Pospera Maluku Apresiasi Keputusan Gubernur Tutup Gunung Botak
http://www.beritamalukuonline.com/2015/06/pospera-maluku-apresiasi-keputusan.html
BERITA MALUKU. Pernyataan Gubernur Maluku, Ir. Said Assegaf untuk menutup tambang emas Gunung Botak usai lebaran nanti, patut didukung semua pihak. Pasalnya sikap inilah yang sedang ditunggu-tunggu oleh semua pihak.
Kepada media ini, Selasa (30/6/20150), Ketua DPD Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Maluku, Ferry Kasale mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung pernyataan Gubernur Maluku soal penutupan tambang tersebut.
"Tentunnya kami sangat mengapresiasi Pernyataan tegas Gubernur itu. Ini adalah langka yang sangat tepat dimana Pemerintah Daerah dengan tegas menyatakan akan menutup tambang itu sebagai langkah penyelamatan terhadap ancaman krisis lingkungan serta mengatasi berbagai penyakit sosial dan Pelangaran HAM disana," kata Kasale.
Dikatakan, tambang emas Gunung Botak di pulau Buru menyimpang banyak misteri dan persoalan kemanusian bahkan lebih parah penggunaan zat kimia berbahaya sekaliber zat merkuri menjadi ancaman besar terjadi kerusakan lingkungan di pulau Buru bahkan Maluku pada umumnya.
"Kondisi ini jika terus dibiarkan tanpa ada sikap yang tegas dari pemerintah, maka diyakini lokasi penambangan Gunung Botak akan menjadi sarang masalah sosial maupun HAM. Banyak fakta dan kesaksian para penambang soal jatuh korban manusia di tempat itu, namun lagi – lagi selama ini pemerintah terkesan lemah mengatasi persoalan disana," jelasnya.
Bahkan menurut Kasale, saat kunjungan Persiden RI Bapak Joko Widodo beberapa waktu lalu, secara tegas telah mengintruksikan kepada Kapolda dan Jajaran Pemerintah Daerah untuk segera menutup tambang illegal tersebut. Namun sayangnya tak kunjung ditindaklanjuti. Sehingga hal ini cukup menyita keperihatinan publik, karena seakan telah terjadi pembiaran terhadap persoalan pertambangan tersebut.
"Kami tidak hanya sekedar puas mendengar pernyataan Gubernur. Kami akan tetap memantau dan mengawal hingga pernyataan itu betul-betul dilaksanakan, sehingga pernyataan Gubernur tidak hanya sebuah retorika tanpa bukti. Kami ingin gubernur membuktikan pernyataannya itu," tantangnya.
Pihaknya mengusulkan Kepada Gubernur Maluku, jika nanti tambang emas gunung botak ditutup, maka Pemda kemudian berpikir dan mengambil langkah agar bagimana dapat mengelola pertambangan itu untuk dimanfaatkan bagi proses pembangunan dan penyerapan tenaga kerja di daerah tersebut.
"Saya kira itu asset daerah yang mesti di kelola secara professional dan efektif sehingga ada dampak positif bagi daerah nantinya," katanya. (bm 01)
Kepada media ini, Selasa (30/6/20150), Ketua DPD Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Maluku, Ferry Kasale mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung pernyataan Gubernur Maluku soal penutupan tambang tersebut.
"Tentunnya kami sangat mengapresiasi Pernyataan tegas Gubernur itu. Ini adalah langka yang sangat tepat dimana Pemerintah Daerah dengan tegas menyatakan akan menutup tambang itu sebagai langkah penyelamatan terhadap ancaman krisis lingkungan serta mengatasi berbagai penyakit sosial dan Pelangaran HAM disana," kata Kasale.
Dikatakan, tambang emas Gunung Botak di pulau Buru menyimpang banyak misteri dan persoalan kemanusian bahkan lebih parah penggunaan zat kimia berbahaya sekaliber zat merkuri menjadi ancaman besar terjadi kerusakan lingkungan di pulau Buru bahkan Maluku pada umumnya.
"Kondisi ini jika terus dibiarkan tanpa ada sikap yang tegas dari pemerintah, maka diyakini lokasi penambangan Gunung Botak akan menjadi sarang masalah sosial maupun HAM. Banyak fakta dan kesaksian para penambang soal jatuh korban manusia di tempat itu, namun lagi – lagi selama ini pemerintah terkesan lemah mengatasi persoalan disana," jelasnya.
Bahkan menurut Kasale, saat kunjungan Persiden RI Bapak Joko Widodo beberapa waktu lalu, secara tegas telah mengintruksikan kepada Kapolda dan Jajaran Pemerintah Daerah untuk segera menutup tambang illegal tersebut. Namun sayangnya tak kunjung ditindaklanjuti. Sehingga hal ini cukup menyita keperihatinan publik, karena seakan telah terjadi pembiaran terhadap persoalan pertambangan tersebut.
"Kami tidak hanya sekedar puas mendengar pernyataan Gubernur. Kami akan tetap memantau dan mengawal hingga pernyataan itu betul-betul dilaksanakan, sehingga pernyataan Gubernur tidak hanya sebuah retorika tanpa bukti. Kami ingin gubernur membuktikan pernyataannya itu," tantangnya.
Pihaknya mengusulkan Kepada Gubernur Maluku, jika nanti tambang emas gunung botak ditutup, maka Pemda kemudian berpikir dan mengambil langkah agar bagimana dapat mengelola pertambangan itu untuk dimanfaatkan bagi proses pembangunan dan penyerapan tenaga kerja di daerah tersebut.
"Saya kira itu asset daerah yang mesti di kelola secara professional dan efektif sehingga ada dampak positif bagi daerah nantinya," katanya. (bm 01)