JR Harap Jemaat GPM Tetap Solid Jelang Pilkada MBD
http://www.beritamalukuonline.com/2015/03/jr-harap-jemaat-gpm-tetap-solid-jelang.html
John Ruhulessin |
Selama lebih kurang 4 hari di MBD, JR membuka secara resmi Persidangan Jemaat ke-31 Klasis GPM Moa di Desa Tounwawan sekaligus meresmikan gedung Gereja Silo jemaat GPM Tounwawan, Minggu, 22 Maret.
Sementara pada Senin (23/3), giliran JR membuka secara resmi persidangan jemaat ke-36 Klasis GPM Pulau Kisar di Desa Purpura.
Di dua tempat dan dua pulau yang berbeda itu, JR menekankan jemaat GPM agar tetap solid hingga akhir masa pelayanan dan pergumulan di tahun ini.
’’Saya meminta maaf kepada adik Abas (Barnabas Orno, Bupati MBD) karena baru kali ini saya datang di MBD, padahal Desember tahun ini saya sudah harus mengakhiri masa tugas saya di Sinode GPM. Karena itu, saya minta jemaat GPM tetap solid karena tahun ini akan ada event politik besar, pemilihan kepala daerah MBD periode 2015-2020 mendatang,’’ seru Ruhulessin kepada jemaat GPM di Moa dan Kisar.
Secara khusus Ruhulessin memberikan apresiasi yang tinggi atas kepedulian dan bantuan Orno sebagai Bupati MBD kepada jemaat-jemaat GPM di wilayah itu.
’’Yang pasti saya menyampaikan ucapan terima kasih karena adik Abas yang sudah membantu dan melihat kebutuhan pendeta-pendeta GPM yang bertugas di MBD. Ibaratnya Abas ini kakak dari pendeta-pendeta yang ditugaskan di sini. Agar pelayanan ini tetap berlangsung dengan baik, jemaat GPM perlu memberikan support nyata kepada Abas agar bisa melanjutkan tugasnya yang belum dituntaskan pada lima tahun pengabdian sebelumnya ke lima tahun berikutnya,’’ serunya.
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) MBD, Orno menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada MPH Sinode GPM yang telah menugaskan pendeta-pendeta di wilayah perbatasan Indonesia, Timor Leste dan Australia.
Kehadiran pendeta-pendeta GPM, diakui Orno, ikut membantu program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu.
’’Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pak John (Ruhulessin) dan seluruh pengurus dan perangkat pelayanan di MPH Sinode GPM yang ikut bergandeng tangan dengan Pemkab MBD dalam pelayanan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah ini,’’ ungkapnya.
Orno mengakui dengan minimnya ketersediaan Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) berikut luasnya rentang kendali wilayah, ikut menyulitkan dirinya dan Wakil Bupati Johanis Letelay untuk menerapkan dan menjalankan seluruh program yang tertuang dalam visi dan misi ’ORLETA’ (Orno-Letelay) di masa kerja 5 tahun sebelumnya terhitung sejak 26 April 2011 silam.
’’Saya dan pak Anis Letelay akan mengakhiri tugas dan pelayanan pemerintahan kami juga pada akhir tahun ini. Tentunya ada ’pekerjaan rumah’ yang belum diselesaikan kami berdua karena kalau mau disadari bersama, APBD MBD ini sangat minim dan luas wilayah MBD yang sulit dijangkau karena Kendala sarana transportasi dan cuaca ekstrem. Tapi dengan semangat kerja yang tinggi, saya dan pak Anis bertekad untuk mengakhiri tugas pelayanan kita dengan baik,’’ sumbar mantan Wakil Bupati Maluku Tenggara Barat periode 2006-2011 ini. (bm09)