Harga Telur Ayam Ras di Ternate Mulai Naik
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/harga-telur-ayam-ras-di-ternate-mulai.html
BERITA MALUKU. Harga telur ayam ras di Kota Ternate, Maluku Utara mulai mengalami kenaikan drastis dari standar harga berkisar Rp1.600 menjadi Rp2.000 per butir.
Rahmat, pedagang di Pasar Higienis Ternate, Kamis (9/7/2015), mengatakan, kenaikan itu diakibatkan pasokan berkurang sementara kebutuhan pasar menjelang Idul Fitri makin meningkat sehingga harga melonjak.
Dia mengatakan, saat ini harga telur Rp1.700 hingga Rp2.000 per butir dan kemungkinan tambah naik seiring terus meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang hari raya.
"Apalagi kalau pasokan terlambat atau sedikit," kataya.
Selain itu, lanjutnya, yang biasanya bisa ambil hingga 80 rak untuk satu kali pengambilan, kini hanya bisa 40 rak hingga 50 rak.
Telur yang diambil pedagang di Ternate adalah pasokan dari Surabaya dan Manado, namun saat ini dari Surabaya belum masuk, jadi yang dipasarkan hanya yang dipasok dari Manado.
"Bahkan, pengambilan dari Manado pun harganya sudah naik, jadi kita di sini menaikkan harganya biar kita juga dapat keuntungan," katanya.
Menurut Rahmat, menjelang Idul Fitri masyarakat membutuhkan bahan pokok telur untuk membuat kue dan lainnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Hairul Saleh ketika dikonfirmasi membenarkan harga telur mulai mengalami kenaikan, tetapi hanya berkisar 10 sampai 15 persen.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada distributor dan pedagang eceran untuk tidak memanfaatkan momentum lebaran Idul Fitri dengan menaikkan harga sesuka hati. (ant/bm 01)
Rahmat, pedagang di Pasar Higienis Ternate, Kamis (9/7/2015), mengatakan, kenaikan itu diakibatkan pasokan berkurang sementara kebutuhan pasar menjelang Idul Fitri makin meningkat sehingga harga melonjak.
Dia mengatakan, saat ini harga telur Rp1.700 hingga Rp2.000 per butir dan kemungkinan tambah naik seiring terus meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang hari raya.
"Apalagi kalau pasokan terlambat atau sedikit," kataya.
Selain itu, lanjutnya, yang biasanya bisa ambil hingga 80 rak untuk satu kali pengambilan, kini hanya bisa 40 rak hingga 50 rak.
Telur yang diambil pedagang di Ternate adalah pasokan dari Surabaya dan Manado, namun saat ini dari Surabaya belum masuk, jadi yang dipasarkan hanya yang dipasok dari Manado.
"Bahkan, pengambilan dari Manado pun harganya sudah naik, jadi kita di sini menaikkan harganya biar kita juga dapat keuntungan," katanya.
Menurut Rahmat, menjelang Idul Fitri masyarakat membutuhkan bahan pokok telur untuk membuat kue dan lainnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Hairul Saleh ketika dikonfirmasi membenarkan harga telur mulai mengalami kenaikan, tetapi hanya berkisar 10 sampai 15 persen.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada distributor dan pedagang eceran untuk tidak memanfaatkan momentum lebaran Idul Fitri dengan menaikkan harga sesuka hati. (ant/bm 01)