Kota Tidore Kepulauan Perlu Mendapat Perhatian Khusus
http://www.beritamalukuonline.com/2015/05/kota-tidore-kepulauan-perlu-mendapat.html
Ternate - Berita Maluku. Anggota DPR-RI asal Maluku Utara (Malut), Syaiful Ruray menyatakan, semestinya Kota Tidore Kepulauan (Tikep) mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.
"Kalau ada keinginan pemerintah menjadikan Sofifi sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) adalah sebuah keharusan. Namun, tidak harus menyampingkan Kota Tidore Kepulauan, yang harus dipikirkan adalah soal eksistensi Tidore, maka solusi yang tepat adalah menjadikan Tidore sebagai Otonomi Khusus (Otsus)," katanya di Ternate, Rabu.
Menurut dia, eksistensi Tidore harus dipikirkan secara matang. Karena jika nanti Sofifi melepaskan diri maka nasib Tidore kedepan akan seperti apa, jangan hanya membesarkan wilayah-wilayah anaknya, malah ibunya mati suri.
Dia mengatakan, untuk Otsus yang sementara disuarakan oleh Tidore sangat penting, apalagi Presiden sudah menyetujui, tinggal prosedur pengajuan dan konseptual aktualisasinya dari daerah, baru diajukan ke pemerintah pusat, baik ke Mendagri, Komisi II DPR RI dan lain-lain.
Bahkan ada undang-undang baru itu, seperti Papua dan lainnya, bukan hanya Tidore yang meminta Otsus tetapi Balikpapan, Kalimantan Timur juga meminta otsus.
Ditanya apakah Tidore layak jika dijadikan sebagai Daerah Otonomi Khusus, mantan aktivis HMI ini menegaskan sangat layak, karena jika dilihat dari peran sejarah, jangan sampai Sofifi dilepaskan kemudian Tidore menjadi mati, itu harus dipikirkan.
"Jangan sejarah besar itu menjadi mati suri di tangan kita, karena Tidore Kepulauan memiliki sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia, bahkan pernah menjadi ibukota Provinsi Papua," katanya.
Dia mengungkapkan, soal Otsus tersebut sudah pernah dibicarakan oleh dirinya dengan Pemerintah Kota Tidore menyangkut isu itu beberapa waktu lalu di Tidore dan ikut berbicara dengan Walikota Ahmad Mahifa beberapa kali.
Waktu itu masih sebagai Ketua DPRD di sini dengan Dirjen Otda Kemendagri kurang lebih tiga kali. Hasilnya belum, karena rekomendasi dari Tidore, masalahnya kalau rekomendasi dari Tidore itu keluar, justru membunuh Tidore, dan hal itu harus dipikirkan, mengeluarkan rekomendasi Sofifi," ujarnya. (ant/bm 10)
"Kalau ada keinginan pemerintah menjadikan Sofifi sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) adalah sebuah keharusan. Namun, tidak harus menyampingkan Kota Tidore Kepulauan, yang harus dipikirkan adalah soal eksistensi Tidore, maka solusi yang tepat adalah menjadikan Tidore sebagai Otonomi Khusus (Otsus)," katanya di Ternate, Rabu.
Menurut dia, eksistensi Tidore harus dipikirkan secara matang. Karena jika nanti Sofifi melepaskan diri maka nasib Tidore kedepan akan seperti apa, jangan hanya membesarkan wilayah-wilayah anaknya, malah ibunya mati suri.
Dia mengatakan, untuk Otsus yang sementara disuarakan oleh Tidore sangat penting, apalagi Presiden sudah menyetujui, tinggal prosedur pengajuan dan konseptual aktualisasinya dari daerah, baru diajukan ke pemerintah pusat, baik ke Mendagri, Komisi II DPR RI dan lain-lain.
Bahkan ada undang-undang baru itu, seperti Papua dan lainnya, bukan hanya Tidore yang meminta Otsus tetapi Balikpapan, Kalimantan Timur juga meminta otsus.
Ditanya apakah Tidore layak jika dijadikan sebagai Daerah Otonomi Khusus, mantan aktivis HMI ini menegaskan sangat layak, karena jika dilihat dari peran sejarah, jangan sampai Sofifi dilepaskan kemudian Tidore menjadi mati, itu harus dipikirkan.
"Jangan sejarah besar itu menjadi mati suri di tangan kita, karena Tidore Kepulauan memiliki sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia, bahkan pernah menjadi ibukota Provinsi Papua," katanya.
Dia mengungkapkan, soal Otsus tersebut sudah pernah dibicarakan oleh dirinya dengan Pemerintah Kota Tidore menyangkut isu itu beberapa waktu lalu di Tidore dan ikut berbicara dengan Walikota Ahmad Mahifa beberapa kali.
Waktu itu masih sebagai Ketua DPRD di sini dengan Dirjen Otda Kemendagri kurang lebih tiga kali. Hasilnya belum, karena rekomendasi dari Tidore, masalahnya kalau rekomendasi dari Tidore itu keluar, justru membunuh Tidore, dan hal itu harus dipikirkan, mengeluarkan rekomendasi Sofifi," ujarnya. (ant/bm 10)