Banda Sebagai Warisan Dunia, Thalib: Pempus Sementara Usulkan ke UNESCO | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Banda Sebagai Warisan Dunia, Thalib: Pempus Sementara Usulkan ke UNESCO

DR. Usman Thalib, M.Hum
Ambon - Berita Maluku. Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2015 ini sementara diusulkan oleh Pemerintah Indonesia ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai salah satu warisan dunia.

"Pemerintah saat ini sedang mengusulkan Banda sebagai warisan dunia, dan sementara ini juga kami sedang mempersiapkan naskahnya, meski ada daerah lain yang juga tengah berkompetisi untuk mendapatkan warisan dunia," kata salah satu pembicara dari Tim Persiapan Pemekaran Kota Kepulauan Banda, DR. Usman Thalib, M.Hum, saat melakukan pertemuan dengan Komisi A DPRD Provinsi Maluku beberapa hari lalu di Ambon.

Usulan Kepulauan Banda sebagai kawasan warisan dunia memang sudah diupayakan sejak tahun 1994, namun belum terwujud sampai saat ini lantaran terkendala beberapa unsur teknis yang belum memenuhi kriteria.

Thalib juga membeberkan kalau saat ini Banda juga sementara dipersiapkan sebagai sejenis kota pusaka yang hampir sama seperti dengan kota Jogjakarta.

"Melalui UNESCO dan beberapa kementerian, Banda saat ini sedang kita persiapkan juga sebagai kota pusaka," sebut Thalib yang juga sementara memimpin Sekolah Perikanan dan Pendidikan di Banda Neira.

Negeri yang bertajuk Andansari tersebut memang tak kalah menarik dengan pulau Dewata karena memiliki berbagai potensi, baik dibidang Perikanan maupun potensi Pariwisata yang sangat menjanjikan bagi para wisatawan mancanegara.

Dengan begitu menurut Thalib, saat ini sedang dilakukan berbagai kajian maupun upaya-upaya secara individual maupun melalui yayasan untuk menjadikan Banda sebagai daerah pariwisata.

"Seluruh kajian-kajian maupun upaya-upaya sudah kami lakukan disana, terutama dalam bidang pariwisata," kata Thalib.

Dijelaskan bahwa sejak 2014, Banda tak berhenti disinggahi kapal-kapal mewah dari mancanegara, sehingga pemasukan terutama dari wisatawan yang high class saja bisa mencapai US$2000 atau setara Rp24 juta setiap pagi hingga malam per orang. Apalagi saat ini di pulau Banda itu ada terdapat sebanyak 38 mess.

"Memang kita selalu kebanjiran hasil, terutama sebelum kerusuhan 1999 lalu dimana ada sebanyak 5000 wisatawan yang berkunjung ke sana. Karena itu kita mau mengubah Banda sebagai daerah kunjungan wisata, dan bukan hanya dikunjungi para wisatawan sendal jepit, tetapi juga bagi wisatawan yang dapat mendatangkan hasil hingga US$2000 per hari per orang," jelasnya.

Jika hal itu bisa tercapai, maka menurutnya, akan sejahtera penduduk di negeri yang bertajuk Andansari tersebut.

Dijelaskan, bahwa sayangnya Banda masih menjadi wilayah kecamatan di Malteng sehingga tidak punya kewenangan untuk dikembangkan.

"Banda masih bersifat kecamatan, sehingga kita tidak punya kewenangan untuk mengembangkan daerah itu. Karena itu kita hanya bisa mengembangkan melalui yayasan," ungkapnya. (wage)
Pemekaran 6931089972771639597
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks