Seorang Anak Meninggal di Morotai Akibat Rabies
http://www.beritamalukuonline.com/2015/05/seorang-anak-meninggal-di-morotai.html
Ternate - Berita Maluku. Seorang anak berumur 11 tahun meninggal akibat virus Rabies di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Morotai yang disebabkan oleh gigitan anjing sebulan sebelumnya.
"Virus mematikan yang bersumber dari air liur anjing itu diderita pasien sejak satu bulan lalu. Hanya saja, pasien terlambat dirawat sehingga berakibat fatal yang berujung pada meninggalnya pasien," kata Direktur RSUD Morotai Ennos Mintia di Ternate, Selasa (19/5/2015).
Warga Desa Sambiki Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) Risard Sikunyir (11) dirujuk dari Puskesmas Sangowo ke RSUD pada Sabtu (16/5) dan dipastikan positif gejala klinis Rabies.
Namun karena keterlambatan dirujuk ke fasilitas kesehatan, nyawa anak tersebut tidak tertolong karena telah memasuki stadium akhir Rabies.
"Yang bisa mencegah bahaya virus Rabies yaitu pada waktu kena gigitan anjing, segeralah dapat dibawa ke Puskesmas terdekat untuk di vaksinasi dengan obat anti Rabies," kata Mintia mengingatkan.
Dengan adanya kasus tersebut, Mintia meminta kepada seluruh masyarakat Morotai supaya dapat menjaga hewan peliharaan seperti anjing agar tidak dibiarkan bebas berkeluyuran.
Selain itu, hewan penularan yang menjadi penular virus Rabies seperti anjing, kucing maupun monyet juga diharap untuk dapat diberikan vaksinasi sehingga tidak menularkan virus itu ke manusia.
Sedangkan untuk mencegah seseorang terjangkit Rabies, diharapkan untuk dapat segera membawa korban gigitan hewan liar ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Sebagai pertolongan pertama sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan, seseorang yang terkena gigitan hewan liar harus dicuci lukanya dibawah air mengalir dan juga dibersihkan menggunakan sabun selama minimal 15 menit.
Namun pertolongan utama tetap harus dari petugas kesehatan untuk memberikan serum anti Rabies sehingga mencegah seseorang terjangkit penyakit mematikan tersebut.
"Jadi bilamana ada anggota keluarga anda yang digigit anjing, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan luka yang baik dan meminta vaksinasi anti rabies kepada petugas kesehatan," kata Mintia. (ant/bm 10)
"Virus mematikan yang bersumber dari air liur anjing itu diderita pasien sejak satu bulan lalu. Hanya saja, pasien terlambat dirawat sehingga berakibat fatal yang berujung pada meninggalnya pasien," kata Direktur RSUD Morotai Ennos Mintia di Ternate, Selasa (19/5/2015).
Warga Desa Sambiki Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) Risard Sikunyir (11) dirujuk dari Puskesmas Sangowo ke RSUD pada Sabtu (16/5) dan dipastikan positif gejala klinis Rabies.
Namun karena keterlambatan dirujuk ke fasilitas kesehatan, nyawa anak tersebut tidak tertolong karena telah memasuki stadium akhir Rabies.
"Yang bisa mencegah bahaya virus Rabies yaitu pada waktu kena gigitan anjing, segeralah dapat dibawa ke Puskesmas terdekat untuk di vaksinasi dengan obat anti Rabies," kata Mintia mengingatkan.
Dengan adanya kasus tersebut, Mintia meminta kepada seluruh masyarakat Morotai supaya dapat menjaga hewan peliharaan seperti anjing agar tidak dibiarkan bebas berkeluyuran.
Selain itu, hewan penularan yang menjadi penular virus Rabies seperti anjing, kucing maupun monyet juga diharap untuk dapat diberikan vaksinasi sehingga tidak menularkan virus itu ke manusia.
Sedangkan untuk mencegah seseorang terjangkit Rabies, diharapkan untuk dapat segera membawa korban gigitan hewan liar ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Sebagai pertolongan pertama sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan, seseorang yang terkena gigitan hewan liar harus dicuci lukanya dibawah air mengalir dan juga dibersihkan menggunakan sabun selama minimal 15 menit.
Namun pertolongan utama tetap harus dari petugas kesehatan untuk memberikan serum anti Rabies sehingga mencegah seseorang terjangkit penyakit mematikan tersebut.
"Jadi bilamana ada anggota keluarga anda yang digigit anjing, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan luka yang baik dan meminta vaksinasi anti rabies kepada petugas kesehatan," kata Mintia. (ant/bm 10)