Pilkada MBD Kemungkinan Hanya Diikuti Tiga Pasangan Calon
http://www.beritamalukuonline.com/2015/04/pilkada-mbd-kemungkinan-hanya-diikuti.html
Ambon - Berita Maluku. Berbeda dengan tiga kabupaten lain, Seram Bagian Timur (SBT), Kepulauan Aru dan Buru Selatan, pemilihan kepala daerah di Kabupaten Maluku Barat Daya pada awal Desember 2015 bakal menyajikan ’perang’ terbuka di antara dua incumbent (petahana), Bupati Barnabas Nataniel Orno (BNO) dan Wakil Bupati Johanis Letelay (JL).
Sebagai catatan BNO dan JL yang sewaktu memenangi pilkada MBD episode pertama, November 2010 dan dilantik pada 26 April 2011, mengusung jargon Orleta, dikabarkan kini pecah kongsi akibat monopoli kewenangan yang berlebihan dari sang bupati MBD.
Selain itu, sebelum pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan MBD di Kisar, awal Maret lalu, BNO sudah memilih sejumlah pasangannya, Benjamin Oyang Noach (BON), Lambert Maupiku (LM), Simon Moshe Maahury (SMM) dan Sauloro Chau Petrusz (SCP), tanpa meminta izin secara sopan santun dari pasangan wakil bupatinya, JL.
Apalagi konfigurasi politik kian mengemuka karena BNO bakal merekrut BON untuk bertempur dalam pilkada MBD 2015-2020 nanti.
BNO dan BON kemungkinan akan memperoleh kendaraan politik PDIP dan PKPI. Bagaimana dengan JL?
Peluang orang nomor dua MBD ini menggunakan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Demokrat sangat terbuka karena kapasitas JL sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra MBD dan petahana wilayah itu.
Banyak analis memprediksi pasangan JL dan Nikolas Johan Kilikily (NJK) merupakan pasangan terkuat bahkan menjadi pasangan kuda hitam pada pilkada MBD kali ini.
NJK berkomitmen maju pada pilkada MBD kali ini akibat kekecewaan mendalam pemuka masyarakat Maluku di Jakarta itu atas pembagian kue proyek tak merata dari BNO sebagai bupati MBD kepada pengusaha Maluku, Theli Nio. Padahal, kontribusi nyata dan nyawa NJK dan kelompoknya terhadap kemenangan pasangan Orleta di Mahkamah Konstitusi (MK) pada akhir 2010 silam sangat besar dan tak dapat digantikan dengan biaya apapun.
Ibaratnya ada hutang moril yang belum mampu dibayar BNO dan kroni-kroninya. NJK sendiri telah mendaftarkan dirinya ke Gerindra, Hanura, NasDem, Demokrat dan Golkar untuk mengikuti fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) pada pertengahan April nanti.
Tiket politik terakhir untuk pilkada MBD diprediksi akan diraih Arnolis Laipeny (AL), mantan anggota DPRD Maluku 2004-2009 dan 2009-2014. Laipeny merupakan bagian dari kader Golkar yang setia kepada kubu Agung Laksono hasil Munas Golkar di Ancol, Jakarta Utara, awal tahun ini.
Lantas siapa pasangan wakil yang akan dipilih AL?
Kemungkinan ada sosok muda partai Golkar MBD asal Wetar, Lambert Maupiku (LM). Duet AL-LM merupakan duet ideal karena perpaduan kutub Babar dan Pulau-pulau Terselatan. Peluang AL menggaet Bastian Petrusz (BP) akan sulit terwujud karena beda kelompok kepentingan antara AL dan BP.
Namun, patut dicatat, jika akhirnya dualisme di kubu Golkar masih terus mengemuka hingga akhir tahun ini, kemungkinan Golkar tidak akan menerjunkan kadernya di pilkada pada empat kabupaten di Maluku bukan sesuatu yang mustahil.
Sebaliknya, bisa saja Golkar dari kubu Abu Rizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono sama-sama ngotot menerjunkan kader-kader terbaiknya maju bertarung di pilkada MBD dan pilkada lain di Maluku.
Jika kemungkinan terakhir terjadi, kader dan simpatisan Golkar kubu ARB kemungkinan kuat mendukung pasangan JL-NJK di pilkada MBD pada akhir tahun ini.
