Aktivitas Gamalama Menurun, Bandara Sultan Babullah Kembali Beroperasi
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/aktivitas-gamalama-menurun-bandara.html
BERITA MALUKU. Bandara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut), kembali mengoperasikan aktivitas penerbangan dari dan ke bandara itu, menyusul menurunnya aktivitas erupsi Gunung Gamalama di Kota Ternate.
Kepala Unit Pelaksana Penyelenggara Bandar Udara (UPPBU) Sultan Babullah Ternate, Rasburhany di Ternate, Minggu (19/7/2015), mengatakan setelah selama tiga hari ditutup, akhirnya Bandara Babullah kembali membuka aktivitas penerbangan, karena sesuai hasil analisa dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait erupsi Gunung Gamalama tidak lagi membahayakan aktivitas penerbangan di bandara itu.
Selain itu, aktivitas penerbangan dari dan ke Bandara Babullah mulai Minggu pagi ini dan sejumlah maskapai yang beroperasi di bandara ini sudah menyatakan kesiapannya untuk melakukan penerbangan dari dan ke bandara yang ditutup sejak tiga hari itu.
Rasburhany mengakui, pihak bandara telah mendapat konfirmasi dari berbagai maskapai dan untuk Siang ini, pesawat Wings Air jenis ATR 72-500 rute Ternate-Manado akan diberangkatkan.
Begitu pula, maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya, Ekspres Air dan Susi Air yang melakukan aktivitas penerbangan antar-pulau di Malut ini telah menyatakan kesiapannya untuk mulai beroperasi.
Oleh karena itu, dirinya juga berharap kepada para maskapai untuk menginformasikan kepada seluruh calon penumpangnya, agar mereka bisa mempersiapkan diri melakukan perjalanannya dengan pesawat yang akan ditumpanginya.
Menurutnya, aktivitas Bandara Babullah Ternate kalau normal penumpangnya sekitar 700 sampai 800 orang per hari, sehingga saat ini terjadi penumpukkan penumpang dari dan ke Bandara Babullah Ternate.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane ketika dihubungi mengatakan hingga Minggu Pagi ini, aktivitas Gunung Api Gamalama mulai menurun.
Sebab, sesuai hasil analisa tercatat, terjadi tiga kali hembusan pihaknya mencatat terjadi gempa tremor hembusan menerus dengan amplitude 0,5-1,5 mm dengan tiga kali gempa hembusan dengan durasi 26.15 detik dan ini menurun jika dibandingkan dengan aktivitas Gunung Gamalama yang terjadi selama dua hari sebelumnya. (ant/bm 01)
Kepala Unit Pelaksana Penyelenggara Bandar Udara (UPPBU) Sultan Babullah Ternate, Rasburhany di Ternate, Minggu (19/7/2015), mengatakan setelah selama tiga hari ditutup, akhirnya Bandara Babullah kembali membuka aktivitas penerbangan, karena sesuai hasil analisa dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait erupsi Gunung Gamalama tidak lagi membahayakan aktivitas penerbangan di bandara itu.
Selain itu, aktivitas penerbangan dari dan ke Bandara Babullah mulai Minggu pagi ini dan sejumlah maskapai yang beroperasi di bandara ini sudah menyatakan kesiapannya untuk melakukan penerbangan dari dan ke bandara yang ditutup sejak tiga hari itu.
Rasburhany mengakui, pihak bandara telah mendapat konfirmasi dari berbagai maskapai dan untuk Siang ini, pesawat Wings Air jenis ATR 72-500 rute Ternate-Manado akan diberangkatkan.
Begitu pula, maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya, Ekspres Air dan Susi Air yang melakukan aktivitas penerbangan antar-pulau di Malut ini telah menyatakan kesiapannya untuk mulai beroperasi.
Oleh karena itu, dirinya juga berharap kepada para maskapai untuk menginformasikan kepada seluruh calon penumpangnya, agar mereka bisa mempersiapkan diri melakukan perjalanannya dengan pesawat yang akan ditumpanginya.
Menurutnya, aktivitas Bandara Babullah Ternate kalau normal penumpangnya sekitar 700 sampai 800 orang per hari, sehingga saat ini terjadi penumpukkan penumpang dari dan ke Bandara Babullah Ternate.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane ketika dihubungi mengatakan hingga Minggu Pagi ini, aktivitas Gunung Api Gamalama mulai menurun.
Sebab, sesuai hasil analisa tercatat, terjadi tiga kali hembusan pihaknya mencatat terjadi gempa tremor hembusan menerus dengan amplitude 0,5-1,5 mm dengan tiga kali gempa hembusan dengan durasi 26.15 detik dan ini menurun jika dibandingkan dengan aktivitas Gunung Gamalama yang terjadi selama dua hari sebelumnya. (ant/bm 01)