Kejati Maluku Diminta Usut Proyek Jembatan Wai Kaputi SBB
http://www.beritamalukuonline.com/2015/04/kejati-maluku-diminta-usut-proyek.html
Ambon - Berita Maluku. Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku diminta mengusut proyek pengerjaan jembatan Wai Kaputi, di kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Pasalnya, jembatan yang pernah rusak akibat dihantam banjir bandang pada 2012 lalu, kemudian dikerjakan pada Agustus 2014, namun belum setahun usianya jembatan yang dibangun oleh Dinas PU Provinsi Maluku dan Bala Sungai Wilaya (BSW) Maluku dan Maluku Utara dengan anggaran miliaran rupiah kini ambruk lagi saat hujan deras melanda wilayah itu pada Kamis (5/3/2015) lalu.
"Proyek pengerjaan jembatan Wai Kaputi harus diselidiki oleh pihak kejaksaan. Saya melihat pekerjaan tersebut asal jadi, masakan baru setahun dibangun sudah ambruk lagi," kata Tokoh Muda Taniwel, Ferry Kasale kepada Berita Maluku, Sabtu (11/4/2015).
Ia menilai pengerjaan jembatan Wai Kaputi dengan menggunakan anggaran Negara Miliaran Rupiah itu tidak berkualitas sehingga mengabaikan aspek vital.
"Saya kira persolan ini ada indikasi penyalahguanan uang negara dalam Pengerjaan Proyek Jembatan tersebut, sehingga mengabaikan aspek vital bagi transportasi masyarakat," kata Kasale.
Kasale juga menjelaskan, bahwa selain pengerjaan tiang dan bentangan jembatan Wai Kaputi, pekerjaan talud penahan air maupun normalisasi sungai juga tidak maksimal.
"Berulangkali kami ribut-ribut soal proses pekerjaan dilapangan karena kami menduga proyek itu tidak sesuai perencanaan," katanya. (*/bm 10)
Pasalnya, jembatan yang pernah rusak akibat dihantam banjir bandang pada 2012 lalu, kemudian dikerjakan pada Agustus 2014, namun belum setahun usianya jembatan yang dibangun oleh Dinas PU Provinsi Maluku dan Bala Sungai Wilaya (BSW) Maluku dan Maluku Utara dengan anggaran miliaran rupiah kini ambruk lagi saat hujan deras melanda wilayah itu pada Kamis (5/3/2015) lalu.
"Proyek pengerjaan jembatan Wai Kaputi harus diselidiki oleh pihak kejaksaan. Saya melihat pekerjaan tersebut asal jadi, masakan baru setahun dibangun sudah ambruk lagi," kata Tokoh Muda Taniwel, Ferry Kasale kepada Berita Maluku, Sabtu (11/4/2015).
Ia menilai pengerjaan jembatan Wai Kaputi dengan menggunakan anggaran Negara Miliaran Rupiah itu tidak berkualitas sehingga mengabaikan aspek vital.
"Saya kira persolan ini ada indikasi penyalahguanan uang negara dalam Pengerjaan Proyek Jembatan tersebut, sehingga mengabaikan aspek vital bagi transportasi masyarakat," kata Kasale.
Kasale juga menjelaskan, bahwa selain pengerjaan tiang dan bentangan jembatan Wai Kaputi, pekerjaan talud penahan air maupun normalisasi sungai juga tidak maksimal.
"Berulangkali kami ribut-ribut soal proses pekerjaan dilapangan karena kami menduga proyek itu tidak sesuai perencanaan," katanya. (*/bm 10)