Sistem Resi Gudang di Maluku Tengah Belum Ada
http://www.beritamalukuonline.com/2015/04/sistem-resi-gudang-di-maluku-tengah.html
Ilustrasi Gudang |
"Gudangnya sudah ada, hanya saja belum bisa difungsikan sebab masih membutuhkan beberapa lembaga yang bisa mendukung pengelolaan sistem resi itu bisa berjalan," katanya, di Ambon, Rabu.
Lembaga-lembaga yang dibutuhkan antara lain pengelola gudang, penguji mutu, penerbit resi, badan pengawasan, dan perbankan yang terlibat langsung.
"Kalau resi gudang sudah bisa difungsikan, maka para petani sudah bisa memanfaatkannya pada masa panen untuk menyimpan cengkeh, biji pala bundar, fuli dan sebagainya," ujarnya.
Ohorella juga mengatakan, program pemerintah mengenai resi gudang harus juga dibangun di Kota Ambon.
"Sudah harus dibangun sekarang ini agar kapal-kapal yang selama ini digunakan para pembeli antarpulau bisa dicegat dengan mengajak petani untuk memanfaatkan resi gudang," ujarnya.
Sistem resi gudang, lanjutnya, bermanfaat bagi para petani terutama untuk menjaga kestabilan harga dan mutu barang.
"Apalagi pada musim panen sudah jelas harganya anjlok, kemudian musim mulai berkurang harga pun melambung tinggi. Nah, di sini resi gudang memegang peran penting," katanya.
Dijelaskan, dengan adanya resi gudang, maka petani pada masa panen bisa menitip barangnya secara tercatat, baik mutu maupun volume. Resi itu dapat digunakan petani untuk mengambil uangnya di bank yang sudah ditentukan.
"Jadi sistem resi gudang cukup menguntungkan para petani di daerah ini, harga stabil walaupun bukan pada musim panen," kata Ohorella.
Ia mengungkapkan, sekarang ini banyak pedagang antarpulau yang melakukan pembelian langsung ke sentra produksi tanpa melalui Kota Ambon dengan mempergunakan kapal dari Surabaya langsung masuk ke salah satu daerah di Pulau Seram. (ant/bm 10)