Paket Orno-Maupiku Dianggap Melecehkan Orang Kisar | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Paket Orno-Maupiku Dianggap Melecehkan Orang Kisar

Barnabas Orno - Lambert Maupiku

Ambon - Berita Maluku. Simpul-simpul peta kekuatan politik menuju pemilihan kepala daerah di Kabupaten Maluku Barat Daya pada Desember 2015 mulai tersingkap meski belum final diputuskan lembaga penyelenggara pemilihan umum setempat.

Adapun sosok utama yang bakal menjadi ’Raja’ dalam percaturan politik lokal adalah Bupati MBD 2011-2016 Barnabas Nataniel Orno (BNO), sang petahana (incumbent). Selain punya barisan tempur yang memadai, BNO juga punya kekuatan finansial yang kuat untuk melumpuhkan rival-rivalnya, Nikolas Kilikili (NKK), Simon Moshe Maahury (SMM), Arnolis Laipeny (AL), maupun Melkias Lodewijk Frans (MLF).
Letak persoalan terletak pada siapa tandem final BNO, antara Lambert Maupiku (anggota DPRD MBD 2010-2014 dan 2014-2019), Benjamin Oyang Noach (BON, Dirut PD Kalwedo), Sauloro Chau Petrusz (SCP, Ketua DPRD MBD dua periode), Anos Yermias (AY, Korda Golkar MTB-MBD) atau Evert Mosse (EM,Ketua DPC Gerindra MBD dan Wakil Ketua DPRD MBD 2014-2019).

Informasi belum resmi menyatakan BNO telah berpasangan dengan LM untuk maju berlaga pada pilkada MBD jilid II.

Yang diinfokan selama ini BNO tetap menyusun dan merapatkan barisan tempur tradisional di Babar dan sekitarnya, sementara LM akan menjaga basis di daerah pemilihan (dapil) Kecamatan Pulau Wetar.

Untuk diketahui pada pileg 9 April 2014, LM hanya mengantongi lebih dari 600 suara atau turun drastis dari raihan pada pileg 1999 silam.

Konfigurasi kekuatan politik Babar dan Wetar yang ’inheren’ dalam pasangan BNO-LM secara tidak langsung (maaf) ’melecehkan’ kekuatan politik riil orang Kisar yang ada pada diri BON, SCP, AY dan EM.

Rivalitas (perseteruan) BNO dengan orang Kisar bakal kembali memasuki babak baru jika akhirnya mantan Wakil Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) periodesasi 2006-2011 itu lebih memilih berpasangan dengan LM.

Sebelumnya, BNO membalas caci maki sebagian kecil elite di Kisar dengan mengembalikan pusat pemerintahan MBD dari Wonreli, Kisar, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan ke Tiakur, Kecamatan Pulau Moa, 26 November 2012, sesuai amanat Pasal 7 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukkan Kabupaten MBD di Maluku.

Ada sedikit kekecewaan orang Kisar terhadap kepemimpinan BNO yang dianggap tidak menghargai tradisi sopan santun (honoli, snyoli lieta) orang MBD. Namun, rasa kecewa orang Kisar terhadap penguasa MBD ini tak bertahan lama karena sewaktu pileg 9 April tahun lalu, adik kandung BNO, Francois Orno, justru menang telak di Kisar atas sumber daya manusia lokal.

Kepala Wilayah Kecamatan, kepala dinas maupun Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) asal Kisar diintimidasi untuk memenangkan adik kandung BNO.

Kini BNO datang lagi dengan skenario baru memaketkan dirinya dengan putra Wetar, LM.

’’Kalau sampai pak Abas tidak satu paket dengan orang Kisar, ini pukulan sekaligus pelecehan terhadap orang Kisar. Saatnya orang Kisar bersatu dan memilih calon bupati dari Kisar. Saya kagum dengan Bu Mos (SMM) maupun Bung Mecky (MLF) karena kedua sosok ini punya karakter kuat sebagai pemimpin MBD lima tahun ke depan,’’ jelas Agus Kaimarehe, salah satu warga Kisar di Ambon, Rabu (11/3/ 2015).
Justru, kata Agus, paket BNO-LM akan mempermudah orang Kisar dan pasangan dari Babar untuk memenangi pertarungan sengit di pilkada MBD.

’’Kalau Bu Mos deng Bu Mecky maju, orang Kisar harus nyatakan sikap untuk hanya pilih mereka, bukan pasangan lain. Cuma yang katong lihat pejabat-pejabat dari Kisar banyak yang suka jadi penjilat deng takut jabatan hilang karena tekanan politik. Nah, ini yang harus diwaspadai,’’ pungkasnya. (bm07/bm09/bm05)
Pilkada Maluku 4917067313273438977
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks