobas selaku ketua DPD II Golkar yang juga ketua DPRD setempat," kata Said di Ambon, Senin (27/7/2015).

Mukti Keliobas merupakan ketua DPD II Partai Golkar di Kabupaten SBT dan saat ini menjadi ketua DPRD setempat periode 2014-2019, namun yang bersangkutan maju sebagai bakal calon bupati dan berpasangan dengan Fachri Alkatiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun pemberian rekomendasi parpol berlambang pohon beringin itu akhirnya dialamatkan kepada Siti Suruwaki-Syarifuddin Goo dan surat rekomendasi ini ditandatangani gabungan tim Partai Golkar yang islah antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

Siti Suruwaki merupakan figur yang menjabat wakil bupati SBT selama dua perode dan berpasangan dengan bupati Abdullah Vanath telah mendapat rekomendasi sejumlah parpol diantaranya PKB, PDI Perjuangan, dan Partai Golkar.

Pemberian rekomendasi Golkar kepada Siti juga membuat kaget para kader Golkar dan menilai Said Assagaff selaku Gubernur Maluku dengan pasanganya Zeth Sahubrua (Ketua DPD Partai Golkar) gagal memperjuangkan Mukti Keliobas.

"Kenapa Golkar tidak merekomendasikan Mukti Keliobas, silahkan tanyakan kepada mereka yang memproses pemberian rekomendasi," kata Said.

Said Assagaff juga mempersilahkan siapa saja yang menyebutkan dirinya bersama Zeth Sahubrua gagal memperjuangkan Mukti Keliobas untuk berhadapan langsung.

Proses pilkada serentak pada empat kabupaten di Maluku saat ini sudah memasuki tahap pendaftaran bakal calon ke KPU, dan Mukti-Fachri sendiri telah meraih dukungan politik berupa rekomendasi dari PKS, Gerindra, Demokrat, dan PPP.

Partai Gerindra sendiri memiliki tiga kursi di DPRD Kabupaten SBT, PKS dua kursi dan Gerindra tiga kursi, sedangkan PPP dan Demokrat masing-masing satu kursi. (Ant/bm 01)