Sidang Kasus Pembunuhan Leuwol, PN Ambon Periksa Dua Bocah

Ambon - Berita Maluku. Majelis hakim Pengadilan Negeri Ambon memeriksa bocah kembar, Ino dan Ido Batmomolin, dalam kasus dugaan pembunuhan Hilda Natalia Leuwol yang jasadnya ditemukan di Liang, Maluku Tengah pada 11 Maret 2014.

"Saksi di bawah 15 tahun tidak disumpah dan kalian boleh mundur bila tidak bersedia memberikan keterangan dalam persidangan," kata majelis hakim yang dipimpin Liliek Nurani, di Ambon, Jumat.

Namun kedua bocah yang masih duduk di kelas 4 salah satu SD di Kota Ambon itu menyatakan kesediaan memberikan kesaksian untuk meringankan terdakwa Buce Erasmus Batmomolin, yang notabene merupakan kakak kandung mereka.

Selama persidangan, kedua bocah kembar ini cukup kompak dalam menjawab pertanyaan majelis hakim, penasihat hukum Fisthos Noya, maupun JPU Berthy Tanate.

Menurut Ino dan Ido, pada Sabtu (9 Maret 2014) mereka bersama terdakwa sedang bermain play station (PS) dalam rumah sementara korban mencuci pakaian.

Setelah itu korban masuk ke kamar untuk berganti pakaian dan pamit mau pulang ke rumah orang tuanya di Pulau Seram.

"Kakak Nita memakai baju kaos warna pink dan celana panjang hitam dibonceng kakak Erasmus dengan sepeda motor, dan tidak terlalu lama sudah kembali ke rumah," kata mereka.

Ino dan Ido juga mengaku tidak mendengar ada teriakan orang minta tolong dari dalam kamar.

Mereka juga mengaku tidak mendengar ada tetangga yang datang berteriak untuk minta obat.

Atas keterangan saksi, ketua majelis hakim Liliek Nuraeni mengingatkan sebagai anak-anak harus berkata jujur atau tidak berbohong.

Mendengar pertanyaan hakim itu, Ino dan Ido tidak menjawab, keduanya diam saja.

Selain memeriksa kedua bocah kembar tersebut, majelis hakim juga memeriksa Molina Batmamolin dan Gideon Batmamolin yang merupakan ibu dan ayah terdakwa. (ant/bm 10)