Maahury Lawan Tangguh Orno, Frans Siap 4 Calon Wakilnya
http://www.beritamalukuonline.com/2015/03/maahury-lawan-tangguh-orno-frans-siap-4.html
Ambon - Berita Maluku. Tekad Simon Moshe Maahury melawan petahana, Barnabas Nataniel Orno (BNO), pada pemilihan kepala daerah Maluku Barat Daya pada Desember 2015 sulit dibendung lagi.
Meski belum mengantongi satupun rekomendasi partai politik, namun SMM telah menyatakan diri maju bertarung sampai titik darah penghabisan dan karier birokrasinya habis.
Bagi SMM, siapapun rival politiknya diizinkan menduduki singgasana MBD Satu, asal bukan rival utama, BNO. Kekalahan tipis di masa injury time pilkada MBD episode perdana pada akhir 2010 silam jualah pemicu dendam mengapa SMM tak rela sang incumbent---BNO---terus duduk manis di kursi empuk di imperium hutan kayu putih Tiakur, Pulau Moa, untuk lima tahun berikutnya.
Sewaktu pilkada MBD jilid pertama, SMM berpasangan dengan Arnolis Laipeny (AL) yang juga mantan anggota DPRD Maluku dua periode, 1999-2004 dan 2004-2009. Pasangan SMM-AL mengusung akronim politik ASI.
Kekalahan SMM hanya sepele, dia memilih tidak berkoalisi dengan kandidat lainnya, hanya berkoalisi dengan rakyat dan Tuhan. Itupula yang menyebabkan pasangan lain, Melkias Frans-Yahya Oraplean (FAJAR), Jopi Patty-Anos Yermias (JAYA), Septinus Hematang-Utha Kabalmay (SEKA), Jafet Damamain-Benjamin Noach (INA AMA), Tomy Franky Rumihin-Marcelina Watruty (ONLY) dan Karel Jacobus-George Letelay, merasa tak dihargai sehingga gabung jurus dengan pasangan BNO dan Johanis Letelay (ORLETA) menghancurkan basis-basis pertahanan ASI di seluruh kecamatan dan memastikan diri sebagai pemenang pilkada MBD edisi perdana.
Kelebihan kepercayaan diri (over confidence) yang menyebabkan pasangan ASI takluk atas pasangan ORLETA atau diterjemahkan harfiah secara adat berarti Tuan Tanah, Tuan Negeri.
Belajar dari kekalahan di masa injury time, SMM kini datang dengan format dan strategi baru yang lebih mumpuni.
Mengetahui basis massa Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kecamatan Leti, Kecamatan Romang dan Kecamatan Wetar relative besar dan kuat secara tradisional, SMM menyerukan seluruh pendukungnya untuk merapatkan barisan dan menyatukan langkah memasuki imperium Tiakur nan permai.
’’Saya meminta seluruh pendukung saya baik di pemerintahan maupun di kalangan akar rumput (grass root) agar satukan barisan dan kita rebut kembali kepercayaan dan amanah rakyat untuk memimpin MBD periode 5 tahun selanjutnya. MBD butuh perubahan dan hanya pemimpin yang mengakar di hati rakyat yang mampu mengemban kepercayaan suci tersebut,’’ tekad SMM kepada Berita Maluku melalui ponselnya dari Kisar, Selasa (10/3/2015) malam.
SMM optimis dengan merapatkan barisan, simpul-simpul kekuatan akan terurai dan dukungan riil akan mengalir dengan sendirinya.
’’Saya sepakat dengan pernyataan yang mengatakan kalau MBD butuh pemimpin yang bermoral, humanis, berkarakter dan memahami dengan benar tugas dan keterpanggilan jiwanya untuk melayani dengan tulus. MBD tak bisa dipimpin sosok yang hanya menebar janji tapi lupa menepatinya,’’ sindir mantan ajudan Wakil Gubernur Maluku Paula Renyaan/Bataona.
Sebagai sosok muda yang juga petarung sejati, SMM masih punya kekuatan terselubung yang paten di lingkaran Pemerintah Kabupaten MBD hingga di internal Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat.
Kekalahan SMM bukan karena dirinya kalah donasi suara, tapi minimnya kontribusi pasangannya, AL di jasirah Kepulauan Babar menyebabkan ASI kalah tipis dari ORLETA. Jika saja AL mampu memberikan kontribusi suara yang besar dan berimbang, pasangan ASI berpeluang kuat memenangi pilkada MBD jilid pertama hanya dalam satu putaran.
