35.447 Siswa SMP Di Maluku Siap Ikut Ujian Nasional
http://www.beritamalukuonline.com/2015/04/35447-siswa-smp-di-maluku-siap-ikut.html
Ambon - Berita Maluku. Jumlah peserta ujian nasional (UN) tahun ajaran 2014/2015 tingkat SMP dan sederajat di 11 kabupaten/kota di Maluku tercatat sebanyak 35.447 siswa.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Maluku, Melky Lohy, di Ambon, Kamis mengatakan, jumlah peserta UN ini sudah termasuk siswa SMP Luar Biasa (SMPLB) dan peserta yang akan mengikuti ujian paket B dari 11 kabupaten/kota di Maluku.
Siswa SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat sebanyak 34.619 orang, siswa SMP luar biasa (SMPLB) 92 orang, sedangkan 736 lainnya adalah siswa peserta ujian paket B.
Peserta UN SMP dan MTs terbanyak yakni kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yakni 8.064 siswa, diikuti Kota Ambon (6.541 siswa), Seram Bagian Barat (SBB) 4.640 siswa, kabupaten Buru (2.679 siswa) dan Maluku Tenggara Barat (MTB) 2.581 siswa.
Peserta di Seram Bagian Timur (SBT) 2.335 siswa, Maluku Tenggara (Malra) 2.259 siswa, diikuti Kepulauan Aru (1.821 siswa), Buru Selatan (1.488 siswa), Kota Tual (1.442 siswa), dan Maluku Barat Daya (MBD) 1.597 siswa.
Peserta ujian paket B hanya di delapan kabupaten/kota yakni MTB sebanyak 141 orang, Kota Ambon 138 orang, Malteng 131 orang, SBB 71 orang, Kabupaten Buru 51 orang, Kota Tual 46 orang, dan Buru Selatan 45 orang.
Sedangkan siswa SMPLB yang akan mengikuti UN hanya di empat daerah yakni Kota Ambon (45 siswa), MTB (25 siswa), Malteng (12 siswa) dan Maluku Tenggara (10 siswa).
Dia mengakui, saat ini para siswa sedang mengikuti sejumlah tahapan persiapan menjelang ujian yang diprogramkan masing-masing sekolah, diantaranya bimbingan belajar dan ujicoba.
"Sedangkan ujian sekolah untuk siswa SMP sederajat yang akan mengikuti UN baru akan berlangsung pertengahan April," katanya.
Kendati hasil UN tidak menentukan standar kelulusan siswa, namun para siswa diminta untuk serius belajar dan mempersiapkan diri menghadapinya, karena hasil UN menjadi acuan dan standar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA sederajat.
Melky juga mengimbau orang tua untuk memperhatikan jadwal belajar siswa yang akan mengikuti UN, terutama mencegah mereka berkeluyuran di malam hari untuk melakukan kegiatan yang tidak jelas arah serta merugikan. (ant/bm 10)
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Maluku, Melky Lohy, di Ambon, Kamis mengatakan, jumlah peserta UN ini sudah termasuk siswa SMP Luar Biasa (SMPLB) dan peserta yang akan mengikuti ujian paket B dari 11 kabupaten/kota di Maluku.
Siswa SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat sebanyak 34.619 orang, siswa SMP luar biasa (SMPLB) 92 orang, sedangkan 736 lainnya adalah siswa peserta ujian paket B.
Peserta UN SMP dan MTs terbanyak yakni kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yakni 8.064 siswa, diikuti Kota Ambon (6.541 siswa), Seram Bagian Barat (SBB) 4.640 siswa, kabupaten Buru (2.679 siswa) dan Maluku Tenggara Barat (MTB) 2.581 siswa.
Peserta di Seram Bagian Timur (SBT) 2.335 siswa, Maluku Tenggara (Malra) 2.259 siswa, diikuti Kepulauan Aru (1.821 siswa), Buru Selatan (1.488 siswa), Kota Tual (1.442 siswa), dan Maluku Barat Daya (MBD) 1.597 siswa.
Peserta ujian paket B hanya di delapan kabupaten/kota yakni MTB sebanyak 141 orang, Kota Ambon 138 orang, Malteng 131 orang, SBB 71 orang, Kabupaten Buru 51 orang, Kota Tual 46 orang, dan Buru Selatan 45 orang.
Sedangkan siswa SMPLB yang akan mengikuti UN hanya di empat daerah yakni Kota Ambon (45 siswa), MTB (25 siswa), Malteng (12 siswa) dan Maluku Tenggara (10 siswa).
Dia mengakui, saat ini para siswa sedang mengikuti sejumlah tahapan persiapan menjelang ujian yang diprogramkan masing-masing sekolah, diantaranya bimbingan belajar dan ujicoba.
"Sedangkan ujian sekolah untuk siswa SMP sederajat yang akan mengikuti UN baru akan berlangsung pertengahan April," katanya.
Kendati hasil UN tidak menentukan standar kelulusan siswa, namun para siswa diminta untuk serius belajar dan mempersiapkan diri menghadapinya, karena hasil UN menjadi acuan dan standar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA sederajat.
Melky juga mengimbau orang tua untuk memperhatikan jadwal belajar siswa yang akan mengikuti UN, terutama mencegah mereka berkeluyuran di malam hari untuk melakukan kegiatan yang tidak jelas arah serta merugikan. (ant/bm 10)