PELNI Batasi Penumpang, Pemudik Ternate Mengeluh
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/pelni-batasi-penumpang-pemudik-ternate.html
BERITA MALUKU. Para pemudik dari Ternate, Maluku Utara (Malut) tujuan Sulawesi, Kalimantan dan Jawa yang akan menggunakan transportasi laut mengeluhkan pembatasan penumpang di kapal Pelni.
"Kebijakan pembatasan penumpang di kapal Pelni mengakibatkan banyak pemudik dari Ternate dengan tujuan sejumlah kota di Sulawesi, Kalimantan dan Jawa tidak mendapatkan tiket untuk berangkat," kata salah seorang pemudik dari Ternate, Wawan dengan tujuan Balikpapan ketika ditemui pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Jumat (10/7/2015).
Wawan dan ratusan pemudik lainnya semula ingin mudik menggunakan kapal KM Dorolonda yang menyinggahi pelabuhan Ahmad Yani Ternate dari wilayah Papua tujuan wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Jawa, namun mereka tidak mendapatkan tiket dari Pelni setempat dengan alasan tiket sudah habis.
Menurut Wawan, sesuai pengalaman pada musim mudik lebaran tahun-tahun sebelumnya, Pelni tidak membatasi penjualan tiket, sehingga semua pemudik bisa terangkut, tetapi entah apa sebabnya pada mudik lebaran tahun ini, Pelni hanya menjual tiket sesuai jumlah tempat tidur yang tersedia di kapal.
Para pemudik sebenarnya tidak mempermasalahkan apakah mendapat tempat tidur atau tidak di kapal, yang penting bisa berangkat dan hal seperti ini sudah biasa terjadi dalam setiap mudik lebaran selama ini.
"Kalau pembatasan jumlah penumpang di kapal Pelni terjadi di Pulau Jawa, tidak ada masalah karena pemudik bisa menggunakan angkutan lain, misalnya bus atau kereta api, tetapi di Malut itu tidak mungkin dan kapal Pelni yang akan menyinggahi Ternate dengan tujuan Sulawesi, Kalimantan dan Jawa nanti setelah lebaran," katanya.
Satu-satunya alternatif yang bisa digunakan pemudik jika ingin tetap berangkat adalah melalui transportasi udara, tetapi itu tidak mudah karena selain sulitnya mendapatkan tiket pesawat menjelang lebaran Idul Fitri juga harga tiket pesawat sangat mahal.
Sementara itu keterangan yang diperoleh dari Pelni Cabang Ternate menyebutkan pembatasan penumpang di kapal Pelni itu dilakukan karena adanya kebijakan dari Menteri Perhubungan yang intinya penjualan tiket kapal Pelni hanya sesuai dengan jumlah tempat tidur yang tersedia di kapal untuk memberi kenyamanan kepada para penumpang. (Ant/bm 01)
"Kebijakan pembatasan penumpang di kapal Pelni mengakibatkan banyak pemudik dari Ternate dengan tujuan sejumlah kota di Sulawesi, Kalimantan dan Jawa tidak mendapatkan tiket untuk berangkat," kata salah seorang pemudik dari Ternate, Wawan dengan tujuan Balikpapan ketika ditemui pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Jumat (10/7/2015).
Wawan dan ratusan pemudik lainnya semula ingin mudik menggunakan kapal KM Dorolonda yang menyinggahi pelabuhan Ahmad Yani Ternate dari wilayah Papua tujuan wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Jawa, namun mereka tidak mendapatkan tiket dari Pelni setempat dengan alasan tiket sudah habis.
Menurut Wawan, sesuai pengalaman pada musim mudik lebaran tahun-tahun sebelumnya, Pelni tidak membatasi penjualan tiket, sehingga semua pemudik bisa terangkut, tetapi entah apa sebabnya pada mudik lebaran tahun ini, Pelni hanya menjual tiket sesuai jumlah tempat tidur yang tersedia di kapal.
Para pemudik sebenarnya tidak mempermasalahkan apakah mendapat tempat tidur atau tidak di kapal, yang penting bisa berangkat dan hal seperti ini sudah biasa terjadi dalam setiap mudik lebaran selama ini.
"Kalau pembatasan jumlah penumpang di kapal Pelni terjadi di Pulau Jawa, tidak ada masalah karena pemudik bisa menggunakan angkutan lain, misalnya bus atau kereta api, tetapi di Malut itu tidak mungkin dan kapal Pelni yang akan menyinggahi Ternate dengan tujuan Sulawesi, Kalimantan dan Jawa nanti setelah lebaran," katanya.
Satu-satunya alternatif yang bisa digunakan pemudik jika ingin tetap berangkat adalah melalui transportasi udara, tetapi itu tidak mudah karena selain sulitnya mendapatkan tiket pesawat menjelang lebaran Idul Fitri juga harga tiket pesawat sangat mahal.
Sementara itu keterangan yang diperoleh dari Pelni Cabang Ternate menyebutkan pembatasan penumpang di kapal Pelni itu dilakukan karena adanya kebijakan dari Menteri Perhubungan yang intinya penjualan tiket kapal Pelni hanya sesuai dengan jumlah tempat tidur yang tersedia di kapal untuk memberi kenyamanan kepada para penumpang. (Ant/bm 01)