LAMI Maluku Minta Panwaslu SBT Harus Merepresentasikan Kewilayahan
http://www.beritamalukuonline.com/2015/03/lami-maluku-minta-panwaslu-sbt-harus.html
Ambon - Berita Maluku. Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Maluku mengimbau Tim Seleksi agar mempertimbangan unsur keterwakilan wilayah dalam penentuan anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Seram Bagian Timur yang baru.
’’Harapan kami para pemuda SBT adalah Pilkada SBT tahun ini harus lebih baik dan lebih aman dari dua episode pilkada SBT sebelumnya,’’ ungkap Ketua LAMI Maluku Abdul Jalil Rumfot kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Jumat (6/3/2015).
LAMI, jelas Jalil, menghendaki komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) maupun anggota Panwaslu SBT tetap independen (netral) dan professional menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sehingga pesta demokrasi SBT dapat melahirkan pemimpin yang berkarakter, berintegritas dan dekat dengan rakyat.
’’KPU dan Panwaslu harus netral. KPU yang telah dibentuk, telah teruji saat Pileg 2014 lalu. Kalau Bawaslu melalui Timsel saat ini telah melakukan berbagai tahapan penjaringan calon anggota Panwas SBT. Saya selaku anak negeri SBT sangat mengharapkan nantinya dalam menentukan anggota Panwaslu ada syarat keterwakilan wilayah, sebab di SBT ada yang berasal dari Gorom, Wakate, Bula, Werinama, Seram Timur dan Tutuk Tolu. Dari 6 calon yang lolos, 1 dari Seram Timur, 1 dari Tutuk Tolu, dan 4 dari Gorom, sehingga fenomena ini harus menjadi catatan bagi Timsel’’.
Rumfot optimistis dari ke-6 sosok yang lolos penjaringan, ada yang punya ketulusan dan beramanah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk mengawal proses demokrasi di SBT agar terlaksana secara elegan dan fair.
’’Saya yakin dari 6 nama yang lolos sampai saat ini merupakan putra dan putri terbaik SBT yang mampu menjalankan amanah ini,’’ ungkapnya.
Dia khawatir jika anggota Panwaslu SBT tidak mempertimbangkan unsur keterwakilan wilayah akan memantik ketidaknetralan saat pelaksanaan pilkada di wilayah itu.
’’Keterwakilan wilayah itu sangat penting karena kalau tidak, indikasi keberpihakan Panwaslu kepada kandidat tertentu pasti akan terjadi. Bukan kami meragukan komitmen penyelenggara, sebab jujur saja dari setiap calon Panwaslu SBT saat ini ada yang pernah menjadi Jurkam atau punya kedekatan emosional dengan para calon bupati dan wakil bupati SBT periode lima tahun berikut,’’ tandasnya. (bm01)
’’Harapan kami para pemuda SBT adalah Pilkada SBT tahun ini harus lebih baik dan lebih aman dari dua episode pilkada SBT sebelumnya,’’ ungkap Ketua LAMI Maluku Abdul Jalil Rumfot kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Jumat (6/3/2015).
LAMI, jelas Jalil, menghendaki komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) maupun anggota Panwaslu SBT tetap independen (netral) dan professional menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sehingga pesta demokrasi SBT dapat melahirkan pemimpin yang berkarakter, berintegritas dan dekat dengan rakyat.
’’KPU dan Panwaslu harus netral. KPU yang telah dibentuk, telah teruji saat Pileg 2014 lalu. Kalau Bawaslu melalui Timsel saat ini telah melakukan berbagai tahapan penjaringan calon anggota Panwas SBT. Saya selaku anak negeri SBT sangat mengharapkan nantinya dalam menentukan anggota Panwaslu ada syarat keterwakilan wilayah, sebab di SBT ada yang berasal dari Gorom, Wakate, Bula, Werinama, Seram Timur dan Tutuk Tolu. Dari 6 calon yang lolos, 1 dari Seram Timur, 1 dari Tutuk Tolu, dan 4 dari Gorom, sehingga fenomena ini harus menjadi catatan bagi Timsel’’.
Rumfot optimistis dari ke-6 sosok yang lolos penjaringan, ada yang punya ketulusan dan beramanah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk mengawal proses demokrasi di SBT agar terlaksana secara elegan dan fair.
’’Saya yakin dari 6 nama yang lolos sampai saat ini merupakan putra dan putri terbaik SBT yang mampu menjalankan amanah ini,’’ ungkapnya.
Dia khawatir jika anggota Panwaslu SBT tidak mempertimbangkan unsur keterwakilan wilayah akan memantik ketidaknetralan saat pelaksanaan pilkada di wilayah itu.
’’Keterwakilan wilayah itu sangat penting karena kalau tidak, indikasi keberpihakan Panwaslu kepada kandidat tertentu pasti akan terjadi. Bukan kami meragukan komitmen penyelenggara, sebab jujur saja dari setiap calon Panwaslu SBT saat ini ada yang pernah menjadi Jurkam atau punya kedekatan emosional dengan para calon bupati dan wakil bupati SBT periode lima tahun berikut,’’ tandasnya. (bm01)