12 Kapal Feri Disiapkan Layani Mudik Lebaran di Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2015/07/12-kapal-feri-disiapkan-layani-mudik.html
BERITA MALUKU. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ambon, Maluku, mengoperasikan 12 kapal feri di sejumlah pelabuhan untuk melayani masyarakat yang akan mudik untuk merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah.
"Kami sudah siapkan 12 kapal, dua di antaranya kapal milik PD Panca Karya. Kami juga harus siaga mulai H-1 karena pada saat itu warga masyarakat sudah mulai bergerak pulang kampung," kata Manajer Usaha ASDP Ferry Indonesia Cabang Ambon Syamsuddin Tanassi di Ambon, Rabu (1/7/2015).
Ia menjelaskan untuk lintasan Galala-Poka, disiapkan tiga kapal yakni KMP Tenggiri, KMP Gabus dan KMP Teluk Ambon. Tiga kapal tersebut secara rutin beroperasi setiap hari. Namun, kenyataan saat ini, KMP Pelayur untuk sementara menggantikan KMP Tenggiri yang sedang naik doking dan pada 6 Juli akan kembali masuk lintasan.
"Setelah KMP Tenggiri selesai doking dan masuk ke lintasan Galala-Poka, itu berarti KMP Palayur akan kembali ke lintasannya Waai-Kailolo-Kulur, bersama KMP Samandar untuk melayani masyarakat di wilayah Kabupaten Maluku Tengah itu," katanya.
Selanjutnya, untuk lintasan Galala-Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru, pihaknya menyiapkan dua kapal yakni KMP Wayangan dan KMP Temi. Sedangkan untuk lintasan Hunimua-Waipirit di Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat, disiapkan empat kapal yakni KMP Inalika, KMP Terubuk, KMP Tanjung Kuako dan KMP Rokatenda.
"Untuk antisipasi lonjakan penumpang lebaran di lintasan ini, kami optimalkan empat kapal tersebut," ujar Syamsuddin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk KMP Danau Rana disiapkan untuk lintasan Namlea-Kaili. Namun, apabila kondisi lintasan Hunimua-Waipirit terjadi lonjakan penumpang, itu KMP Danau Rana masuk ke lintasan ini, dan lintasan Namlea-Kaili disisipi KM Temi.
Menyinggung antisipasi cuaca buruk, menurut Syamsuddin, pihaknya selalu koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofsika (BMKG) dan KSOP Ambon.
"Apabila kondisi cuaca buruk, kami akan berlakukan jadwal buka tutup khusus untuk lintasan Galala-Namlea. Karena sesuai jadwal kebarangkatan, biasanya kapal keluar pada pukul 20.00 WIT tetapi bisa molor jam 01.00 sampai 02.00 dini hari, tergantung koordinasi dengan BMKG," katanya.
Syamsuddin mengakui, yang perlu diantisipasi untuk lintasan Galala- Namlea adalah cuaca di tiga tanjung, yakni tanjung Alang, tanjung Tapi dan tanjung Kayuputih, karena ketika tiupan angin sangat kencang gelombang tinggi mencapai tiga meter.
"Alhamdulilah selama ini bisa dilalui dengan baik tanpa ada masalah, tapi perlu diantisipasi karena ada perobahan cuaca yang sangat ektrim," ujarnya.
Ditanya, apakah dalam pelayanan selama ini ada masalah?, menurut dia, ASDP Cabang Ambon dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak ada masalah, namun kesiapan tahun ini diupayakan memberikan pelayanan yang terbaik. "Kami tetap mengutamakan faktor keselamatan penumpang," katanya.
Menyinggung pengalaman selama ini dalam melayani lonjankan penumpang yang sangat tinggi, Syamsuddin mengatakan, bisanya mulai terasa lonjakan penumpang pada H-2, ini pada umumnya untuk hari-hari besar keagamaan baik Lebaran, Natal maupun Tahun Baru. Tetapi semuanya bisa terangkut.
"Pola operasi kami sampai pukul 20.00 WIT, artinya kalau kapal sudah disisi pelabuhan itu berarti pelayanan sudah selesai, tetapi apabila masih ada penupang yang belum terangkut, itu berarti jam operasi ditambah sampai pukul 24.00 WIT. Jadi, pada prinsipnya, kami siap menghadapi mudik lebaran," tandasnya.
