Warga Ambon Trauma Melewati Kawasan Piere Tendean Halong | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Warga Ambon Trauma Melewati Kawasan Piere Tendean Halong


Ambon - Berita Maluku. Akibat kecelakaan beruntun pada Jumat (27/3/2015) kemarin membuat sejumlah warga trauma saat melewati kawasan jalan Piere Tendean, desa Halong Kecamatan Baguala, Ambon.

Menyikapi peristiwa maut di kawasan yang telah menewaskan 7 orang itu, salah seorang pengendara ojek yang setiap hari membawa penumpang dari Ambon ke desa Passo, mengaku trauma saat melewati kawasan itu.

Erick pun bereaksi saat ditanya media ini. Dengan tangan kanan yang menyapu kepalanya, Erick mengaku hampir setiap hari ia mengantarkan pelanggannya melewati kawasan itu.

"Kalau dari arah Ambon mau naik ke tanjakan Halong itu, beta biasanya melaju kencang. Begitu juga kendaraan lain yang searah. Memang beta selalu hati-hati, soalnya beta sudah dengar bahwa disitu sering terjadi kecelakaan. Yang beta waspadai hanya kendaraan yang turun dari arah atas, sebab takutnya kalau ada yang sudah mabuk atau remnya tidak berfungsi seperti peristiwa kemarin," tuturnya, pada media ini, Sabtu (28/3/2015).

Selain tanjakan yang tinggi, Erick juga selalu mewaspadai setiap belokan atau tikungan di kawasan itu. "Disitu persoalannya rumit kalau seng ada pengamanan, karena belokan dan tanjakannya cukup berbahaya," bilangnya


Dia pun minta agar pemerintah sesegera mungkin memperhatikan kawasan-kawasan rawan di Ambon, terutama di jalan Piere Tendean yang sudah sering memakan korban jiwa.

Menurutnya, pemerintah atau pihak berwajib perlu membuat peraturan atau tanda khusus kepada semua kendaraan terutama terhadap kendaraan besar seperti truk untuk melintasi kawasan rawan kecelakaan, artinya tidak membawa kendaraan melewati kecepatan yang ditentukan.

"Truk yang lewat di situ, kecepatannya harus dibawah 60 km/jam. Kalau kedapatan ada yang diatas kecepatan itu, lebih baik ditilang saja," usulnya.

Ia minta, pemerintah jangan terlalu fokus di pusat kota saja, seperti mengatur parkiran kendaraan dan lain-lain. "Di luar kota ini kan ada banyak masalah. Beta minta pemerintah harus segera tanggapi peristiwa kemarin. Jangan diam-diam saja," sebutnya.

Selain Erick, Yongky juga mengaku selalu hati-hati membawa kendaraanya melewati kawasan itu.

"Beta selalu hati-hati lewat di kawasan itu, tapi sebagai orang percaya, beta selalu angkat hati minta Tuhan jaga beta di jalan," sebutnya.

Menyikapi peristiwa Jumat kelam di kawasan itu, Yongky berpandangan lain. Menurutnya ada sebab baru ada akibatnya.

Dijelaskan, sebabnya adalah adanya unsur kelalaian dan akibatnya adalah kecelakaan yang menghilangkan nyawa manusia.

"Jadi supir dan pemilik kendaraan telah lalai dalam mengurusi kendaraan. Masakan sebagai pengemudi tidak tau kalau mekanik mobilnya sedang rusak. Kok kendaraan sebesar itu yang tiap hari melaju di jalanan umum tidak diperhatikan, apalagi mobil itu sudah tua, jangan-jangan ada unsur lain," sebutnya.

Karena itu, ia minta supir dan pemilik kendaraan truk PT Wijaya Karya (Wika) untuk diproses hukum, karena telah membuat banyak korban meninggal dan cacat seumur hidup.

"Jangan hanya supir saja yang dihukum berat. Ini kan ada unsur kelalaian, jadi mereka harus diproses dan kemudian dihukum supaya tidak lagi terulang peristiwa yang sama dikemudian hari, terutama bagi para supir dan pemilik kendaraan truk lain yang mengoperasikan kendaraannya di jalan-jalan umum," sebutnya.

Ia mengharapkan, kasus ini tidak disepelekan, karena itu pihak berwajib segera melakukan investigasi terkait peristiwa kecelakaan maut itu dan kemudian memprosesnya secara hukum terhadap supir dan pemilik kendaraan.

Ia berharap, pengendara yang melewati kawasan yang berbelok-belok dan terjal itu harus lebih berhati-hati. (bm 10)
Indeks 7451728024133930111
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks