Jembatan Wai Kaputi Ambruk Lagi, Pengerjaan Proyek Dinilai "Abal–Abal’’
http://www.beritamalukuonline.com/2015/03/jembatan-wai-kaputi-ambruk-lagi.html
Ambon - Berita Maluku. Beberapa hari ini hujan mengguyur deras di wilayah Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), menyebabkan jembatan Wai Kaputi yang berada di Taniwel ambruk pada Kamis (5/3/2015) kemarin.
Tokoh Muda Kecamatan Taniwel, Ferry Kasale kepada Berita Maluku, Jumat (6/3/2015) menyebutkan, akibat kerusakan jembatan Wai Kaputi membuat akases transportasi menjadi terganggu.
"Kerusakan jembatan ini bukan baru terjadi, tapi sudah terjadi pada saat banjir bandang pada tahun 2012 lalu. Dan Proyek pengerjaan jembatan Wai Kaputi baru bisa diselesaikan pada Agustus 2014 kemarin," sebutnya.
Sayangnya proyek yang dikerjakan oleh Dinas PU Provinsi Maluku dan Bala Sungai Wilaya Maluku dengan menggunakan anggaran miliaran rupiah itu kini sudah rusak berat.
"Dari kerusakan yang terjadi, kami menilai proyek ini dikerjakan asal-asalan. Sejak sebelumnya ketika proyek ini sementara dikerjakan, kami sudah berulangkan kali mendesak Kepala Dinas PU, Ismail Usemahu dan Kontraktor yang menangani pekerjaan, sebab dalam pantauan kami, pekerjaan dilapangan dikerjakan asal-asalan dan diduda tidak sesuai dengan bastek. Nah, sekarang ketika sudah seperti ini, siapa yang bertangung jawab," tanya Kasale.
"Saya kira persolan ini ada penggunaan uang negara yang tidak professional dan tentu sangan sarat dengan indikasi penyalahguanan atau adanya indikasi Korupsi dalam Pengerjaan Proyek Jembatan tersebut. Padahal dalam rangka kelancaran transportasi masyarakat maka pemerintah harus mengerjakan proyek jembatan itu secara proposional dan terjamin kualitasnya sehingga ada kepuasan dari masyarakat soal aktifitas transportasi mereka," kata Kasale.
Kasale menyebutkan, ada dugaan meraup keuntungan dalam proyek perbaikan jembatan, sehingga mengabaikan aspek vital.
"Kami meminta DPRD Provinsi Maluku dapil Seram Bagian Barat untuk memanggil Kepala Dinas PU Maluku dan Kepala Balai Sungai Wilayah Maluku - Maluku Utara untuk menjelaskan serta mempertangung jawabkan persoalan ini dan segera mengambil langkah-langkah cepat guna menangani persolan akses transportasi disana," seru Kasale.
Ditegaskannya, bahwa jembatan itu merupakan akses vital dan sangat utama bagi transportasi masyarakat setempat. Disamping itu pihaknya akan melaporkan temuan pengerjaan proyek jembatan Wai Kaputi kepada pihak Kajati Maluku karena terindikasi sebagai proyek "Abal-abal."
"Kami akan melaporkan temuan proyek itu kepada pihak Kejaksaan untuk mengusut tuntas indikasi adanya dugaan Korupsi. Sebab pekerjaan proyek ini lebih berorientasi pada upaya meraup keuntungan semata sehingga aspek kualitas pekerjaan diabaikan begitu saja," sebutnya.
Dijelaskan, bahwa faktanya proyek miliaran rupiah itu baru selesai dikerjakan belum setahun sudah ambruk dan rusak parah.
"Ini sangat tidak rasional dan sarat dengan aroma indikasi Korupsi. Karena itu saya minta Kadis PU, Kepala Balai Sungai dan Kontraktor yang menangani Proyek ini harus bertangungjawab." (*/bm 10)
Tokoh Muda Kecamatan Taniwel, Ferry Kasale kepada Berita Maluku, Jumat (6/3/2015) menyebutkan, akibat kerusakan jembatan Wai Kaputi membuat akases transportasi menjadi terganggu.
"Kerusakan jembatan ini bukan baru terjadi, tapi sudah terjadi pada saat banjir bandang pada tahun 2012 lalu. Dan Proyek pengerjaan jembatan Wai Kaputi baru bisa diselesaikan pada Agustus 2014 kemarin," sebutnya.
Sayangnya proyek yang dikerjakan oleh Dinas PU Provinsi Maluku dan Bala Sungai Wilaya Maluku dengan menggunakan anggaran miliaran rupiah itu kini sudah rusak berat.
"Dari kerusakan yang terjadi, kami menilai proyek ini dikerjakan asal-asalan. Sejak sebelumnya ketika proyek ini sementara dikerjakan, kami sudah berulangkan kali mendesak Kepala Dinas PU, Ismail Usemahu dan Kontraktor yang menangani pekerjaan, sebab dalam pantauan kami, pekerjaan dilapangan dikerjakan asal-asalan dan diduda tidak sesuai dengan bastek. Nah, sekarang ketika sudah seperti ini, siapa yang bertangung jawab," tanya Kasale.
"Saya kira persolan ini ada penggunaan uang negara yang tidak professional dan tentu sangan sarat dengan indikasi penyalahguanan atau adanya indikasi Korupsi dalam Pengerjaan Proyek Jembatan tersebut. Padahal dalam rangka kelancaran transportasi masyarakat maka pemerintah harus mengerjakan proyek jembatan itu secara proposional dan terjamin kualitasnya sehingga ada kepuasan dari masyarakat soal aktifitas transportasi mereka," kata Kasale.
Kasale menyebutkan, ada dugaan meraup keuntungan dalam proyek perbaikan jembatan, sehingga mengabaikan aspek vital.
"Kami meminta DPRD Provinsi Maluku dapil Seram Bagian Barat untuk memanggil Kepala Dinas PU Maluku dan Kepala Balai Sungai Wilayah Maluku - Maluku Utara untuk menjelaskan serta mempertangung jawabkan persoalan ini dan segera mengambil langkah-langkah cepat guna menangani persolan akses transportasi disana," seru Kasale.
Ditegaskannya, bahwa jembatan itu merupakan akses vital dan sangat utama bagi transportasi masyarakat setempat. Disamping itu pihaknya akan melaporkan temuan pengerjaan proyek jembatan Wai Kaputi kepada pihak Kajati Maluku karena terindikasi sebagai proyek "Abal-abal."
"Kami akan melaporkan temuan proyek itu kepada pihak Kejaksaan untuk mengusut tuntas indikasi adanya dugaan Korupsi. Sebab pekerjaan proyek ini lebih berorientasi pada upaya meraup keuntungan semata sehingga aspek kualitas pekerjaan diabaikan begitu saja," sebutnya.
Dijelaskan, bahwa faktanya proyek miliaran rupiah itu baru selesai dikerjakan belum setahun sudah ambruk dan rusak parah.
"Ini sangat tidak rasional dan sarat dengan aroma indikasi Korupsi. Karena itu saya minta Kadis PU, Kepala Balai Sungai dan Kontraktor yang menangani Proyek ini harus bertangungjawab." (*/bm 10)