Menyinggung juga masalah keamanan di setiap titik pelabuhan, Syamsuddin katakan, setiap tahun pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan dalam hal ini aparat Kepolisian dan TNI "Kami bekerja sama dengan Polri dan TNI, dengan menyiagakan anggota kepolisian di Polsek setempat maupun anggota TNI dari Koramil setempat. Kemudian ditambah dengan Satpam dari ASDP. Polair juga bisanya mengirimkan anggotanya di setiap lintasan pelabuhan untuk pengamanan, sehingga para pemudik merasa aman sampai di tempat tujuan," katanya. (ant/bm 01)
"Kami sudah siapkan 12 kapal, dua di antaranya kapal milik PD Panca Karya. Kami juga harus siaga mulai H-1 karena pada saat itu warga masyarakat sudah mulai bergerak pulang kampung," kata Manajer Usaha ASDP Ferry Indonesia Cabang Ambon Syamsuddin Tanassi di Ambon, Rabu (1/7/2015).
Ia menjelaskan untuk lintasan Galala-Poka, disiapkan tiga kapal yakni KMP Tenggiri, KMP Gabus dan KMP Teluk Ambon. Tiga kapal tersebut secara rutin beroperasi setiap hari. Namun, kenyataan saat ini, KMP Pelayur untuk sementara menggantikan KMP Tenggiri yang sedang naik doking dan pada 6 Juli akan kembali masuk lintasan.
"Setelah KMP Tenggiri selesai doking dan masuk ke lintasan Galala-Poka, itu berarti KMP Palayur akan kembali ke lintasannya Waai-Kailolo-Kulur, bersama KMP Samandar untuk melayani masyarakat di wilayah Kabupaten Maluku Tengah itu," katanya.
Selanjutnya, untuk lintasan Galala-Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru, pihaknya menyiapkan dua kapal yakni KMP Wayangan dan KMP Temi. Sedangkan untuk lintasan Hunimua-Waipirit di Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat, disiapkan empat kapal yakni KMP Inalika, KMP Terubuk, KMP Tanjung Kuako dan KMP Rokatenda.
"Untuk antisipasi lonjakan penumpang lebaran di lintasan ini, kami optimalkan empat kapal tersebut," ujar Syamsuddin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk KMP Danau Rana disiapkan untuk lintasan Namlea-Kaili. Namun, apabila kondisi lintasan Hunimua-Waipirit terjadi lonjakan penumpang, itu KMP Danau Rana masuk ke lintasan ini, dan lintasan Namlea-Kaili disisipi KM Temi.
Menyinggung antisipasi cuaca buruk, menurut Syamsuddin, pihaknya selalu koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofsika (BMKG) dan KSOP Ambon.
"Apabila kondisi cuaca buruk, kami akan berlakukan jadwal buka tutup khusus untuk lintasan Galala-Namlea. Karena sesuai jadwal kebarangkatan, biasanya kapal keluar pada pukul 20.00 WIT tetapi bisa molor jam 01.00 sampai 02.00 dini hari, tergantung koordinasi dengan BMKG," katanya.
Syamsuddin mengakui, yang perlu diantisipasi untuk lintasan Galala- Namlea adalah cuaca di tiga tanjung, yakni tanjung Alang, tanjung Tapi dan tanjung Kayuputih, karena ketika tiupan angin sangat kencang gelombang tinggi mencapai tiga meter.
"Alhamdulilah selama ini bisa dilalui dengan baik tanpa ada masalah, tapi perlu diantisipasi karena ada perobahan cuaca yang sangat ektrim," ujarnya.
Ditanya, apakah dalam pelayanan selama ini ada masalah?, menurut dia, ASDP Cabang Ambon dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak ada masalah, namun kesiapan tahun ini diupayakan memberikan pelayanan yang terbaik. "Kami tetap mengutamakan faktor keselamatan penumpang," katanya.
Menyinggung pengalaman selama ini dalam melayani lonjankan penumpang yang sangat tinggi, Syamsuddin mengatakan, bisanya mulai terasa lonjakan penumpang pada H-2, ini pada umumnya untuk hari-hari besar keagamaan baik Lebaran, Natal maupun Tahun Baru. Tetapi semuanya bisa terangkut.
"Pola operasi kami sampai pukul 20.00 WIT, artinya kalau kapal sudah disisi pelabuhan itu berarti pelayanan sudah selesai, tetapi apabila masih ada penupang yang belum terangkut, itu berarti jam operasi ditambah sampai pukul 24.00 WIT. Jadi, pada prinsipnya, kami siap menghadapi mudik lebaran," tandasnya.
Menyinggung juga masalah keamanan di setiap titik pelabuhan, Syamsuddin katakan, setiap tahun pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan dalam hal ini aparat Kepolisian dan TNI "Kami bekerja sama dengan Polri dan TNI, dengan menyiagakan anggota kepolisian di Polsek setempat maupun anggota TNI dari Koramil setempat. Kemudian ditambah dengan Satpam dari ASDP. Polair juga bisanya mengirimkan anggotanya di setiap lintasan pelabuhan untuk pengamanan, sehingga para pemudik merasa aman sampai di tempat tujuan," katanya. (ant/bm 01)