Perayaan Paskah PT Telkom Maluku, Rony Siantury: Tuhan Tidak Setengah-Setengah | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Perayaan Paskah PT Telkom Maluku, Rony Siantury: Tuhan Tidak Setengah-Setengah




Ambon - Berita Maluku. Ronaldus Parasian Siantury (49) atau dikenal dengan Ronnie Siantury, tampil memukau dengan melantunkan puji-pujian pada perayaan Paskah keluarga besar Telkom Group Maluku, di kantor Telkom Tersili, desa Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan (Letiseil) Ambon, Sabtu (11/4/2015).

Selain bernyanyi, mantan suami Atiek CB ini juga mau menyentuh hati ratusan karyawan dan pensiunan PT. Telkom lewat kisah hidupnya yang tidak pernah ia tutupi. Omong apa adanya tentang kegagalan masa lalunya, terutama mempertahankan janji pernikahan juga diakuinya murni sebagai kesalahannya.

Tak hanya ngetop lewat suara. Ronnie yang pernah menjadi presenter di acara kuis Piramida yang ditayangkan RCTI pun ikut mendongrak namanya. Pria kelahiran Makassar 3 September 1965 itu pun pernah membintangi sejumlah sinetron dan bermain di layar lebar.

Masa remajanya diakui sebagai seorang yang sombong karena terkenal dan banyak uang. "Waktu itu Tuhan ijinkan saya punya group yang namanya Trio Libels. Saya diberkati luar biasa dan terkenal. Saya merasa terkenal bukan karena Tuhan, tetapi saya terkenal karena kekuatan saya sendiri. Tak pernah melibatkan Tuhan sedikitpun dalam proses itu," akunya polos.

Padahal menurutnya, masa kecil dilaluinya dengan sederhana. Orang tua Ronnie adalah seorang pegawai negeri biasa, sehingga pergaulan dengan teman sebaya saat ia kecil terkadang membuat dirinya iri, karena tak mampu membeli sepasang sepatu yang asli seperti dimiliki teman-temannya.

Hingga mencapai usia 35 tahun, dirinya merasa punya banyak uang dan banyak teman. Bahkan ia akui pernah juga ngobat. Hampir setiap hari ia telan butir-butir obat terlarang. Semua dirampas kegelapan. Hidup tanpa harapan. Dalam situasi awut-awutan.

"Waktu itu saya punya banyak masalah. Masalah rumah tangga. Itu akhirnya bikin saya bingung sampai saya terjerumus dengan obat-obat terlarang. Dikira dengan obat-obatan bisa keluar dari masalah itu, tapi ternyata tidak," sebutnya.

Ketika menggunakan obat-obat terlarang, dirinya merasa tidak memiliki kesadaran yang benar, padahal dirinya ada punya ikatan dengan pekerjaan yang harus dilakukan dengan kesadaran. Akhirnya lama-kelamaan pekerjaan Ronnie satu per satu pun hilang.

"Saya merasa terjatuh hingga ke titik yang terendah. Tapi saat itu saya teringat Tuhan, lalu saya angkat tangan. Saya bilang Tuhan tolong saya," kisahnya.

Menurutnya, tak lama pertolongan Tuhan itu menghampiri dirinya. "Ketika Tuhan menolong saya, Tuhan tidak setengah-setengah karena Tuhan mengirim orang yang dapat membimbing saya. Disitulah Tuhan memulihkan hidup saya," akuinya.

Ia juga mengaku bahwa dalam keadaan dipengaruhi obat-obat terlarang, seharusnya dia masuk panti rehabilitasi. "Banyak teman-teman saya masuk panti rehabilitasi, tetapi saya tidak. Karena hanya dengan membaca firman, semua paranoid saya hilang."

Dalam setahun setelah Ronnie meninggalkan kebiasaanya itu, iapun dipanggil untuk melayani.

Menurut Ronnie yang kerap dipanggil berkhotbah ini, apa yang dilakukannya selama ini tak lain untuk menyenangkan hati Tuhan.

"Dulu saya mengandalkan diri saya, sehingga saya awut-awutan. Jatuh bangun. Tapi dengan pertolongan Tuhan, saya bisa berada di depan ibu dan bapak," katanya. (wage. L)
Indeks 8110220715361321204
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks