Program Bedah Rumah Keluarga Miskin Tunggu Data BPPMD Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/program-bedah-rumah-keluarga-miskin.html
BERITA MALUKU. Kota Ambon, Maluku, mendapat jatah program bedah rumah keluarga miskin pada 2015, kata Kepala Dinas Tata Kota Ambon Denny Lilipory.
"Pada 2015 Kota Ambon mendapat jatah program bedah rumah bagi keluarga miskin, tetapi program ini belum dapat berjalan karena data keluarga miskin di Ambon, belum diserahkan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Masyarakat dan Desa (BPPMD), katanya di Ambon, Sabtu (4/7/2015).
Menurut dia, program tersebut belum bisa dijalankan karena pihaknya tidak berani mengerjakan tanpa memiliki data yang jelas.
"Prosesnya akan dijalankan jika BPPMD menyerahkan data keluarga miskin selanjutnya ditindaklanjuti dengan pengecekan jumlah keluarga miskin ke lapangan agar sesuai dengan kenyataan," katanya.
Ia menjelaskan, upaya pengecekan perlu dilakukan agar proses bedah rumah dilakukan tepat sasaran.
"Jangan sampai rumah yang akan kita bedah bukan rumah keluarga miskin, hal ini yang kita khawatirkan, sehingga kami menunggu seluruh proses berjalan baru program dijalankan," tandasnya.
Disinggung jumlah rumah yang akan dibedah, pihaknya mengakui jumlahnya tergantung data yang diberikan BPPMD yakni data baru dan valid.
Pihaknya kata Denny, tidak mungkin menggunakan data lama untuk melakukan program ini, sebab setiap tahun terjadi perubahan jumlah keluarga miskin di Ambon.
"Kita memang tidak memiliki data tentang keluarga miskin sehingga kita berharap data dari BPPMD segera kita peroleh agar secepatnya program ini dilaksanakan," tandasnya.
Program bantuan bedah rumah diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan.
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang lebih dikenal dengan program bedah rumah untuk membantu meningkatkan kualitas tempat tinggal masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia. (ant/bm 01)
"Pada 2015 Kota Ambon mendapat jatah program bedah rumah bagi keluarga miskin, tetapi program ini belum dapat berjalan karena data keluarga miskin di Ambon, belum diserahkan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Masyarakat dan Desa (BPPMD), katanya di Ambon, Sabtu (4/7/2015).
Menurut dia, program tersebut belum bisa dijalankan karena pihaknya tidak berani mengerjakan tanpa memiliki data yang jelas.
"Prosesnya akan dijalankan jika BPPMD menyerahkan data keluarga miskin selanjutnya ditindaklanjuti dengan pengecekan jumlah keluarga miskin ke lapangan agar sesuai dengan kenyataan," katanya.
Ia menjelaskan, upaya pengecekan perlu dilakukan agar proses bedah rumah dilakukan tepat sasaran.
"Jangan sampai rumah yang akan kita bedah bukan rumah keluarga miskin, hal ini yang kita khawatirkan, sehingga kami menunggu seluruh proses berjalan baru program dijalankan," tandasnya.
Disinggung jumlah rumah yang akan dibedah, pihaknya mengakui jumlahnya tergantung data yang diberikan BPPMD yakni data baru dan valid.
Pihaknya kata Denny, tidak mungkin menggunakan data lama untuk melakukan program ini, sebab setiap tahun terjadi perubahan jumlah keluarga miskin di Ambon.
"Kita memang tidak memiliki data tentang keluarga miskin sehingga kita berharap data dari BPPMD segera kita peroleh agar secepatnya program ini dilaksanakan," tandasnya.
Program bantuan bedah rumah diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan.
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang lebih dikenal dengan program bedah rumah untuk membantu meningkatkan kualitas tempat tinggal masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia. (ant/bm 01)