Kapolda Maluku Apresiasi Peran Masyarakat Pelihara Keamanan
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/kapolda-maluku-apresiasi-peran.html
BERITA MALUKU. Kapolda Maluku Brigjen Pol. Murad Ismael memberikan apresiasi kepada masyarakat di wilayah hukumnya karena berperserta memelihara stabilitas keamanan, sehingga pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan hingga malam takbiran menyambut 1 Syawal 1436 Hijriah terkendali.
"Masyarakat yang menyadari strategisnya stabilitas keamanan sehingga berperanserta memelihara stabilitas keamanan, maka saya mengapresiasinya," kata Kapolda, di Ambon, Jumat (17/7/2015).
Dia menghaturkan terima kasih kepada masyarakat Maluku yang mencerminkan jalinan keharmonisan antarumat beragama sebagai warisan leluhur.
"Hidup orang basudara (saudara) tercermin saat umat Islam menunaikan ibadah Puasa hingga melaksanakan malam takbiran," ujar Kapolda.
Dia mendambakan jalinan hidup orang basudara itu tetap tercerminan guna menyukseskan berbagai program pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial.
Apalagi, Maluku dipercayakan menyelenggarakan sejumlah event berskala nasional oleh pemerintah pusat sehingga stabilitas keamanan harus terpelihara.
"Penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional XI dijadwalkan di Ambon pada Oktober 2015 harus sukses sebagaimana MTQ Nasional pada 2012 yang ditunjukan dengan cerminan hidup orang basudara," tegas Kapolda.
Selain itu, penyelenggaraan Pilkada serentak kelompok pertama di Maluku pada 9 Desember 2015 di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kepulauan aru, Maluku Barat Daya (MBD) dan Buru Selatan.
"Personil Polri dan TNI siap mengamankan event - event tersebut dengan tetap mengharapkan dukungan masyarakat yang terbukti sukses menyelenggarakan kegiatan berskala nasional maupun Internasional lain sebelumnya," tandas Kapolda.
Disinggung malam takbiran aparat keamanan menyekat sejumlah ruas jalanm di Kota Ambon, dia menjelaskan, itu berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah, Panitia Hari Besar Islam (PHBI), MUI, Muhammadiyah dan Ormas Islam.
"Kami hanya menginginkan malam takbiran harus dilaksanakan dalam nuangsa Islamiah setelah sebulan menunaikan ibadah Puasa dan mengantisipasi kemungkinan terjadi kemacetan lalulintas," kata Kapolda.
Sebelumnya, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Komaruz Zaman mengatakan, penyekatan dilakukan guna membatasi warga dari luar kota masuk untuk berkonvoi di pusat kota, di mana dampaknya menimbulkan kemacetan serta hal-hal tidak diinginkan.
Langkah pembatasan tersebut menurut Kapolres berdasarkan hasil rapat koordinasi pengamanan Operasi Ketupat Siwalima yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon bersama para tokoh agama dan aparat TNI/Polri. (ant/bm 01)
"Masyarakat yang menyadari strategisnya stabilitas keamanan sehingga berperanserta memelihara stabilitas keamanan, maka saya mengapresiasinya," kata Kapolda, di Ambon, Jumat (17/7/2015).
Dia menghaturkan terima kasih kepada masyarakat Maluku yang mencerminkan jalinan keharmonisan antarumat beragama sebagai warisan leluhur.
"Hidup orang basudara (saudara) tercermin saat umat Islam menunaikan ibadah Puasa hingga melaksanakan malam takbiran," ujar Kapolda.
Dia mendambakan jalinan hidup orang basudara itu tetap tercerminan guna menyukseskan berbagai program pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial.
Apalagi, Maluku dipercayakan menyelenggarakan sejumlah event berskala nasional oleh pemerintah pusat sehingga stabilitas keamanan harus terpelihara.
"Penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional XI dijadwalkan di Ambon pada Oktober 2015 harus sukses sebagaimana MTQ Nasional pada 2012 yang ditunjukan dengan cerminan hidup orang basudara," tegas Kapolda.
Selain itu, penyelenggaraan Pilkada serentak kelompok pertama di Maluku pada 9 Desember 2015 di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kepulauan aru, Maluku Barat Daya (MBD) dan Buru Selatan.
"Personil Polri dan TNI siap mengamankan event - event tersebut dengan tetap mengharapkan dukungan masyarakat yang terbukti sukses menyelenggarakan kegiatan berskala nasional maupun Internasional lain sebelumnya," tandas Kapolda.
Disinggung malam takbiran aparat keamanan menyekat sejumlah ruas jalanm di Kota Ambon, dia menjelaskan, itu berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah, Panitia Hari Besar Islam (PHBI), MUI, Muhammadiyah dan Ormas Islam.
"Kami hanya menginginkan malam takbiran harus dilaksanakan dalam nuangsa Islamiah setelah sebulan menunaikan ibadah Puasa dan mengantisipasi kemungkinan terjadi kemacetan lalulintas," kata Kapolda.
Sebelumnya, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Komaruz Zaman mengatakan, penyekatan dilakukan guna membatasi warga dari luar kota masuk untuk berkonvoi di pusat kota, di mana dampaknya menimbulkan kemacetan serta hal-hal tidak diinginkan.
Langkah pembatasan tersebut menurut Kapolres berdasarkan hasil rapat koordinasi pengamanan Operasi Ketupat Siwalima yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon bersama para tokoh agama dan aparat TNI/Polri. (ant/bm 01)