’’Di banding sosok muda MBD lainnya, SMM merupakan tipikal petarung dan berani menempuh risiko apapun. Penjegalan karier SMM oleh penguasa MBD merupakan salah satu sebab SMM ingin maju bertarung lagi di pilkada MBD kali ini. Selain itu, SMM masih dianggap sebagai lawan tanggung penguasa MBD saat ini,’’ ungkap Zadrak Mauleky, salah satu komponen pemuda MBD di Ambon, pekan lalu.
Dia menyerukan pendukung setia SMM agar tak terpengaruh rayuan apapun dari pasangan lain menjelang pelaksanaan pilkada MBD.
’’Kami meminta para camat dan pegawai asal Pulau-pulau Terselatan, Romang, Wetar, Damer, Leti dan sekitarnya agar tetap profesional, tidak terpengaruh isu-isu murahan, tidak takut diintimidasi simpul-simpul kekuasaan sebab 4 bulan lagi petahana akan meletakan jabatan. Pilihlah pemimpin yang berkarakter dan bermoral, jangan pilih calon-calon yang kini lagi bermasalah dengan kasus-kasus hukum atau hanya bagaikan sinterklas politik. Bu Mos (SMM) itu sudah teruji menjadi korban politik hanya karena keinginannya membela kepentingan rakyat MBD di atas segala-galanya, di atas kepentingan diri dan keluarganya,’’ seru Mauleky.
MEMILIH EMPAT CALON WAKIL
Meski belum secara gamblang menentukan langkah politiknya menuju pilkada MBD, Ketua Komisi A DPRD Maluku Melkias ’’Mecky’’ Frans (MF) telah menyatakan komitmennya untuk maju bertarung jika tak ada sosok nomor urut satu dari Kecamatan Pulau-pulau Terselatan dan sekitarnya.
Oleh karena itu, ungkap wakil rakyat Maluku yang sangat vocal dan pemberani ini, deal-deal politik telah dia komunisikan dengan empat kader maupun pengurus partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten MBD, Semy Ony Yaki, Semy Theodorus, Erick Angkie dan Kimdevits Markus.
’’Saya sudah tetapkan mereka ini sebagai pasangan wakil saya jika saya akhirnya menyatakan diri maju bertarung di pilkada MBD,’’ koar MF dalam bincang-bincang dengan kru media online ini, Selasa (10/3) petang.
Artinya, ujar MF, di luar empat calon wakilnya itu tak ada lagi sosok lainnya sebagai wakil saya di pilkada MBD nanti.
’’Hanya empat orang ini saja yang akan menjadi wakil saya. Jadi pintu sudah tertutup untuk lainnya,’’ kilahnya.
BNO PILIH LAMBERT MAUPIKU
Di tengah pergulatan politik PDI Perjuangan MBD yang saat ini tengah melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab) di Oirata, Kisar, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, berhembus informasi tak resmi kalau BNO telah memilih anggota DPRD MBD Lambert Maupiku (LM) sebagai calon wakilnya di pilkada MBD.
’’Saya dapat informasi kalau hasil pertemuan di Ambon, Senin malam (9/3/2015), pak Abas (BNO) telah memilih Bu Bambe (LM) sebagai wakilnya. Ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan di penginapan pak Bob Mosse di Kisar,’’ kata sumber tak resmi media ini, Selasa pagi.
Informasi lain menyebutkan deal politik BNO dan LM belum final, karena PDIP lebih menjagokan Benjamin Oyang Noach (BON) sebagai pasangan serasi BNO meruntuhkan obsesi politik SMM dan lain-lain di Kisar dan sekitarnya.
STRATEGI DI INJURI TIME
Menjelang hari meletakan jabatannya pada Juli 2015, sesuai informasi yang diperoleh Berita Maluku dari Tiakur, tadi malam, diduga petahana telah mengumpulkan sejumlah kepala wilayah kecamatan (Camat) untuk memastikan dukungan politiknya. Bahkan, ada dukungan dana kepada panitia pelaksana Sidang Jemaat di beberapa jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) di wilayah perbatasan Republik Indonesia, Timor Leste dan Australia.
’’Ada informasi di mana beberapa camat dipanggil ke Tiakur dengan alasan akan dilantik, tetapi setelah sampai di Tiakur, ternyata mereka diperintahkan mengamankan penguasa saat pilkada MBD,’’ kata Thomas, salah satu warga Moa.
Thomas mengaku kekuatan politik BNO di MBD masih kuat dan akan sulit tertandingi saat digelarnya pilkada MBD episode kedua.
’’Saya berani taruhan kalau kans pak Abas (BNO) untuk menang mudah di pilkada MBD sangat besar. Banyak masyarakat yang inginkan pak Abas melanjutkan sisa pekerjaan rumah yang belum diselesaikan selama 5 tahun lalu. Berpasangan dengan siapa pun pak Abas akan menang mudah,’’ pungkas kontraktor lokal MBD. (bm08/bm02/bm07/bm01)
Meski belum mengantongi satupun rekomendasi partai politik, namun SMM telah menyatakan diri maju bertarung sampai titik darah penghabisan dan karier birokrasinya habis.
Bagi SMM, siapapun rival politiknya diizinkan menduduki singgasana MBD Satu, asal bukan rival utama, BNO. Kekalahan tipis di masa injury time pilkada MBD episode perdana pada akhir 2010 silam jualah pemicu dendam mengapa SMM tak rela sang incumbent---BNO---terus duduk manis di kursi empuk di imperium hutan kayu putih Tiakur, Pulau Moa, untuk lima tahun berikutnya.
Sewaktu pilkada MBD jilid pertama, SMM berpasangan dengan Arnolis Laipeny (AL) yang juga mantan anggota DPRD Maluku dua periode, 1999-2004 dan 2004-2009. Pasangan SMM-AL mengusung akronim politik ASI.
Kekalahan SMM hanya sepele, dia memilih tidak berkoalisi dengan kandidat lainnya, hanya berkoalisi dengan rakyat dan Tuhan. Itupula yang menyebabkan pasangan lain, Melkias Frans-Yahya Oraplean (FAJAR), Jopi Patty-Anos Yermias (JAYA), Septinus Hematang-Utha Kabalmay (SEKA), Jafet Damamain-Benjamin Noach (INA AMA), Tomy Franky Rumihin-Marcelina Watruty (ONLY) dan Karel Jacobus-George Letelay, merasa tak dihargai sehingga gabung jurus dengan pasangan BNO dan Johanis Letelay (ORLETA) menghancurkan basis-basis pertahanan ASI di seluruh kecamatan dan memastikan diri sebagai pemenang pilkada MBD edisi perdana.
Kelebihan kepercayaan diri (over confidence) yang menyebabkan pasangan ASI takluk atas pasangan ORLETA atau diterjemahkan harfiah secara adat berarti Tuan Tanah, Tuan Negeri.
Belajar dari kekalahan di masa injury time, SMM kini datang dengan format dan strategi baru yang lebih mumpuni.
Mengetahui basis massa Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kecamatan Leti, Kecamatan Romang dan Kecamatan Wetar relative besar dan kuat secara tradisional, SMM menyerukan seluruh pendukungnya untuk merapatkan barisan dan menyatukan langkah memasuki imperium Tiakur nan permai.
’’Saya meminta seluruh pendukung saya baik di pemerintahan maupun di kalangan akar rumput (grass root) agar satukan barisan dan kita rebut kembali kepercayaan dan amanah rakyat untuk memimpin MBD periode 5 tahun selanjutnya. MBD butuh perubahan dan hanya pemimpin yang mengakar di hati rakyat yang mampu mengemban kepercayaan suci tersebut,’’ tekad SMM kepada Berita Maluku melalui ponselnya dari Kisar, Selasa (10/3/2015) malam.
SMM optimis dengan merapatkan barisan, simpul-simpul kekuatan akan terurai dan dukungan riil akan mengalir dengan sendirinya.
’’Saya sepakat dengan pernyataan yang mengatakan kalau MBD butuh pemimpin yang bermoral, humanis, berkarakter dan memahami dengan benar tugas dan keterpanggilan jiwanya untuk melayani dengan tulus. MBD tak bisa dipimpin sosok yang hanya menebar janji tapi lupa menepatinya,’’ sindir mantan ajudan Wakil Gubernur Maluku Paula Renyaan/Bataona.
Sebagai sosok muda yang juga petarung sejati, SMM masih punya kekuatan terselubung yang paten di lingkaran Pemerintah Kabupaten MBD hingga di internal Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat.
Kekalahan SMM bukan karena dirinya kalah donasi suara, tapi minimnya kontribusi pasangannya, AL di jasirah Kepulauan Babar menyebabkan ASI kalah tipis dari ORLETA. Jika saja AL mampu memberikan kontribusi suara yang besar dan berimbang, pasangan ASI berpeluang kuat memenangi pilkada MBD jilid pertama hanya dalam satu putaran.
’’Di banding sosok muda MBD lainnya, SMM merupakan tipikal petarung dan berani menempuh risiko apapun. Penjegalan karier SMM oleh penguasa MBD merupakan salah satu sebab SMM ingin maju bertarung lagi di pilkada MBD kali ini. Selain itu, SMM masih dianggap sebagai lawan tanggung penguasa MBD saat ini,’’ ungkap Zadrak Mauleky, salah satu komponen pemuda MBD di Ambon, pekan lalu.
Dia menyerukan pendukung setia SMM agar tak terpengaruh rayuan apapun dari pasangan lain menjelang pelaksanaan pilkada MBD.
’’Kami meminta para camat dan pegawai asal Pulau-pulau Terselatan, Romang, Wetar, Damer, Leti dan sekitarnya agar tetap profesional, tidak terpengaruh isu-isu murahan, tidak takut diintimidasi simpul-simpul kekuasaan sebab 4 bulan lagi petahana akan meletakan jabatan. Pilihlah pemimpin yang berkarakter dan bermoral, jangan pilih calon-calon yang kini lagi bermasalah dengan kasus-kasus hukum atau hanya bagaikan sinterklas politik. Bu Mos (SMM) itu sudah teruji menjadi korban politik hanya karena keinginannya membela kepentingan rakyat MBD di atas segala-galanya, di atas kepentingan diri dan keluarganya,’’ seru Mauleky.
MEMILIH EMPAT CALON WAKIL
Meski belum secara gamblang menentukan langkah politiknya menuju pilkada MBD, Ketua Komisi A DPRD Maluku Melkias ’’Mecky’’ Frans (MF) telah menyatakan komitmennya untuk maju bertarung jika tak ada sosok nomor urut satu dari Kecamatan Pulau-pulau Terselatan dan sekitarnya.
Oleh karena itu, ungkap wakil rakyat Maluku yang sangat vocal dan pemberani ini, deal-deal politik telah dia komunisikan dengan empat kader maupun pengurus partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten MBD, Semy Ony Yaki, Semy Theodorus, Erick Angkie dan Kimdevits Markus.
’’Saya sudah tetapkan mereka ini sebagai pasangan wakil saya jika saya akhirnya menyatakan diri maju bertarung di pilkada MBD,’’ koar MF dalam bincang-bincang dengan kru media online ini, Selasa (10/3) petang.
Artinya, ujar MF, di luar empat calon wakilnya itu tak ada lagi sosok lainnya sebagai wakil saya di pilkada MBD nanti.
’’Hanya empat orang ini saja yang akan menjadi wakil saya. Jadi pintu sudah tertutup untuk lainnya,’’ kilahnya.
BNO PILIH LAMBERT MAUPIKU
Di tengah pergulatan politik PDI Perjuangan MBD yang saat ini tengah melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab) di Oirata, Kisar, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, berhembus informasi tak resmi kalau BNO telah memilih anggota DPRD MBD Lambert Maupiku (LM) sebagai calon wakilnya di pilkada MBD.
’’Saya dapat informasi kalau hasil pertemuan di Ambon, Senin malam (9/3/2015), pak Abas (BNO) telah memilih Bu Bambe (LM) sebagai wakilnya. Ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan di penginapan pak Bob Mosse di Kisar,’’ kata sumber tak resmi media ini, Selasa pagi.
Informasi lain menyebutkan deal politik BNO dan LM belum final, karena PDIP lebih menjagokan Benjamin Oyang Noach (BON) sebagai pasangan serasi BNO meruntuhkan obsesi politik SMM dan lain-lain di Kisar dan sekitarnya.
STRATEGI DI INJURI TIME
Menjelang hari meletakan jabatannya pada Juli 2015, sesuai informasi yang diperoleh Berita Maluku dari Tiakur, tadi malam, diduga petahana telah mengumpulkan sejumlah kepala wilayah kecamatan (Camat) untuk memastikan dukungan politiknya. Bahkan, ada dukungan dana kepada panitia pelaksana Sidang Jemaat di beberapa jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) di wilayah perbatasan Republik Indonesia, Timor Leste dan Australia.
’’Ada informasi di mana beberapa camat dipanggil ke Tiakur dengan alasan akan dilantik, tetapi setelah sampai di Tiakur, ternyata mereka diperintahkan mengamankan penguasa saat pilkada MBD,’’ kata Thomas, salah satu warga Moa.
Thomas mengaku kekuatan politik BNO di MBD masih kuat dan akan sulit tertandingi saat digelarnya pilkada MBD episode kedua.
’’Saya berani taruhan kalau kans pak Abas (BNO) untuk menang mudah di pilkada MBD sangat besar. Banyak masyarakat yang inginkan pak Abas melanjutkan sisa pekerjaan rumah yang belum diselesaikan selama 5 tahun lalu. Berpasangan dengan siapa pun pak Abas akan menang mudah,’’ pungkas kontraktor lokal MBD. (bm08/bm02/bm07/bm01)