Pengobatan Cara Unik di Dunia, di Maluku "Darah Mati" Dikeluarkan Melalui Lidah
http://www.beritamalukuonline.com/2015/06/pengobatan-cara-unik-di-dunia-di-maluku.html
BERITA MALUKU. Pengobatan dengan cara unik pada jaman sekarang memang sudah banyak dilakukan. Semua orang akan lebih mementingkan tekhnologi, apalagi untuk masalah pengobatan.
Di dunia ini, memang masih banyak pengobatan yang dilakukan dengan cara tradisional yang tidak diragukan lagi bisa untuk menyembuhkan suatu penyakit dengan biaya yang cukup murah. Selain itu, ternyata pengobatan juga ada yang menggunakan cara-cara yang terbilang unik dan aneh.
Pengobatan dengan cara unik diantaranya adalah yang berlaku di Mesir Kuno untuk mengobati infeksi pada mata dengan menggunakandarah kelelawar. Masyarakat Mesir kuno dahulu memang pernah mengalami masa-masa sulit pada saat wabah kebutaan sedang marak dan menyerang seluruh tempat di wilayah itu, lantaran curah mataharinya yang cukup tinggi serta diperparah lagi dengan adanya badai gurun.
Untuk menangani masalah inilah, para dokter di zaman Mesir kuno menggunakan darah kelelawar yang diteteskan pada bagian mata pasiennya. Mereka berpikiran, jikalau kelelawar memiliki pandangan yang tajam sehingga obat ini bisa mereka gunakan juga kepada para pasiennya.
Pengobatan dengan cara unik juga ditemukan pada sebuah survey yang menyatakan, bahwa ada lebih dari 1/3 masyarakatnya percaya pada pengobatan kuno yang sangat unik ini.
Ya, bercinta dengan perawan, hal itulah yang dipercayai mampu membersihkan segala kuman yang ada di dalam tubuh yang bisa menyebabkan penyakit AIDS. Mitos ini juga sudah muncul di Afrika Selatan yang merupakan negara dengan tingkat kekerasan seksual yang tertinggi.
Pengobatan dengan cara unik pun rupanya juga dilakukan oleh masyarakat China. Mereka mengobati sakit perut dengan menggunakan empedu monyet.
Obat Sakit Perut dari China. Ya, empedu monyet ini merupakan pengobatan yang telah lama digunakan oleh masyarakat di China.
Bukan hanya untuk mengobati sakit perut saja, obat ini digunakan juga sebagai ramuan untuk obat kuat. Di Indonesia saja sekarang ini masih ada yang menggunakan kera ini sebagai obat. Mereka menggunakan otak kera sebagai obat dari penyakit impotensi para pria.
PENGOBATAN ALA MALUKU
Lain pula dengan pengobatan di daerah raja-raja, Maluku.
Pengobatan alternatif memang terbilang banyak, bahkan yang sangat unik dan aneh adalah pengobatan bagi penderita yang memiliki "darah mati". Istilah "Darah mati" atau gumpalan darah yang menempel di dalam tubuh manusia akibat terkena benda keras.
Pengobatan ini dilakukan dengan sepucuk daun dan sepotong kapur. Tergantung cara si pengobat mengatasi pasiennya.
Awalnya mereka yang mengobati pasien, terlebih dulu meneguk "Sopi" atau minuman beralkohol khas daerah Maluku.
Hal itu dilakukan, karena ada darah pasien yang sudah tertinggal dalam tubuh dalam waktu lama sehingga rasa amis dan bau darah yang dikeluarkan dengan cara supranatural melalui lidah si pengobat itu tentu tak sedap dan berbau busuk. Dengan minum "sopi" maka si pengobat tentu akan kurang merasakan amis dan bau busuk darah pasiennya.
Mengeluarkan darah dari tubuh pasien, dilakukan si pengobat dengan cara menempelkan tangan/jari si pengobat ke bagian tubuh pasien yang terdapat "darah mati" yang ditandai dengan kapur. Kemudian "darah mati" itu ditransfer menggunakan sepotong daun melalui lidah si pengobat.
Pengobatan ini selalu berhasil, bahkan ada pasien yang lumpuh akibat kecelakaan lalu lintas, mencoba mengeluarkan "darah mati" yang banyak terdapat pada bagian kepala. Setelah dilakukan pengeluaran "darah mati", pasien pun sembuh.
Cara ini sudah dilakukan sejak turun temurun, dan hanya orang-orang tertentu saja yang diberikan karunia dari para leluhurnya. (wage L)
Di dunia ini, memang masih banyak pengobatan yang dilakukan dengan cara tradisional yang tidak diragukan lagi bisa untuk menyembuhkan suatu penyakit dengan biaya yang cukup murah. Selain itu, ternyata pengobatan juga ada yang menggunakan cara-cara yang terbilang unik dan aneh.
Pengobatan dengan cara unik diantaranya adalah yang berlaku di Mesir Kuno untuk mengobati infeksi pada mata dengan menggunakandarah kelelawar. Masyarakat Mesir kuno dahulu memang pernah mengalami masa-masa sulit pada saat wabah kebutaan sedang marak dan menyerang seluruh tempat di wilayah itu, lantaran curah mataharinya yang cukup tinggi serta diperparah lagi dengan adanya badai gurun.
Untuk menangani masalah inilah, para dokter di zaman Mesir kuno menggunakan darah kelelawar yang diteteskan pada bagian mata pasiennya. Mereka berpikiran, jikalau kelelawar memiliki pandangan yang tajam sehingga obat ini bisa mereka gunakan juga kepada para pasiennya.
Pengobatan dengan cara unik juga ditemukan pada sebuah survey yang menyatakan, bahwa ada lebih dari 1/3 masyarakatnya percaya pada pengobatan kuno yang sangat unik ini.
Ya, bercinta dengan perawan, hal itulah yang dipercayai mampu membersihkan segala kuman yang ada di dalam tubuh yang bisa menyebabkan penyakit AIDS. Mitos ini juga sudah muncul di Afrika Selatan yang merupakan negara dengan tingkat kekerasan seksual yang tertinggi.
Pengobatan dengan cara unik pun rupanya juga dilakukan oleh masyarakat China. Mereka mengobati sakit perut dengan menggunakan empedu monyet.
Obat Sakit Perut dari China. Ya, empedu monyet ini merupakan pengobatan yang telah lama digunakan oleh masyarakat di China.
Bukan hanya untuk mengobati sakit perut saja, obat ini digunakan juga sebagai ramuan untuk obat kuat. Di Indonesia saja sekarang ini masih ada yang menggunakan kera ini sebagai obat. Mereka menggunakan otak kera sebagai obat dari penyakit impotensi para pria.
PENGOBATAN ALA MALUKU
Lain pula dengan pengobatan di daerah raja-raja, Maluku.
Pengobatan alternatif memang terbilang banyak, bahkan yang sangat unik dan aneh adalah pengobatan bagi penderita yang memiliki "darah mati". Istilah "Darah mati" atau gumpalan darah yang menempel di dalam tubuh manusia akibat terkena benda keras.
Pengobatan ini dilakukan dengan sepucuk daun dan sepotong kapur. Tergantung cara si pengobat mengatasi pasiennya.
Awalnya mereka yang mengobati pasien, terlebih dulu meneguk "Sopi" atau minuman beralkohol khas daerah Maluku.
Hal itu dilakukan, karena ada darah pasien yang sudah tertinggal dalam tubuh dalam waktu lama sehingga rasa amis dan bau darah yang dikeluarkan dengan cara supranatural melalui lidah si pengobat itu tentu tak sedap dan berbau busuk. Dengan minum "sopi" maka si pengobat tentu akan kurang merasakan amis dan bau busuk darah pasiennya.
Mengeluarkan darah dari tubuh pasien, dilakukan si pengobat dengan cara menempelkan tangan/jari si pengobat ke bagian tubuh pasien yang terdapat "darah mati" yang ditandai dengan kapur. Kemudian "darah mati" itu ditransfer menggunakan sepotong daun melalui lidah si pengobat.
Pengobatan ini selalu berhasil, bahkan ada pasien yang lumpuh akibat kecelakaan lalu lintas, mencoba mengeluarkan "darah mati" yang banyak terdapat pada bagian kepala. Setelah dilakukan pengeluaran "darah mati", pasien pun sembuh.
Cara ini sudah dilakukan sejak turun temurun, dan hanya orang-orang tertentu saja yang diberikan karunia dari para leluhurnya. (wage L)