Simpul kekuatan kubu ARB di Maluku ada pada Anos Yermias yang kemungkinan kuat berkoalisi dengan kubu JL-NJK untuk melawan kekuatan BNO dan kaki tangannya di pilkada MBD episode kedua. Itu artinya, Pilkada MBD diperkirakan hanya akan diikuti tiga pasangan calon, BNO-BON, JL-NJK dan AL-LM. (bm09/bm07/bm12/bm01/bm10)
Sebagai catatan BNO dan JL yang sewaktu memenangi pilkada MBD episode pertama, November 2010 dan dilantik pada 26 April 2011, mengusung jargon Orleta, dikabarkan kini pecah kongsi akibat monopoli kewenangan yang berlebihan dari sang bupati MBD.
Selain itu, sebelum pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan MBD di Kisar, awal Maret lalu, BNO sudah memilih sejumlah pasangannya, Benjamin Oyang Noach (BON), Lambert Maupiku (LM), Simon Moshe Maahury (SMM) dan Sauloro Chau Petrusz (SCP), tanpa meminta izin secara sopan santun dari pasangan wakil bupatinya, JL.
Apalagi konfigurasi politik kian mengemuka karena BNO bakal merekrut BON untuk bertempur dalam pilkada MBD 2015-2020 nanti.
BNO dan BON kemungkinan akan memperoleh kendaraan politik PDIP dan PKPI. Bagaimana dengan JL?
Peluang orang nomor dua MBD ini menggunakan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Demokrat sangat terbuka karena kapasitas JL sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra MBD dan petahana wilayah itu.
Banyak analis memprediksi pasangan JL dan Nikolas Johan Kilikily (NJK) merupakan pasangan terkuat bahkan menjadi pasangan kuda hitam pada pilkada MBD kali ini.
NJK berkomitmen maju pada pilkada MBD kali ini akibat kekecewaan mendalam pemuka masyarakat Maluku di Jakarta itu atas pembagian kue proyek tak merata dari BNO sebagai bupati MBD kepada pengusaha Maluku, Theli Nio. Padahal, kontribusi nyata dan nyawa NJK dan kelompoknya terhadap kemenangan pasangan Orleta di Mahkamah Konstitusi (MK) pada akhir 2010 silam sangat besar dan tak dapat digantikan dengan biaya apapun.
Ibaratnya ada hutang moril yang belum mampu dibayar BNO dan kroni-kroninya. NJK sendiri telah mendaftarkan dirinya ke Gerindra, Hanura, NasDem, Demokrat dan Golkar untuk mengikuti fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) pada pertengahan April nanti.
Tiket politik terakhir untuk pilkada MBD diprediksi akan diraih Arnolis Laipeny (AL), mantan anggota DPRD Maluku 2004-2009 dan 2009-2014. Laipeny merupakan bagian dari kader Golkar yang setia kepada kubu Agung Laksono hasil Munas Golkar di Ancol, Jakarta Utara, awal tahun ini.
Lantas siapa pasangan wakil yang akan dipilih AL?
Kemungkinan ada sosok muda partai Golkar MBD asal Wetar, Lambert Maupiku (LM). Duet AL-LM merupakan duet ideal karena perpaduan kutub Babar dan Pulau-pulau Terselatan. Peluang AL menggaet Bastian Petrusz (BP) akan sulit terwujud karena beda kelompok kepentingan antara AL dan BP.
Namun, patut dicatat, jika akhirnya dualisme di kubu Golkar masih terus mengemuka hingga akhir tahun ini, kemungkinan Golkar tidak akan menerjunkan kadernya di pilkada pada empat kabupaten di Maluku bukan sesuatu yang mustahil.
Sebaliknya, bisa saja Golkar dari kubu Abu Rizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono sama-sama ngotot menerjunkan kader-kader terbaiknya maju bertarung di pilkada MBD dan pilkada lain di Maluku.
Jika kemungkinan terakhir terjadi, kader dan simpatisan Golkar kubu ARB kemungkinan kuat mendukung pasangan JL-NJK di pilkada MBD pada akhir tahun ini.
Simpul kekuatan kubu ARB di Maluku ada pada Anos Yermias yang kemungkinan kuat berkoalisi dengan kubu JL-NJK untuk melawan kekuatan BNO dan kaki tangannya di pilkada MBD episode kedua. Itu artinya, Pilkada MBD diperkirakan hanya akan diikuti tiga pasangan calon, BNO-BON, JL-NJK dan AL-LM. (bm09/bm07/bm12/bm01/bm10)