"Indonesia Sasaran Serangan Pihak Asing"
http://www.beritamalukuonline.com/2015/03/indonesia-sasaran-serangan-pihak-asing.html
"Salah satu upaya untuk menguasai negara agraris adalah dengan cara mengalihkannya menjadi negara industri," kata Pangdam Wiyarto, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Juwondo pada Pembukaan Bimbingan Teknis Agribisnis Padi Dalam Mendukung Upsus Swasembada Pangan Bagi Bintara Pembina Desa (BABINSA), di Ambon, Rabu (11/3/2015).
Menurut Pangdam, jika negara agraris menjadi negara industri sangat mudah untuk menghancurkannya dengan menerapkan embargo ekonomi.
"Apabila kondisi ketahanan ekonomi dan pangan sudah hancur, maka ketahanan nasional akan rapuh. Karena itu, swasembada pangan Nasional tahun 2017 menjadi sangat penting dan mendesak untuk diwujudkan," katanya.
TNI Angkatan Darat (AD) telah melaksanakan berbagai bentuk kerja sama dengan kementerian dan instansi terkait dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
Tidak hanya dalam rangka menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat, tetapi juga sebagai upaya menjaga dan memelihara ketahanan nasional dan tetap tegaknya NKRI.
"Sebagai tindak lanjut MoU atau kerja sama antara Gubernur Maluku dengan Pangdam XVI/Pattimura untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian, maka dilaksanakan pelatihan kader pertanian kepada para Babinsa," ujarnya.
Pangdam Wiyarto menegaskan, pelatihan pertanian kapada para Babinsa bukan untuk mengambil alih peran para penyuluh pertanian tetapi menjadi pendorong di lapangan agar petani bergerak lebih cepat menggarap lahan mereka sehingga hasil lebih optimal.
"Babinsa sebagai ujung tombak di lapangan, diharapkan dalam kegiatan ini bisa menjadi mata dan telinga dalam mengungkapkan berbagai permasalahan aktual yang dihadapi oleh masyarakat terutama petani. Inilah komitmen Kodam Pattimura yang akan selalu terlibat membantu pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat Maluku dalam mempercepat pembangunan di wilayah ini," ujarnya.
Karena itu, lanjut Pangdam Wiyarto, kemanunggalan TNI dengan rakyat harus terus ditingkatkan. Bila nanti Babinsa turun di masyarakat, tugasnya bukan sekadar sebagai pendamping tetapi diharapkan mampu menjadi pembimbing dalam memberikan arahan atau masukan yang baik menyangkut tugas pokok petani, mulai dari penyiapan lahan, bibit, penanaman sampai panen sehingga hasilnya lebih meningkat sesuai yang diharapkan.
"Kodam Pattimura akan selalu terbuka dan siap untuk menjalin hubungan dengan seluruh komponen masyarakat di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, dengan dilandasi sikap saling menghormati dan menghargai dalam mempercepat pembangunan di daerah ini," kata Pangdam Wiyarto.
Kepala Balai Pendidikan dan Latihan Provinsi Maluku, Martha Batseba Pattinama melaporkan bahwa penyelenggaraan Bimbingan Teknis Agribisnis Padi Bagi Babinsa dalam rangka mendukung Upsus swasembada padi, jagung dan kedele di Maluku.
Pelaksanaan Bimtek berlangsung selama tiga hari mulai 11-13 Maret 2015 yang diikuti sebanyak 60 orang Babinsa yang berasal dari Koramil dalam lingkup Kodam XVI/Pattimura.
Fasilitator atau narasumber yang memberikan materi sebanyak depalan orang berasal dari pejabat Sekretariat Bakorluh Provinsi Maluku dan Widyaiswara Balai Diklat Pertanian Maluku. (ant/bm 10)