Memetik Kangkung Di Telaga Husse, Siswi SMA Tewas Diterkam Buaya | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Memetik Kangkung Di Telaga Husse, Siswi SMA Tewas Diterkam Buaya

Ambon - Berita Maluku. Nasib nahas dialami oleh Wulandari Skono (16), siswi SMA negeri Sanahu  itu akhirnya menjemput ajal, setelah di serang dan di seret ke dasar telaga oleh seekor buaya  pada telaga Huse Negeri Sanahu, kabupaten SBB. Kamis (9/4/2015).

Menurut keterangan dari saksi mata, Steven Mahoklory lewat seluler, pemuda Sanahu ini   mengisahkan, awalnya putri dari pasangan Kasmir Skono dan Agustina Lewen ini bersama tiga orang temannya yakni Lila Pitalessy dan Yuni Tahalele dan seorang lagi, mendatangi telaga yang berdekatan dengan kali Tala itu untuk memetik kangkung di telaga Husse.

Setengah jam berlangsung, sekira pukul 14.00 wit, korban yang saat itu telah berada di tengah telaga, secara tiba–tiba diserang oleh seekor buaya, hewan ganas itu mengigit kaki dan menyeret tubuh korban ke dasar telaga, sehingga korban tak berdaya dan harus merengang nyawa di lokasi kejadian. 

Sementara ketiga temannya yang kala itu masih berada di tepi kolam, tidak berdaya untuk membantu korban, pasalnya mereka juga diliputi perasaan takut menyaksikan kejadian yang menimpa temannya.

Mereka kemudian berinisiatif untuk kembali ke negeri Sanahu dan melaporkan kejadian itu kepada warga. Kabar itu sempat beredar dan tersiar ke desa–desa di sekitarnya.

Dengan spontan warga dari Negeri Sanahu, Tala dan beberapa desa lainnya kemudian berbondong–bondong mendatangi lokasi kejadian.

Ternyata tak berapa lama setalah mereka tiba di telaga tersebut, hewan melata itu kemudian  muncul di permukaan telaga dengan masih mengigit tubuh korban, tetapi masyarakat belum berani  menolong mengingat air telaga saat itu masih naik (air pono).

Setelah warga menunggu sampai sore hariya di mana air telaga mulai surut (meti), maka meraka  kemudian membuat jembatan untuk merintangi gerak dari buaya tersebut.

”Supaya dia seng lari ketempat persembunyiannya,” tutur saksi mata.    

Selain itu juga, warga beriktiar dengan meminta bantuan perahu kole-kole milik Erik Rahantein.

Rahantein kemudian bersama temannya Bren Nemelaman, mengayuh perahu kole-kole tersebut kearah  lokasi persembunyian buaya tersebut, tak lama berselang, buaya itu sempat beberapa mucul dengan masih tetap menggigit tubuh gadis itu yang sudah dalam kondisi yang mengenaskan, dimana lutut kaki korban telah patah.

Akhinya setelah waktu menyentuh pada pukul 23.00 WIT, buaya tersebut akhirnya menyerah dan melepaskan tubuh korban pada celah batang kayu di telaga. Sementara buaya tersebut menghilang.     
Anehnya tempat meletakan tubuh korban yang cabang kayu adalah merupakan tempat yang sama, ketika korban–korban sebelumnya di temukan.

Sebelumnya menurut penuturan Stanley Saparuane, pada tahun 2012 pernah terjadi penyerangan  buaya dengan korban seorang anak kecil, dimana isi perut korban akhirnya ditemukan di cabang kayu tersebut. (NK/bm 10)
Peristiwa 3073552326460115967
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks