Ini Balon Bupati dan Wakil Bupati di Maluku Yang Ikut Fit And Proper Test PDIP
http://www.beritamalukuonline.com/2015/05/ini-balon-bupati-dan-wakil-bupati.html

Ambon - Berita Maluku. Sebanyak 26 peserta bakal calon (balon) bupati dan balon wakil bupati dari empat kabupaten di Maluku, Selasa (19/5/2015) menjalani fit and proper test yang diselenggarakan PDI Perjuangan, di gedung DPD PDI Perjuangan Maluku, Karang Panjang Ambon.
Empat kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada langsung pada 9 Desember 2015 itu antara lain, kabupaten Buru Selatan (Bursel), Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Berikut nama-nama yang melamar sebagai bupati Buru Selatan (Bursel) antara lain, Tagop Soulisa (saat ini menjabat sebagai bupati Bursel dari kader partai PDI Perjuangan).
Untuk balon wakil bupati Kabupaten Bursel antara lain, Sammy Latbual (Ketua DPC PDI Perjuangan Bursel), Ayub Saleky (Wakil Bupati Bursel), Nicolaus Nurlatu (Aktivis LSM), Noverson Hukunala (Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku), dan Julianus Seleky (Kepala Balai Kabupaten Bursel).
Sementara peserta yang melamar sebagai bupati Bursel dan wakil namun tidak ikut fit and proper test masing-masing, Sofian Solissa (Ketua DPD PAN Buru), Hakim Fatsey (Mantan Sekda Bursel) dan Gerson Selsily (Ketua DPC Demokrat Bursel).
Dari kabupaten Kepulauan Aru, yang melamar sebagai bupati antara lain, Anzar Wattimena (Dosen Unpatty), Siti Umuria Suruwaky (Wakil Bupati), Yusuf Rumatoras (Kader Demokrat), Raat Rumfot (Kader Gerindra), Taslim Tuhuteru (Pensiunan PNS), Syamsu Zamani Tukuain (Pensiunan PNS) dan Idrus Rumalutur (wiraswasta).
Untuk balon wakil bupati dari kabupaten SBT antara lain, Jusuf Paitaha (Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku), Aroby Kelian (Ketua DPC PDI Perjuangan SBT), dan Syarifudin Goo (PNS).
Sementara 2 peserta tak hadir yakni Fatany Sohilau (kader Golkar) dan Nujur Rumain (Kader PKB/anggota DPRD SBT).
Dari Kabupaten Kepulauan Aru yang melamar sebagai Bupati antara lain, dr. Johan Gonga (PNS), Dr. Soleman Mantaibobir (Pensiunan PNS), Rahman Djabumona (Mantan Anggota DPRD Sorong), Bertolemi Usdumgair (Wiraswasta), dan Wellem Kurnala (Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Maluku).
Untuk balon wakil Bupati Kepulauan Aru antara lain, Frans Leunupun (Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Aru).
Sementara yang tak hadir antara lain Obet Barends (Plt. Sekda Kab. Mambramo Raya) dan Asis Goin (Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Aru).
Dari kabupaten Maluku Barat daya (MBD) yang melamar sebagai bupati antara lain, Drs. Barnabas Orno (Bupati MBD saat ini yang juga kader PDI Perjuangan).
Sementara balon wakil Bupati Kabupaten MBD antara lain, Chau Petrusz (Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten MBD), Benjamin Noach, ST (Wakil Ketua DPC DPI Perjuangan Kabupaten MBD) dan Onisimus Septori, SH (Kader PDI Perjuangan).
Untuk diketahui, ada sebanyak 34 nama balon yang terdaftar mengembalikan formulir pendaftaran untuk mengikuti fit and proper test di PDI Perjuangan namun hanya 26 saja yang memenuhi daftar hadir.
Pantauan Berita Maluku, fit and proper test berlangsung tertutup dimana para bakal calon mengikuti tiga tahapan seleksi, yakni tes wawancara, psikotes dan tes ideologi.
Panitia membagi peserta dalam tiga kelompok, terdiri dari 4 peserta untuk tes ideologi yang berada pada 3 ruang focus group discusion. Untuk wawancara terdiri dari 4 peserta sementara psikotest dilaksanakan dalam kelompok besar.
Fit and proper tes sendiri dilakukan oleh tim Lembaga Psikologi Indonesia, yang berpusat di Universitas Indonesia (UI).
Menurut Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, bahwa tim Psikologi tersebut dipakai untuk menguji soal kepemimpinan, integritas, maupun soal loyalitas setiap peserta.
"Pemimpin itu harus memenuhi syarat-syarat, tapi karena dunia ini sudah maju dan modern maka kita harus menguji secara ilmu pengetahuan. Dan yang bisa menguji itu adalah psikotest, karena mereka bisa mengetahui kapasitas setiap peserta," kata Komarudin.
Menurutnya, partai melakukan uji soal pemahaman tentang ideologi karena partai sendiri dituntun oleh ideologi. "Siapapun yang mau pakai perahu PDI Perjuangan, wajib mengerti dasar-dasar soal pengetahuan ideologi partai," kata Komarudin.
Dia menjelaskan, bahwa kader partai akan diprioritaskan. "Kita memberikan peluang kepada kader partai tetapi kita juga tidak menutup mata dengan kondisi ini. Kalau kader bagus tapi tidak laku dijual mau bikin apa. Jadi kader harus bagus tapi juga laku dipasar," jelasnya. (bm 10)